Ada beberapa tokoh dan pejabat Riau disuntik Vaksin Sinovac pada tahap perdana, kini Riau akan kembali kedatangan vaksin tahap 2 sebanyak 22.840 dosis yang dijadwalkan untuk masyarakat umum.
PEKANBARU - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir usai meninjau vaksin di UPT Istalasi Farmasi dan Logistik Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyatakan Riau akan kedatangan vaksin sinovac tahap 2 sebanyak 22.840 dosis.
Adapun vaksin tahap 2 nantinya akan didistribusikan ke 9 (sembilan) kabupaten/kota yang belum didistribusikan di tahap 1 kemarin. Direncanakan Jumat (15/1/2021) akan langsung didistribusikan ke kabupaten/kota. "Alhamdulillah akan datang vaksin sinovac tahap 2 itu," katanya pada media, Jumat (15/1) kemarin.
Dengan tibanya vaksin Sinovac tahap 2 ini, sebut Mimi, berarti Provinsi Riau sudah menerima sebanyak 42.840 dosis vaksin yang diperuntukkan tenaga kesehatan (nakes) serta pejabat publik lainnya. Sementara vaksin untuk masyarakat akan dikirim ke Riau pada April 2021-Maret 2022 mendatang. "Nanti akan datang lagi secara bertahap. Karena tempat kita terbatas, jadi kalau vaksin dari Pemerintah Pusat datang kita langsung distribusikan ke kabupaten/kota," ungkapnya.
Soal keamanan Vaksin Sinovac hingga kini masih dipertanyakan. Sementara pemerintah sudah memutuskan akan melakukan vaksinasi tahap pertama pada 13 Januari 2021. Sejauh ini pihaknya masih merujuk pada ketentuan yang dikeluarkan pemerintah pusat dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI terhadap keamanan vaksin. Pihak PBOM sudah menyatakan bahwa mereka telah mengikuti proses produksi vaksin sejak awal. “BPOM sudah mengkonfirmasi ke kami, bahwa pihak BPOM mengikuti dari awal proses produksi vaksin itu di China,” kata Mimi.
Mimi mengatakan, hanya pada proses produksi, lembaga ini juga mengikuti bagaimana proses produksi vaksin dari awal, termasuk uji klinis tahap pertama, kedua, termasuk hingga tahap ketiga untuk mengetahui berapa kinerja vaksin bertahan di dalam tubuh ketika sudah disuntikkan. “Semuanya sudah disampaikan. Jadi kita tetap berpatokan pada informasi itu, dan ikut arahan pemerintah pusat,” katanya.
Masalah keamanan Vaksin Sinovac yang nantinya akan disuntikan, juga sempat dipertanyakan oleh Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan di Gedung Daerah Jalan Diponegoro Pekanbaru pada, 7 Januari 2021. Dia meminta agar BPOM memberikan penjelasan kepada masyarakat agar tingkat kepercayaan soal keamanan vaksin menjadi baik.
Tetap jalankan protokol kesehatan
Sementara Juru Bicara Satgas Covid-19 Riau, dr Indra Yovi berpesan pada masyarakat walau vaksinasi telah mulai dilaksanakan di Provinsi Riau, namun masyarakat diminta untuk tetap menjaga dan mentaati protokol kesehatan seperti biasanya. Tidak ada perubahan dalam penerapan protokol kesehatan yang dilakukan sebelum dan setelah vaksin. Artinya, masyarakat tetap diharuskan untuk selalu menggunakan masker, tidak berkerumun, selalu mejaga kebersihan tangan dan lainnya.
"Tidak ada perubahan terhadap kewajiban mematuhi protokol kesehatan, walaupun sudah dilakukan vaksinasi, jangan berfikir dengan adanya vaksin protokol kesehatan tidak wajib dilaksanakan," katanya, Sabtu (16/1).
Yovi juga menjelaskan, dampak vaksin sendiri terhadap penularan Covid-19 tidak bisa langsung terlihat saat ini, namun butuh waktu enam hingga sembilan bulan kedepan. "Untuk evaluasi jumlah kasus sesudah program vaksin baru bisa dilihat pada enam hingga sembilan bulan kedepan," ujarnya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat, agar selalu sadar protokol kesehatan dimanapun dan kapanpun, walaupun telah divaksin. "Bukan berarti dengan divaksin kita lalai dan abai menjalankan protokol kesehatan. Tetap seperti sebelumnya, untuk terus menekan angka penularan," sebutnya.
Jadwal untuk masyarakat umum
Seperti dijelaskan Mimi Yuliani Nazir, sejumlah nama gagal divaksin pada hari pertama pelaksanaan vaksin pada Kamis 14 Januari 2021 namun sejumlah tokoh tampak antusias menjalani proses penyuntikan vaksin di RSUD Arifin Ahmad. Setelah Danrem 031 Wirabima, Brigjen TNI M Syeh Ismet yang menjadi orang pertama di Riau disuntik vaksin, diikuti oleh sejumlah tokoh lainya. Diantaranya Wakajati Riau, Daru Tri Sadono, diurutan ketiga adalah anggota komisi V dari fraksi PAN DPRD Riau, Ade Hartati, keempat adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, kelima Dirut RSUD Arifin Ahmad dr Nuzelly, kemudian Jubir Satgas Covid-19 dr Indra Yovi.
Kemudian diurutan ketujuh adalah sampai ke perwakilan dari BPJS kesehatan Eddi Sulistianto, kedelapan Indri Iriyanto perwakilan umat katolik, kesembilan dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Riau, Ayu Handayani dan kesepuluh perwakilan dari BPOM Riau, Veronika Ginting. Selain nama-nama tersebut, disaat bersamaan juga dilaksanakan penyuntikan vaksin kepada sejumlah perwakilan lembaga, instansi hingga perwakilan mahasiswa dan kalangan milenial. "Didata ada 21 orang," kata Mimi yang kegiatan pelaksanaan penyuntikan vaksin Covid-19 di ruang serba guna RSUD Arifin Ahmad.
Setelah para tokoh masyarakat, pemerintah, lembaga dan instasi ini selesai divaksin, selanjutnya akan dilanjutkan untuk tenaga kesehatan. Dia juga mengungkapkan pelaksanaan vaksinasi kepada petugas kesehatan dilakukan secara bertahap yang dimulai Kamis kemarin. "Sedangkan untuk masyarakat nanti akan dilaksnakaan April 2021 sampai Maret 2022. Jadi untuk priode Januari sampai Maret 2021 ini khusus untuk tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik," ujarnya.
Dia kembali menjelaskan, para tokoh yang telah divaksin akan diberi kartu bukti telah divaksin. Kartu itu diberikan petugas kesehatan untuk dilakukan observasi selama 30 menit. Selain itu, Mimi mengungkapkan, setelah para tokoh masyarakat ini disuntik vaksin hari maka 14 hari lagi mereka akan kembali disuntik vaksin untuk dosis yang kedua. "Jadi nanti semua yang telah divaksin hari ini akan mendapat vaksin kedua. Karena ada dua dosis di Vaksin Sinovac. Vaksin ini sama dengan vaksin Maningitis, jadi perlakuannya sama," katanya.
Menurutnya, selama 14 hari kedepan, jika peserta vaksinasi mengalami keluhan diharapkan untuk segera kontak petugas yang telah disiapkan. "Bisa itu menghubungi kontak 119 atau nomor penanganan Covid-19 yang disiapkan. Itu nomor pengaduan yang bisa dihubungi," ujarnya.
Sejauh ini pelaksanaan vaksinasi di Riau berjalan aman dan lancar. Seluruh tokoh yang divaksin, termasuk dirinya juga mengaku tidak merasakan gejala apa-apa setelah divaksin, bahkan sampai 30 menit setelah divaksin juga tidak ada gejala apa-apa. "Alhamdulillah sejauh ini tidak ada apa-apa, dan tidak ada keluhan peserta yang divaksin. Seperti saya tidak ada masalah, buktinya masih bisa berdiri di sini," katanya.
Sejumlah tokoh tampak antusias menjalani proses penyuntikan perdana vaksin Covid-19 di RSUD Arifin Ahmad kemarin setelah Danrem 031 Wirabima, Brigjen TNI M Syeh Ismet yang menjadi orang pertama di Riau disuntik vaksin, diikuti oleh sejumlah tokoh lainya diantaranya Wakajati Riau, Daru Tri Sadono, diurutan ketiga adalah anggota komisi V dari fraksi PAN DPRD Riau, Ade Hartati, keempat adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, kelima Dirut RSUD Arifin Ahmad dr Nuzelly, kemudian Jubir Satgas Covid-19 dr Indra Yovi.
Kemudian diurutan ketujuh adalah sampai ke adalah perwakilan dari BPJS kesehatan Eddi Sulistianto, kedelapan Indri Iriyanto perwakilan umat katolik, kesembilan dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Riau, Ayu Handayani dan kesepuluh perwakilan dari BPOM Riau, Veronika Ginting. Selain nama-nama tersebut, disaat bersamaan juga dilaksanakan penyuntikan vaksin kepada sejumlah perwakilan lembaga, instansi hingga perwakilan mahasiswa dan kalangan milenial. "Didata ada 21 orang," kata Mimi. (*)
Tags : Vaksin Sinovac, Tokoh Riau Disuntik Vaksin, Vaksin Sinovac Untuk Masyarakat Umum,