PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Kondisi kemarau membuat upaya pemadaman karhutla di sejumlah daerah di Riau perlu kerja ekstra, karena minimnya curah hujan.
"titik hotspot masih bertahan di Riau yang kembali dilakukan teknologi modifikasi cuaca."
“Kami sedang mengajukan pelaksanaan TMC untuk tahap III, karena TMC tahap I dan II sudah selesai. Suratnya sedang menunggu di paraf Pak Sekda,” ungkap Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal, Sabtu (3/8).
Untuk mengatasi hal itu, BPBD Riau kembali mengajukan bantuan untuk kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) tahap III.
Sejauh ini Tim Satgas Gabungan Penanggulangan Karhutla di Riau telah berhasil memadamkan beberapa titik kebakaran di sejumlah kabupaten/kota.
Titik-titik kebakaran yang telah berhasil dipadamkan termasuk di Kabupaten Pelalawan dan Rohil.
Namun, muncul kembali titik-titik Karhutla baru, salah satunya di Kabupaten Bengkalis, tepatnya di daerah Tasik Serai yang berdekatan dengan Giam Siak Kecil dan di Kabupaten Inhil.
Terhadap titik-titik baru ini, tim Satgas sudah melakukan upaya pemadaman baik dari darat maupun udara dengan helikopter water bombing.
Puluhan titik panas masih menyala di Riau dan status level confidence sedang.
Ada sebanyak 31 hotspot atau titik panas tersebar di sejumlah wilayah di Provinsi Riau, pada Sabtu 3 Agustus 2024, dan 17 titik diantaranya berada di Kabupaten Inhil.
Berdasarkan data BMKG stasiun Pekanbaru, selain di Kabupaten Inhil, titik panas juga terdeteksi di Kabupaten Bengkalis delapan titik, Rohil dua titik, Siak dua titik, Kampar satu titik dan Inhu satu titik.
Dari puluhan titik panas itu, seluruhnya berada pada level confidence sedang antara 30-79 persen.
Diberitakan sebelumnya, terdapat 71 titik Karhutla yang terjadi di enam kecamatan dengan total lahan yang terbakar mencapai 37 hektare.
Enam kecamatan yang dilanda Karhutla di Kabupaten Rohil, yakni Sinaboi, Bangko Pusako, Kubu, Batu Hampar, Panipahan dan Tanah Putih.
BMKG juga mencatat hotspot atau titik panas di Pulau Sumatera masih tinggi.
Hotspot Riau yang sempat turun, kembali melonjak hingga 31 titik panas.
"Total hotspot wilayah Sumatera ada 159 titik, terbanyak dari Jambi 57 titik dan Sumsel 46 titik. Lalu Bengkulu empat titik, Lampung enam titik, Sumbar tiga titik, Sumut tiga titik, dan Babel sembilan titik," ujar Prakirawan BMKG Pekanbaru, Deby.
"Kemudian Riau ada 31 titik, Kabupaten Inhil 17 titik. Kemudian Bengkalis delapan titik, Kampar satu titik, Rohil dua titik, Siak dua titik dan Inhu satu titik," sambungnya.
Sebagai informasi Pemprov Riau menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) nomor: Kpts.293/III/2024 itu diteken Penjabat (Pj) Gubernur Riau SF Hariyanto, status siaga ini akan berlangsung hingga akhir November 2024.
BNPB juga menambah helikopter water bombing untuk membantu penanganan Karhutla Riau 2024. Total ada enam helikopter WB dan patroli yang disiagakan dalam penanganan Karhutla. Hingga saat ini hujan buatan atau juga dikenal Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) masih dilakukan. (*)
Tags : Badan Penanggulangan Bencana Daerah, BPBD Riau, Titik Hotspot Masih Bertahan, BPBD Riau Buat Teknologi Modifikasi Cuaca Tahap III, Penanganan Karhutla,