Tiap Pagi Kawasan Pasar Bintan Center Tidak Hanya Sekadar Jual Beli, Pedagang Juga Bersih-bersih Hindari Kesemrautan

Penataan bersih dan tertib di kawasan pasar Bintan Center.

TANJUNGPINANG - Suasana pagi hari di kawasan Pasar Bintan Center pada deretan lapak di trotoar pedagang kaki lima (PKL) sebelumnya dipenuhi sisa dagangan, keranjang, dan meja bekas, kini tampak bersih, rapi, dan lebih nyaman untuk dilalui.

"Pedagang Pasar Bintan Center tidak hanya jual beli, tapi juga gotong royong bersih-bersih."

“Penataan ini adalah bagian dari komitmen bersama untuk menata kawasan pasar agar lebih tertib, rapi, dan aman digunakan oleh semua lapisan masyarakat,” kata Agus Haryono, S.Sos., M.H., Kabid Penegakan Perundang-Undangan Daerah Satpol PP Kota Tanjungpinang.

"Hari ini terbukti, para pedagang pun menunjukkan kesadaran tinggi untuk menjaga kebersihan. Kita tidak bergerak sendiri—ini adalah hasil kolaborasi," sebutnya.

Bersih-bersih bukan hanya petugas yang bekerja. Hari ini, semangat gotong royong menjadi kekuatan utama.

Satpol PP Kota Tanjungpinang, bersama Kelurahan Air Raja, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Dinas Lingkungan Hidup, didukung oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas, serta para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Bintan Center, turun langsung melakukan pembersihan area pasar.

Mereka bahu membahu mengangkut sisa-sisa barang dagangan dan membersihkan trotoar dari tumpukan sampah.

Langkah ini menjadi bagian dari rangkaian sosialisasi penataan dan relokasi PKL, yang sejak awal dilaksanakan dengan pendekatan persuasif, bertahap, dan mengedepankan nilai-nilai humanisme.

Agus juga menyatakan, area saat ini bukan tempat permanen, melainkan bagian dari penyesuaian sementara dalam proses penataan.

“Kami tegaskan bahwa ini adalah bentuk penataan yang bersifat sementara, bukan pengesahan tempat baru untuk berjualan,” kata dia.

"Pemerintah bersama pihak terkait akan terus mengawal proses ini agar berjalan sesuai kesepakatan, termasuk rencana jangka panjang yang lebih berkelanjutan," tambahnya.

Dukungan terhadap penataan ini tidak hanya datang dari para pedagang, tapi juga dari warga sekitar, termasuk para pemilik ruko yang mengapresiasi upaya pemerintah dan kedisiplinan sebagian PKL.

Seorang pemilik ruko yang ditemui di lokasi menyampaikan bahwa suasana kawasan terasa lebih nyaman setelah pembersihan dilakukan.

“Kami lihat perubahan yang positif. Sekarang trotoar bisa dilalui, sampah tidak menumpuk, dan area terlihat lebih rapi. Sepanjang tetap tertib dan tidak mengganggu akses umum, kami mendukung penuh upaya seperti ini.”

Sementara itu, Panjaitan, salah satu koordinator lapangan PKL, menyampaikan bahwa para pedagang siap berbenah.

“Kami mendukung penataan ini. Dengan tempat yang bersih dan rapi, pembeli lebih nyaman, dagangan pun lebih menarik. Kami sadar bahwa tanggung jawab menjaga pasar tidak hanya di tangan pemerintah, tapi juga kami sebagai pedagang,” katanya.

Penataan dan kebersihan kawasan pasar bukan hanya urusan PKL semata.

Pemerintah mengajak seluruh masyarakat, termasuk warga di sekitar kawasan dan pengunjung pasar, untuk turut menjaga ketertiban dan kebersihan sebagai bagian dari tanggung jawab bersama atas ruang publik.

“Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan, menghormati aturan ketertiban umum, dan tidak membiarkan ruang publik menjadi kumuh atau tidak aman. Karena ruang ini milik kita semua, dan wajah kota tercermin dari bagaimana kita memperlakukannya,” tuturnya.

Selain itu, Agus juga menyampaikan bahwa hari ini petugas melanjutkan pemberian imbauan kepada pemilik kios dan lapak semi permanen yang berdiri di jalur utama kawasan Bintan Center.

 “Kami juga mengingatkan para pemilik kios atau lapak semi permanen di jalur utama untuk taat aturan dan ikut menertibkan tempat usahanya,” ungkapnya.

"Hari ini petugas kita kembali memberikan teguran dan imbauan kepada mereka yang telah menggunakan ruang publik tidak semestinya karena kita semua harus bertanggung jawab menjaganya tetap tertib," ujarnya.

Langkah penataan ini membuktikan bahwa kerja sama dan komunikasi dapat menciptakan perubahan positif tanpa gesekan. Semangat gotong royong hari ini menjadi contoh bahwa warga dan pemerintah bisa bergandengan tangan, mewujudkan kota yang lebih tertib, nyaman, dan membanggakan untuk semua. (rp.hen/*)