Nusantara   10-04-2025 17:21 WIB

Tanjungbalai Ekspor Hasil Laut ke China, Tapi Ketersediaan dalam Daerah Tetap Tercukupi

Tanjungbalai Ekspor Hasil Laut ke China, Tapi Ketersediaan dalam Daerah Tetap Tercukupi

TANJUNGBALAI - Sumatera Utara, melakukan ekspor perdana berbagai hasil laut sebanyak 81.000 kilogram ke China oleh eksportir PT Asahan Hasil Laut dan PT Semangat Baru dengan nilai ekonomi mencapai Rp2,6 miliar.

"Tanjungbalai ekspor hasil laut ke China tetapi ketersediaan untuk dalam daerah tetap tercukupi."

"Perusahaan eksportir bekerja sama dengan instansi terkait kami minta membuat program pelatihan untuk peningkatan SDM yang berkaitan dengn pengolahan hasil laut," kata Wali Kota Tanjungbalai Muhammad Syahrial pada media, Kamis (10/4).

Ekspor hasil laut berupa cumi 46.374,10 kg, ikan beku 6.220,80 kg dan cumi belah beku 26.737,54 kg itu menggunakan tiga unit kontainer.

Muhammad Syahrial, mengatakan ekspor hasil laut itu memberikan kontribusi bagi perekonomian rakyat, khususnya warga Tanjungbalai karena menyerap tenaga kerja dan menekan angka pengangguran.

Ia juga mengingatkan perusahaan eksportir untuk tidak mendatangkan pekerja dari luar. Akan tetapi harus menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pekerja lokal melalui pelatihan-pelatihan.

Kepala Stasiun Karantina Perikanan Tanjungbalai-Asahan, Sondang Sitorus mengatakan sekitar 75 persen ekspor hasil laut tersebut masih dilakukan melalui Pelabuhan Belawan mengingat pelabuhan Teluk Nibung masih mengalami keterbatasan.

"Selain itu, alur Sungai Asahan juga belum bisa dilalui kapal-kapal besar karena mengalami pendangkalan akibat sedimentasi yang terus meningkat," kata Sondang Sitorus.

Sementara itu Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Rina mengatakan jika dilihat dari data lalu lintas ekspor maupun domestik yang cenderung meningkat selama 3 tahun terakhir, potensi perikanan Kota Tanjungbalai sangat besar.

"Apabila dikelola dengan baik dan benar, potensi perikanan tersebut akan memberikan dampak positif yang besar bagi kesejahteraan dan perekonomian masyarakat Kota Tanjungbalai," katanya.

Rina juga mengakui pihaknya siap bersinergi dengan eksportir dan Pemkot Tanjungbalai untuk memberikan pelatihan-pelatihan kepada pekerja perikanan untuk meningkatkan kualitas SDM, yang pada akhirnya akan semakin meningkatkan ekspor hasil laut daerah itu.

Sementara Plt Kepala BPPMHKP TBA, Bambang Irawan Limbong mengakui ketersediaan ikan di Kota Tanjungbalai Asahan cukup untuk memenuhi daerah penghasil.

"Kami memantau ketersediaan dan kualitas ikan secara ketat, untuk menjaga kepercayaan masyarakat," kata Bambang Irawan Limbong. 

Badan Mutu KKP Tanjung Balai Asahan (TBA), terus melakukan pengawasan mutu hasil kelautan dan perikanan di Pasar Bahagia Kota Tanjungbalai.

Pengawasan dilakukan oleh Tim Inspektur Mutu untuk memastikan ketersediaan dan kualitas ikan yang diperjualbelikan.

Hasil pengawasan tersebut menunjukkan ketersediaan ikan selama Nataru 2024 stabil dan memadai.

Jenis ikan yang dominan diperjualbelikan adalah ikan kembung, senangin, bawal, udang, cincaru, pari, pekco, gulama sangge, dan lain-lain.

Cuaca yang tidak menentu dan liburnya nelayan melaut menyebabkan kenaikan harga ikan yang tidak signifikan.

Sementara itu harga berbagai jenis ikan antara lain, bawal putih dijual Rp40.000-Rp50.000 per kg, senangin Rp20.000-Rp25.000 per kg, pari: Rp50.000-Rp55.000 per kg, kembung kuring Rp40.000-Rp50.000 per kg, dan iIkan tongkol Rp25.000-Rp35.000 per kg.

Bambang berharap dengan dilaksanakannya pengawasan, kualitas dan ketersediaan ikan di Pasar Bahagia dapat terjamin. (*)

Tags : hasil laut, ekspor hasil laut, Tanjungbalai, Ikan, Kota Tanjungbalai asahan ,