Headline Batam   2025/08/18 19:5 WIB

Tiongkok Masih Jadi Pemasok Utama Barang Impor ke Kota Batam, 'yang Jauh Melampaui Negara Lainnya'

Tiongkok Masih Jadi Pemasok Utama Barang Impor ke Kota Batam, 'yang Jauh Melampaui Negara Lainnya'

BATAM - Tiongkok masih menjadi negara pemasok utama barang impor ke Kota Batam yang jauh melampaui negara pemasok lainnya.

"Tiongkok negara pemasok utama barang impor ke Kota Batam."

“Dari sisi negara asal, Tiongkok masih mendominasi impor Batam pada semester pertama 2025. Perannya jauh lebih besar dibanding negara pemasok lain,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Eko Aprianto, Senin (18/8).

Sepanjang Januari–Juni 2025, sebutnya, nilai impor dari Negeri Tirai Bambu itu tercatat sebesar US$ 3.282,15 juta, jauh melampaui negara pemasok lainnya.

Pada Juni 2025 saja, impor Batam dari Tiongkok mencapai US$ 477,41 juta. Namun, angkanya turun 31,30 persen dibanding Mei 2025, dan merosot 14,56 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Eko Aprianto, mengatakan dominasi Tiongkok menegaskan peran vital negara tersebut dalam rantai pasok industri di Batam.

Selain Tiongkok, negara pemasok terbesar ke Batam pada Januari–Juni 2025 adalah Singapura (US$ 871,10 juta), Amerika Serikat (US$ 783,47 juta), Taiwan (US$ 754,90 juta), dan Jepang (US$ 621,36 juta).

Negara lain yang juga berkontribusi antara lain Malaysia (US$ 410,14 juta), Korea Selatan (US$ 295,54 juta), Filipina (US$ 228,26 juta), Jerman (US$ 215,56 juta), serta Ekuador (US$ 134,42 juta).

Secara total, nilai impor Batam pada Juni 2025 tercatat US$ 1.487,61 juta, turun 15,32 persen dibanding Mei 2025.

Penurunan ini dipengaruhi oleh turunnya impor sektor migas maupun nonmigas.

“Impor migas turun 26,30 persen atau sekitar US$ 2,23 juta, sedangkan nonmigas turun 15,27 persen atau sekitar US$ 266,94 juta,” jelas Eko.

Meski sempat turun bulanan, secara kumulatif Januari–Juni 2025 nilai impor Batam justru naik tajam, yakni US$ 2.018,45 juta atau 29,98 persen lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan ini terutama didorong oleh lonjakan impor komoditas hasil industri manufaktur senilai US$ 1.793,33 juta (27,33 persen).

Golongan barang nonmigas yang mendominasi impor Batam adalah Mesin dan Peralatan Listrik (HS 85) senilai US$ 3.863,30 juta atau 44,37 persen dari total impor nonmigas.

Disusul Mesin/Pesawat Mekanik (HS 84) US$ 1.245,54 juta, Besi dan Baja (HS 72) US$ 519,29 juta, Benda dari Besi dan Baja (HS 73) US$ 507,42 juta, serta Berbagai Produk Kimia (HS 38) US$ 456,43 juta.

Sementara itu, nilai impor terbesar menurut pelabuhan bongkar utama pada Juni 2025 tercatat masuk melalui Pelabuhan Batu Ampar, dengan nilai US$ 843,50 juta.

“Meskipun turun 21,95 persen dibanding Mei, Batu Ampar tetap menjadi pintu masuk utama dengan kontribusi kumulatif US$ 5.438,03 juta sepanjang semester I 2025,” pungkas Eko. (rp.ant/*)

Tags : barang impor, batam, tiongkok pemasok utama barang impor, barang impor masuk ke batam,