PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Tim Dirjend Migas, SKK Migas bersama Tim Disnaker Riau turun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan ledakan dari fasilitas pipa yang sudah tidak dipakai di Area Bekasap 02 Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
"Tim investigasi selidiki ledakan dari fasilitas pipa minyak milik PT BSP saat kegiatan pemeliharaan rutin dan pemanfaatan aset."
"investigasi yang sedang dilakukan, baik oleh Tim Internal BSP maupun Tim Dirjend Migas, SKK Migas serta Disnaker Riau, bukanlah untuk mencari siapa yang salah atau benar," kata General Manager BSP, Ridwan dalam rilsinya yang diterima, Rabu (1/2/2023).
"Tim turun untuk menemukan akar permasalahan agar kejadian tersebut tidak terulang dan yang lebih penting untuk membuat langkah-langkah perbaikan kedepan," sambungnya.
Menurutnya, investigasi yang sedang dilakukan merupakan upaya yang dilakukan untuk terus meningkatkan pentingnya keselamatan baik pada manusia dan lingkungan. "Untuk itu berikan kami kesempatan untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan,'' harap Ridwan.
Tim akan melakukan investigasi secara komprehensif untuk mencari roots causes dari kejadian tersebut.
Seperti diketahui, telah terjadi semburan api pada proses pembongkaran fasilitas flowline sumur Bekasap-02 PT BSP yang merupakan sumur yang tidak aktif.
Saat itu pekerja sedang mengerjakan pemotongan stud bolt pada flange gate valve yang sudah mengalami korosif, namun diluar dugaan terjadi semburan api dari celah gate valve yang telah menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Proses kerja ini sebelumnya telah mempunyai surat izin kerja aman (SIKA).
Kecelakaan kerja ini menyebabkan terjadinya korban sebanyak 4 orang dan 3 orang diantaranya adalah pekerja dari PT Dayatama Polanusa sebagai penyedia jasa tenaga kerja.
Korban langsung mendapat pertolongan pertama di Klinik BSP di Zamrud. Korban langsung dilarikan ke RSUD Tengku Rafian, Siak.
Sementara salah seorang korban bernama Anton (36) selanjutnya dirujuk ke RS Awal Bross Pekanbaru untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Namun disayangkan korban Anton dinyatakan meninggal pada hari Minggu 29 Januari 2023 setelah mendapat perawatan intensif selama empat hari di Rumah Sakit Awal Bross, Pekanbaru.
GM BSP, Ridwan menyatakan belasungkawa yang mendalam atas peristiwa tersebut, dan BSP telah mengambil langkah cepat untuk melaporkan kecelakaan kepada SKK Migas, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau dan Dirjend Migas.
Penanganan terhadap korban telah dilakukan dengan melibatkan keluarga korban untuk ikut mendampingi korban selama perawatan sejak awal peristiwa, sampai dengan jenazah korban dibawa pulang ke kampung halamannya di Sungai Apit.
"Terhadap seluruh hak korban sebagai pekerja akan menjadi perhatian untuk dapat di selesaikan dengan baik oleh perusahaan kontraktor tempat korban bekerja. Diharapkan kecelakaan kerja yang menyebabkan fatality tersebut menjadi peristiwa yang pertama dan terakhir bagi BSP sebagai KKKS yang mengelola Blok CPP," harapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT BSP, Riki Hariansyah mengatakan korban ledakan pipa minyak merupakan pekerja dari mitra perusahaan yaitu PT Daya Tama Pola Nusantara.
Berdasarkan keterangan dari Humas SKK Migas Sumbagut, tambah Riki, kejadian tersebut bukan ledakan sumur, melainkan ledakan dari fasilitas pipa yang sudah tidak dipakai di Area Bekasap 02 Dayun saat kegiatan pemeliharaan rutin dan pemanfaatan aset.
Peristiwa terjadi saat akan dibukanya dam valve yang tersambung dengan pipa tersebut, sementara di dalam pipa masih ada gas hidrokarbon yang masih terperangkap.
"Total ada empat korban, bukan lima. Tiga korban luka ringan dan satu orang meninggal setelah mendapat perawatan di rumah sakit awal bros. Seluruh korban luka sudah ditangani dengan baik," kata Riki. (rls)
Tags : PT Bumi Siak Pusako, Ledakan di Pipa Minyak PT BSP, Tim Investigasi Selidiki Pasca Ledakan, Fasilitas Pipa Minyak Milik PT BSP, News,