PEKANBARU - Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru, Zainal Arifin, menyampaikan pandangan skeptis namun optimistis terkait target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pekanbaru tahun 2025 yang dipatok sebesar Rp1,185 triliun.
"Target PAD yang dipatok Rp1,185 triliun diragukan."
"Raihan yang ada sekarang, tentu kami apresiasi. Ini kerja tren positif. Namun kami minta Bapenda untuk kerja ekstra. Masih ada sekitar 30 persen lebih lagi yang harus dikejar dalam waktu empat bulan. Ini bukan hal mudah, tapi juga bukan mustahil," kata Zainal Arifin, Rabu (3/9).
Hingga akhir Agustus 2025, realisasi PAD baru mencapai Rp739 miliar, atau 62,5 persen dari target.
Dengan sisa waktu hanya empat bulan, Zainal Arifin meminta Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) untuk bekerja ekstra keras.
Zainal menekankan perlunya evaluasi pada sektor-sektor penyumbang PAD utama seperti pajak restoran, hotel, dan parkir yang dinilai belum maksimal.
Politikus Partai Gerindra ini juga menilai bahwa target ambisius tersebut tidak akan tercapai jika hanya mengandalkan pola lama.
Ia menyarankan perlunya terobosan baru.
"Perlu ada terobosan, termasuk digitalisasi layanan pajak dan retribusi, peningkatan pengawasan, serta memperluas basis wajib pajak. Yang paling penting lagi, bersihkan pemain di dalam Bapenda," sarannya.
DPRD Pekanbaru kini menunggu apakah Pemerintah Kota (Pemko) bisa memenuhi target tersebut atau kembali gagal seperti tahun-tahun sebelumnya. (rp.ind/*)
Editor: Indra Kurniawan
Tags : pendapatan asli daerah, pad, pekanbaru, pad dipatok rp1, 185 triliun, dewan ragukan target pad pekanbaru,