Pekanbaru   2025/09/01 10:39 WIB

TP PKK Sulastri Agung Perhatikan Gizi, Kesehatan dan Anak Putus Sekolah di Pekanbaru

TP PKK Sulastri Agung Perhatikan Gizi, Kesehatan dan Anak Putus Sekolah di Pekanbaru
Ketua TP PKK Kota Pekanbaru, Sulastri Agung

PEKANBARU – Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) terus berinovasi menekan kasus anemia dan stunting.

"Gizi, kesehatan dan anak putus sekolah mendapat perhatian serius."

"Kita tidak hanya membagikan tablet tambah darah, tetapi juga memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan organ reproduksi sejak usia sekolah," kata Ketua TP PKK Kota Pekanbaru, Sulastri Agung, yang menegaskan pentingnya edukasi kesehatan reproduksi dan gizi sejak dini bagi para remaja putri.

Melalui program Gerakan Aman Remaja Putri (GARPU) digulirkan di SDN 45 Pekanbaru pada Kamis 31 Juli 2025.

Berbeda dari program penanggulangan anemia pada umumnya, GARPU menitikberatkan pada pembiasaan konsumsi tablet tambah darah sekaligus peningkatan literasi gizi dan kesehatan reproduksi di kalangan remaja putri.

Menurut Sulastri Agung, pencegahan stunting harus dimulai lebih awal dengan membangun kesadaran remaja putri akan pentingnya status gizi yang baik sebelum memasuki usia pernikahan dan kehamilan.

"Remaja putri kita adalah calon ibu. Kalau sejak remaja mereka anemia, risiko melahirkan anak stunting makin tinggi. Jadi program ini adalah investasi jangka panjang untuk generasi Pekanbaru yang sehat," jelasnya.

Sulastri juga mengajak para kepala sekolah dan guru untuk aktif mendampingi pelaksanaan GARPU yang dijadwalkan rutin setiap Kamis di seluruh sekolah setingkat SMP se-Kota Pekanbaru.

"Kita ingin memastikan anak-anak paham dan mau minum tablet tambah darah, bukan sekadar dibagikan lalu dibuang. Peran guru sangat penting," tambahnya.

Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Tim Penggerak PKK juga terus menekan angka anak putus sekolah.

"Saya ingin memastikan data yang sudah dikumpulkan benar-benar akurat. Alhamdulillah, hari ini sudah ada belasan anak yang terdata berkat kerja keras kader Posyandu," ujarnya.

Sulastri Agung, memberikan apresiasi tinggi kepada para kader Posyandu yang bergerak cepat mendata anak-anak yang tidak lagi bersekolah.

Ini disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke Posyandu Kasih Ibu RW 10, Kelurahan Tangkerang Labuai, Senin (28/7).

Dalam kunjungan tersebut, Sulastri meninjau langsung pelaksanaan enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta memantau progres pendataan anak putus sekolah di wilayah tersebut.

Sulastri mengungkapkan, ada berbagai faktor yang menyebabkan anak-anak ini terpaksa berhenti sekolah, mulai dari kendala biaya, kurangnya dukungan orang tua, hingga persoalan perlengkapan sekolah seperti seragam.

"Masalah biaya masih mendominasi alasan anak-anak ini berhenti sekolah. Untuk itu kami dorong agar warga yang mengetahui ada anak putus sekolah bisa segera melapor ke Posyandu atau kelurahan setempat," jelasnya.

Sebagai solusi, Pemko Pekanbaru membuka program pendidikan kesetaraan Paket A dan Paket B bagi anak-anak yang usianya tidak memungkinkan kembali ke sekolah formal.

Sementara bagi yang masih memenuhi syarat usia, pemerintah siap memfasilitasi agar mereka bisa bersekolah di sekolah negeri terdekat.

"Kami ingin memastikan tidak ada anak Pekanbaru yang kehilangan hak pendidikannya. Pintu sekolah negeri kami buka selebar-lebarnya, dan bagi yang tidak bisa sekolah formal, masih ada alternatif program Paket A dan B," tutur Sulastri.

Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk aktif melaporkan jika mengetahui ada anak putus sekolah di lingkungannya.

"Mari bersama wujudkan Pekanbaru bebas anak putus sekolah," tutupnya. (rp.sul/*)

Editor: Elfi Yandera

Tags : Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, TP PKK, Ketua TP PKK Pekanbaru, Sulastri Agung, Gizi dan Kesehatan Anak, TP PKK Perhatikan Anak Putus Sekolah,