Riau   2025/08/22 9:27 WIB

Toleransi Antarumat Beragama di Riau Peringkat Dua di Indonesia, 'karena Masih Tingginya Kebersamaan yang Harmonis'

Toleransi Antarumat Beragama di Riau Peringkat Dua di Indonesia, 'karena Masih Tingginya Kebersamaan yang Harmonis'

PEKANBARU – Provinsi Riau mencatat prestasi membanggakan dalam menjaga keharmonisan kehidupan beragama.

"Toleransi antarumat beragama di Riau tinggi."

“Memang kondisi Riau ini nyaris tidak ada gesekan, tidak ada konflik antar satu warga dengan yang lain, khususnya antarumat beragama. Cukup kompak, cukup toleran,” kata Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Riau, Abdurrahman Qoharuddin, Jumat (22/8).

Berdasarkan Indeks Kerukunan Umat Beragama 2024, Riau berhasil menempati peringkat kedua paling harmonis secara nasional, menandakan tingginya toleransi dan semangat kebersamaan di tengah masyarakat yang beragam.

Abdurrahman Qoharuddin, menyebut bahwa situasi sosial dan hubungan antarumat beragama di Riau saat ini berada dalam kondisi sangat kondusif dan harmonis.

Menurutnya, keberhasilan Riau menjadi salah satu provinsi paling rukun di Indonesia tidak terjadi secara instan. Ini merupakan hasil dari komunikasi intensif, dialog rutin, dan kerja sama erat antara tokoh agama, pemerintah, serta elemen masyarakat.

FKUB Provinsi Riau secara rutin menggelar pertemuan antartokoh lintas agama, mendorong pertukaran gagasan, serta mengadakan kegiatan sosial lintas komunitas sebagai langkah deteksi dini terhadap potensi konflik dan upaya menjaga harmoni sosial.

“Kalau pun ada letupan-letupan kecil, itu bisa cepat diselesaikan dengan duduk bersama. Yang penting semua tokoh mau terbuka dan saling berkomunikasi. Selama itu dijalankan, insyaallah kondisi akan tetap kondusif,” sebutnya.

Abdurrahman juga mengakui, tantangan yang dihadapi saat ini bukan semata konflik terbuka, tetapi miskomunikasibdalam isu-isu sensitif, seperti izin pendirian rumah ibadah atau kegiatan keagamaan komunitas minoritas.

Namun, ia menekankan bahwa persoalan seperti ini bukan didasari konflik agama, melainkan kesalahpahaman yang bisa diselesaikan melalui dialog dan pendekatan yang tepat.

Tantangan lain yang tak kalah penting, menurut Abdurrahman, adalah penyebaran hoaks dan informasi provokatif di media sosial, yang dapat memicu perpecahan.

“Itu sebabnya kami dorong edukasi digital, serta pembentukan forum pemuda lintas agama untuk membangun kesadaran sejak dini dan memperkuat nilai-nilai kebinekaan,” ujarnya.

Keberhasilan Riau menjadi provinsi paling rukun kedua di Indonesia merupakan cerminan dari kesadaran kolektif masyarakatnya akan pentingnya toleransi dalam kehidupan sehari-hari.

Riau menjadi contoh bahwa perbedaan bukan penghalang, melainkan kekuatan untuk membangun masa depan bersama.

Indeks Kerukunan Umat Beragama 2024 sendiri merupakan penilaian yang dilakukan oleh Kementerian Agama RI dan berbagai pihak, dengan indikator mencakup toleransi, kesetaraan, dan kerja sama antarumat beragama di seluruh provinsi di Indonesia. (*)

Tags : toleransi antarumat beragama, riau, toleransi antarumat beragama tinggi, kebersamaan antarumat beragama, hubungan antarumat beragama harmonis, riau peringkat dua di Indonesia soal antarumat beragama,