JAKARTA - Jepang berusaha mewujudkan transfer Kapal Destroyer karena Tokyo ingin membendung pengaruh China di Asia Tenggara. Ini sejalan dengan sikap Indonesia yang menginginkan Indo Pasifik damai dan stabil.
Zonajakarta.com dari Japan Times, Kamis (5/11) merilis Jepang mendadak sedang bernegosiasi dengan Indonesia. Negosiasi ini menyangkut transfer kapal perang Destroyer milik Japan Self Defense Maritime Force (JMSDF) ke angkatan laut Indonesia (TNI AL). Terlebih Jakarta juga terlibat perselisihan dengan China di Natuna Utara. "Bagi Indonesia, yang semakin waspada terhadap ekspansi kuat Beijing di Laut China Selatan, meningkatkan kerja sama keamanan dengan Jepang melalui kesepakatan itu akan memiliki beberapa efek jera terhadap Beijing," lapor Japan Times.
"Rupanya saat Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga bertemu Presiden Joko Widodo di Bogor beberapa waktu lalu kedunya membicarakan tentang ekspor alutsista dan transfer teknologi," lanjut laporan dari Japan Times.
Adanya pemberitaan ini usai Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia Prabowo Subianto menerima panggilan telepon dari Menhan Jepang Nobuo Kishi.
"Pada tanggal 2 November, Menteri Pertahanan Kishi mengadakan VTC dengan Menteri Pertahanan Prabowo dari Indonesia. Mereka bertukar pandangan tentang kerja sama pertahanan bilateral yang terus diperdalam, yang diwakili oleh pelatihan niat baik baru-baru ini di Laut Cina Selatan pada bulan Oktober," tulis akun @ModJapan_en dalam bahasa Inggris seperti dikutip zonajakarta.com.
Namun seorang pejabat kementerian pertahanan Jepang mengatakan sulit mewujudkan transfer ini walau tak mustahil karena Parlemen Jepang hanya mengizinkan ekspor alutsistanya untuk penyelamatan jiwa, transportasi, kewaspadaan dan kegiatan pengawasan serta penyapuan ranjau. "Mengekspor kapal perusak tidak akan mudah (mengingat prinsip-prinsipnya) karena kapal tidak hanya memiliki fungsi peringatan dan pengawasan tetapi juga kemampuan menyerang," kata seorang pejabat senior Kementerian Pertahanan.
"Mengekspor kapal perusak tidak akan mudah (mengingat prinsip-prinsipnya) karena kapal tidak hanya memiliki fungsi peringatan dan pengawasan tetapi juga kemampuan menyerang," kata seorang pejabat senior Kementerian Pertahanan.
Lantas kapal destroyer jenis apa yang akan diberikan kepada Indonesia jika kesepakatan ini terwujud. Setidaknya JMSDF mempunyai total 26 kapal destroyer. Diantaranya Maya Class, Atago Class dan Kongo Class yang memiliki sistem pertahanan udara tercanggih dunia, Aegis, layaknya Arleigh Burke class milik US Navy. Kemudian ada Hatakze Class, Asahi Class, Akizuki Class, Takanami Class, Murasame Class, Asagiri Class dan Hatsuyuki Class. Destroyer yang paling tua milik JMSDF ialah Asagiri Class dan yang termodern adalah Maya Class. Menarik ditunggu kapal destroyer mana yang akan diberikan Jepang kepada TNI AL ini. (*)
Tags : TNI Angkatan Laut, TNI AL akan Peroleh Kapal Destroyer, Destroyer Jepang,