"Delapan bulan setelah kasus pertama Covid-19 dikonfirmasi di Indonesia, jumlah kasus positif kini mencapai lebih dari setengah juta orang dengan penambahan kasus positif harian antara 4.000-5.000 kasus per hari"
ada Senin (23/11), Kementerian Kesehatan merilis total ada 502.110 orang yang dinyatakan positif virus corona. Kasus-kasus positif ini menyebar di seluruh provinsi, namun hampir separuhnya ada di Pulau Jawa. Jumlah kasus positif terbanyak didominasi DKI Jakarta dengan 127.164 orang, disusul Jawa Timur sebanyak 58.679 kasus positif, serta Jawa Barat (48.064), dan Jawa Tengah (47.380).
Pembatasan Sosial Berskala Besar transisi masih diberlakukan di Jakarta - terus-menerus diperpanjang sejak bulan Juni. Sementara Jawa Timur sudah mengakhiri PSBB pada bulan Juni, kendati jumlah kasus terus bertambah. Dari total kasus positif yang mencapai lebih dari setengah juta orang itu, Kementerian Kesehatan menyatakan 16.002 meninggal dunia dan 422.386 orang sembuh.
Sejak pertama kali dikonfirmasi pemerintah pada 2 Maret, kasus konfirmasi positif virus corona terus naik dan belum ada tanda akan turun. Pada bulan Juni, pertambahan kasus harian berkisar di angka 1000-an dan 2000-an, lalu terus meningkat hingga kini sekitar 4.000 kasus positif per hari, bahkan sempat menyentuh 5.000 kasus baru dalam sehari. Presiden Joko Widodo pada bulan Agustus 2020 memasang target sebanyak 30.000 spesimen per hari untuk tes PCR.
Saat itu pakar epidemiologi memperingatkan bahwa jumlah tes masih di bawah standar minimal yang ditetapkan WHO, dan menyebut Indonesia kini "dalam situasi kritis". Dalam sepekan terakhir hingga 23 November, rata-rata pemerintah mengadakan 40.000-an tes PCR per hari. Pemerintah mengaku jumlah tes ini masih di bawah standar Badan Kesehatan Dunia-WHO yang menghitung seharusnya dilakukan tes terhadap 267.000 orang per minggu berdasarkan jumlah penduduk Indonesia.
Pada 13 November tercatat kasus baru positif virus corona harian tertinggi selama delapan bulan terakhir yakni sebanyak 5.444 orang dalam 24 jam. Rekor kasus harian tertinggi sebelumnya yang juga sempat jadi sorotan yakni 2.719 kasus pada Kamis (27/08) ketika terjadi klaster di Sekolah Pendidikan Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), Bandung, Jawa Barat.
Penambahan kasus positif di Indonesia mulai melaju cepat sejak 6 April yakni sekitar 200-300 orang per hari, lalu bergerak naik 300-400an kasus baru per hari. Dan pada bulan Juni, bergerak fluktuatif antara 400-an kasus hingga lebih dari 4.000 kasus baru per hari. Berikut gambaran kasus harian virus corona di seluruh provinsi Indonesia. Anda dapat menggeser peta dan tabel untuk mengetahui data provinsi tempat tinggal Anda.
Kasus Indonesia lampaui China
Jumlah kasus di Indonesia resmi melampaui China pada 19 Juli, ketika terdata 86.521 kasus, melampaui China. Berikut ini adalah data penularan virus corona di berbagai negara. Anda dapat menggulung tabel untuk melihat data negara yang Anda ingin ketahui. Covid-19 di Jakarta bertambah terus di masa transisi. Jakarta dalam masa perpanjangan transisi PSBB bulan Juli, masih terdata di tiga besar provinsi dengan tambahan kasus harian terbanyak, sekitar 1.000an kasus baru per hari. Bandingkan dengan pertambahan pada bulan Juli yang masih sekitar 400-an kasus baru per hari.
Pada masa sebelum transisi, penambahan kasus positif di Jakarta sempat bergerak di kisaran 70-100an kasus per hari. Pembatasan Sosial Berskala Besar transisi terus-menerus diperpanjang sejak bulan Juni di Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Agustus memutuskan kembali memperpanjang masa transisi PSBB karena 'belum ada perbaikan' dan kini ia memperpanjang kembali PSBB hingga 6 Desember. Anies mengatakan, berdasarkan data-data epidemiologis selama penerapan PSBB Masa Transisi dua pekan terakhir, kondisi Covid-19 masih terkendali dan menuju aman. "Akan tetapi, kita harus semakin waspada dan semakin disiplin dalam protokol kesehatan," kata Anies dirilis BBC News Indonesia.
Saat memperpanjang masa transisi PSBB untuk kedua kalinya pada pertengahan Juli, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan masih ada 'ketidakdisiplinan masyarakat dalam mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak'. Jakarta 'awasi ketat pasar tradisional dan KRL' dalam masa perpanjangan transisi PSBB ini. Awalnya Anies menetapkan bulan Juni sebagai masa transisi dengan pelonggaran kegiatan secara bertahap di berbagai sektor. Namun masa transisi ini diklamin 'bisa dihentikan setiap saat' ketika ada indikator yang buruk. Salah satu indikator yang biasa dipantau adalah angka reproduksi R yang ditargetkan di bawah 1. Target tersebut bermakna satu orang positif berpotensi tidak akan menularkan pada orang lainnya.
Jawa Timur yang sempat 'menyalip' Jakarta
Tambahan kasus baru positif virus corona di Jawa Timur juga masih jadi sorotan. Dari sebelumnya 200-300an kasus baru, pada Minggu (05/07) ada 552 kasus, Kamis (09/07) ada 517 kasus baru, dan Minggu (12/07) ada 518 kasus baru. Situasi ini terjadi di tengah tenggat waktu dua pekan sejak 29 Juni hingga 12 Juli yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo untuk Jawa Timur menanggulangi Covid-19. Pada 2 Agustus, Jawa Timur masih catatkan tambahan kasus baru sebanyak 180 orang dengan total kasus positif terbanyak di Indonesia yakni 22.504 orang. Namun pada 23 November, Jawa Timur mempertahankan posisi di bawah Jakarta dengan total kasus positif 58.679 orang atau sekitar separuh total kasus di Jakarta. Sebagai catatan, Selasa (09/06), Kota Surabaya, Kab. Gresik dan Kab. Sidoarjo resmi menghentikan PSBB dan menyatakan hanya menerapkan protokol Covid-19 secara ketat.
'Bahaya kalau merasa normal-normal saja'
Di tengah terus bertambahnya kasus, Presiden Joko Widodo pada 29 Juni mengatakan, "Jangan sampai kita masih merasa normal-normal saja, berbahaya sekali". Dalam pertemuan dengan Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, Presiden Joko Widodo memperingatkan akan dua ancaman krisis selama pandemi, yakni krisis kesehatan dan krisis ekonomi. International Monetary Fund (IMF) memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi semua negara akan anjlok pada 2020, dengan Amerika Serikat diperkirakan tumbuh -8%, Jepang -5,8%, Prancis -12,5%, dan Jerman -7,5%.
Kondisi pandemi, lanjut Jokowi, akan mempengaruhi permintaan luar negeri sehingga pasokan dan produksi sudah pasti akan terganggu. "Artinya demand, supply dan produksi rusak dan gagal. Ini yang harus kita ketahui bersama dalam proses mengendalikan Covid-19, yang merupakan urusan kesehatan, tapi kita juga ada masalah lain urusan ekonomi," kata Presiden.
Untuk itu, dia mengingatkan semua pihak agar memiliki "perasaan yang sama" bahwa saat ini Indonesia sedang menghadapi krisis kesehatan, sekaligus krisis ekonomi. "Jangan sampai kita masih merasa normal-normal saja, berbahaya sekali," tegasnya.
"Jangan sampai masyarakat yang memiiki perasaan yang masih normal-normal saja, sehingga ke mana-mana tidak pakai masker, lupa cuci tangan, masih berkerumun di dalam kerumunan yang tidak perlu, ini yang harus kita ingatkan," ujar Jokowi.
Seiring jumlah kasus terus bertambah, pemerintah meminta masyarakat 'beradaptasi dan hidup berdampingan dengan virus corona' dengan protokol new normal atau kenormalan baru. Berawal dari rapat kabinet Selasa 18 Mei, skenario tatanan kehidupan baru new normal terus dimatangkan pemerintah. Presiden Jokowi, pada 26 Mei, meninjau persiapan penerapan new normal di stasiun MRT, Jakarta dan mal di Bekasi, Jawa Barat. TNI dan Polri diminta mengawal transisi menuju new normal. Ada 340.000 orang personal TNI-Polri yang diturunkan untuk 'berada di setiap kerumunan'. Mereka ditugaskan memastikan protokol Covid-19 dipatuhi masyarakat.
Setelah mengevaluasi pelonggaran penyelenggaraan salat Jumat berjamaah dalam dua pekan berturut-turut, Kementerian Agama pada Kamis (18/06) menyatakan belum akan mengeluarkan kebijakan baru. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, mengatakan 'hasil evaluasi sementara menunjukkan tren yang membaik' dalam pelaksanaan salat Jumat. Pelaksanaannya sesuai protokol kesehatan dan Surat Edaran Menteri Agama No. 15 Tahun 2020, walaupun masih ada beberapa tempat yang tidak sepenuhnya sesuai protokol Covid-19.
Sebelumnya dalam jumpa pers di media center Gugus Tugas pada Kamis (11/06), ia mengatakan "Banyak laporan, pada pekan pertama, terutama yang paling kelihatan saf yang rapat, tapi secara umum bagus, menuruti protokol yang sudah ditetapkan". Pada 30 Mei, Menteri Agama Fachrul Razi menerbitkan surat edaran tentang panduan penyelenggaraan kegiatan keagamaan di rumah ibadah. Disebutkan surat edaran itu sebagai panduan "selama masa kenormalan baru atau new normal".Menurut Fahcrul, panduan ini mengatur kegiatan keagamaan di rumah ibadah, berdasarkan "situasi riil Covid-19 di lingkungan rumah ibadah tersebut", dan "bukan hanya berdasarkan status zona yang berlaku di daerah". "Meskipun daerah berstatus Zona Kuning, namun bila di lingkungan rumah ibadah tersebut terdapat kasus penularan Covid-19, maka rumah ibadah dimaksud tidak dibenarkan menyelenggarakan ibadah berjamaah," katanya.
WHO: Pandemi ini memburuk
Setelah menembus angka 3 juta penderita pada 28 April, jumlah kasus secara global terus bertambah hingga kini total lebih dari 58 juta orang pasien berdasar data Johns Hopkins University, Senin (23/11). Dari negara Asia, India tercatat menjadi negara kedua di dunia dengan kasus Covid-19 terbanyak. Berikut ini gambaran perkembangan kasus Covid-19 di dunia termasuk Indonesia. Anda dapat melihat data per wilayah dengan meng-klik tanda panah pada peta. (*)
Tags : Virus Corona, Setengah Juta Kasus Positif Covid-19 di Indonesia, Covid-19 Membengkak,