Tumpahan minyak merupakan incident commander terjadi Desa Pendalian menjadi perhatian khusus Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
PEKANBARU - Adanya tumpahan minyak yang terjadi Desa Pendalian di Rokan Hulu [ Rohul] menjadi perhatian khusus Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Saat ini SKK Migas sedang melaksanakan koordinasi intens dengan stakeholder terkait penanganan dan pencegahan tumpahan berlanjut.
Seperti diketahui tumpahan minyak tersebut terjadi di area eks Wilayah Kerja West Kampar yang telah dikembalikan kepada Pemerintah dan saat ini menjadi Wilayah Terbuka (Open Area). Setelah menerima laporan DLHK dan Kapolres Rohul, SKK Migas melakukan tindakan koordinasi penanganan tumpahan minyak, serta memberikan instruksi kepada KKKS SPR Langgak sebagai KKKS terdekat dari lokasi tersebut, yang langsung melakukan kunjungan lapangan untuk memastikan situasi dan kondisi di lokasi tumpahan dimaksud dan melaporkan hasilnya kepada SKK Migas.
Atas laporan yang telah disampaikan, SKK Migas telah minta KKKS tersebut untuk melakukan penanganan segera agar tumpahan minyak dapat diatasi dan tidak menimbulkan efek luas bagi lingkungan. Fokus penanggulangan tumpahan minyak antara lain dengan melakukan isolasi dan pembersihan tumpahan minyak, memisahkan hasil pembersihan minyak dalam bentuk TTM dan fluida yang mengandung minyak dan beberapa langkah-langkah preventif lainnya.
Kepala SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan SKK Migas berkomitmen untuk membantu penanganan tumpahan minyak yang ada sesuai ketentuan yang berlaku. “Langkah-langkah telah dilakukan di antaranya berkoordinasi intens dengan Kepolisian, Dinas Lingkungan Hidup Rohul dan instansi lainnya untuk memastikan penanganan tumpahan minyak tersebut dapat terselesaikan. Dalam waktu dekat kami juga akan melakukan kunjungan ke lokasi untuk memastikan langkah-langkah penanganan telah dilakukan," terang Rikky.
Kapolres Rohul, AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito, SIK melalui sambungan seluler menyampaikan, Polres Rohul akan mengawal penuh proses rangkaian penanganan tumpahan minyak yang terjadi saat ini. "Kami dari Polres Rokan Hulu bersama-sama telah melakukan koordinasi untuk gerak cepat pengamanan lokasi. Kami siap mengawal langkah-langkah penanggulangan bersama SKK Migas dan instansi lainnya. Kami telah dilaporkan tahapan dan langkah penanganan, diperkiraan sekitar dua minggu dan selama proses tersebut kami akan turut memastikan pengamanan sehingga permasalahan bisa segera diatasi," ujar Kapolres.
Sementara itu, General Manager SPR Langgak, Ikin Faizal menjelaskan sesuai dengan surat permintaan penanggulangan tumpahan minyak yang diberikan SKK Migas, maka SPR Langgak pada kesempatan pertama akan membantu penanganan tersebut dengan menerapkan standar keteknikan yang berlaku di industri hulu migas. "Kami mendukung langkah cepat yang diarahkan SKK Migas atas laporan kejadian tumpahan, dan personil kami dilapangan telah siap membantu untuk penanggulangan tersebut," jelas Ikin. Dengan sinergi intensif antar instansi teknis DLHK Pemkab Rohul, Polres Rohul, SKK Migas Sumbagut berkomitmen bersama-sama mengamankan wilayah tersebut agar keadaan dapat diatasi segera.
SKK Migas investigasi ke tumpahan minyak
Mengingat disebutkan Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman, tumpahan minyak penyebabnya diperkirakan terjadinya gelembung gas dan tumpahan minyak dan biasanya baru akan diketahui sekitar 3-6 bulan setelah kejadian. Pihak SKK Migas saat ini masih mengumpulkan data-data serta memerlukan waktu untuk melakukan simulasi.
"Target kami dalam 3 - 6 bulan ketemu lah, tapi (sebelumnya) pengalaman ini kami sebarkan ke KKKS lain, agar memastikan prosedur ataupun (memperkecil) human error," ujar Fatar didepan media, Senin (12/8) lalu.
Adapun, untuk penyebab munculnya gelembung gas, Fatar mengatakan, masih dipenuhi spekulasi, misalnya, bisa saja berasal dari kesalahan casing sumur. Hanya saja, lanjutnya, tumpahan minyak tidak sebesar yang diperkirakan. Sebagai informasi, Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) telah melakukan pengeboran relief well (sumur YYA-1 RW) dengan melakukan pemasangan casing dengan diameter 17-1/2. Tumpahan minyak itu bisa diatasi dengan menggunakan karung shoreline yang dipakai untuk mengangkut incident commander ini. (rilis)
Tags : Tumpahan Minyak di Rohul, SKK Migas, Tumpahan Minya di Wilayah Terbuka ,