DAIK LINGGA, RIAUPAGI.COM - Sebagaimana umat Islam pada umumnya, masyarakat Desa Kualaraya, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau [Kepri] juga melakukan perayaan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriyah Tahun 2024, masyarakat juga melaksanakan selamatan bersama untuk mendoakan para leluhur yang ada di desa.
"Tradisi Hari Raya Idul Adha pada tanggal 10 bulan besar Syawal warga doakan para leluhur."
"Jadi desa ini [Kuala Raya] merupakan salah satu contoh desa yang masih mempertahankan tradisi ritual [makan sehidang] yang diwariskan sejak para leluhur," kata Misran, Kades Kuala Raya melaporkan tadi ini melalui pesan elektronik Whats App [WA], Kamis (20/6).
Menurutnya, bagi daerah lain yang masih mempunyai tradisi atau ritual peninggalan leluhur seperti itu, hendaknya dijaga dan dipertahankan.
"Bagi tetua kampung yang tahu asal muasal serta tata cara adat istiadat tersebut, hendaknya mengajarkannya kepada generasi muda juga agar tradisi tersebut tidak hilang dimakan zaman," harapnya.
Misran memaparkan, di Idul Adha warga juga melakukan penyembelihan hewan kurban sapi di Masjid Nurul Iman, hasil dari sumbangan warga, dua kambing dan satu ekor sapi untuk di Dusun II yang dilakukan di Surau Nurul Ikhwan.
Ia menyampaikan, Idul Adha tahun ini sangat berbeda. Pada tahun lalu peningkatan jemaah semakin ramai baik itu di Masjid maupun di Surau.
Meskipun para perantau tak ada yang mudik ke kampung, namun tradisi makan sehidang usai shalat Id tetap ramai dihadiri warga dengan silaturahmi tetap terjaga baik dilingkungan desa.
"Tradisi makan sehidang yang dilaksanakan oleh masyarakat desa memang diperingati dengan sistem Melayu Islam," sebutnya.
Jadi kata Misran lagi, dalam pelaksanaan ibadah seperti memulai shalat hari raya Iduladha, serta qurban, masyarakat desa tetap mengikuti pada apa yang telah diputuskan oleh Pemerintah. (*)
Tags : idul adha 1445 hijriyah, desa kuala raya, daik lingga, kepri, tradisi hari raya idul adha di desa kualaraya, tradisi makan sehidang,