Pekanbaru   2024/01/04 9:52 WIB

Tumpukan Sampah Awal Tahun Tak Kunjung Diangkut Oleh PT BRS, Legislatif: Warga Sudah Terganggu karena Bau Busuk yang Berserakan

Tumpukan Sampah Awal Tahun Tak Kunjung Diangkut Oleh PT BRS, Legislatif: Warga Sudah Terganggu karena Bau Busuk yang Berserakan

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - PT Bina Riau Sejahtera (BRS) ditetapkan sebagai pemenang lelang selaku pengelola sampah di Pekanbaru tetapi diniali belum maksimal dalam bekerja.

"Tumpukan sampah masih berserak menimbulkan bau busuk menyengat."

"Saya kira ini harus menjadi catatan diawal tahun karena kondisinya per tanggal 1 januari 2024 itu pengangkutan sampahnya bisa efektif karena sekarang kondisinya bukan hanya di jalan protokol saja, tapi di lingkungan-lingkungan warga sudah banyak menumpuk," kata Wakil Ketua DPRD Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri SE MM, Rabu (3/1).

Saat ini persoalan tumpukan sampah masih menjadi keluhan masyarakat kota bertuah, baik dijalan-jalan protokol maupun jalan sekitar pemukiman.

Pemko Pekanbaru segera berkoordinasi dengan PT BRS selaku pemenang lelang angkutan sampah 2024 dalam menyelesaikan tumpukan-tumpukan sampah yang muncul di awal tahun.

Ia juga mempertanyakan kesiapan pihak ketiga dalam melakukan pengelolaan sampah di Pekanbaru, terlebih lagi saat ini pihak perusahaan menangani sampah didua zona sekaligus.

Pemko Pekanbaru sudah menetapkan pemenang lelang pengangkutan sampah selama tahun 2024, yakni PT BRS.

Namun, Azwendi mempertanyakan kesiapan dari PT BRS selaku pemenang lelang yang akan bertugas mengangkut sampah di dua zona sekaligus yakni zona I dan II di tahun 2024.

"Sebenarnya pihak ketiga pemenang lelang angkutan sampah ini sudah siap atau belum? Seandainya sudah siap kenapa (pengangkutan) sampah itu masih terkendala," cetusnya.

Pimpinan DPRD ini mengaku akan meneruskan persoalan ini ke Komisi IV yang membidangi soal persampahan, untuk memanggil DLHK Kota Pekanbaru dan PT BRS terkait rencana kerja, tata cara kerja, pola kerja dalam pengangkutan sampah di tahun 2024.

"Dengan adanya persoalan sampah ini dan evaluasi dengan pihak ketiga yang sebelum-sebelumnya itu mestinya ada perubahan yang lebih siginifikan. Umpamanya tidak ada, ini harus menjadi catatan penting dan jangan sampai menimbulkan kekacauan," pungkasnya.

Bau busuk sampah yang menyengat

Tumpukan sampah ditemukan di sejumlah titik di Kota Pekanbaru. Tumpukan sampah berserakan dan sudah mengeluarkan bau busuk sebab tak kunjung diangkut.

Pantauan di lapangan, tumpukan sampah terlihat di sepanjang trotoar jalan HR Soebrantas, Jalan Ashofa, Jalan Arengka, Jalan Yos Sudarso, dan Tuanku Tambusai. Sampah berserak dan mengganggu fasilitas umum.

Di Jalan HR Soebrantas contohnya, banyak sampah berserakan di depan halte bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) tepatnya Jalan Delima. Bahkan, bus tak bisa berhenti di halte akibat sampah berserakan.

Selain berserakan, warga juga mengeluh bau busuk. Apalagi saat warga menunggu bus datang malah tercium bau tak sedap.

"Sampah ini cukup mengganggu. Bus tak bisa berhenti di halte karena sampah ini," ucap Ibrahim warga setempat.

Tumpukan sampah sendiri bukan hari ini saja. Sauqi mengaku sudah lama sampah berserakan dan tidak diangkut hingga siang hari.

Kini dia berharap pemerintah bisa segera menuntaskan persoalan sampah. Sebab, kondisi sampah di Kota Pekanbaru mulai menganggu dan bikin sesak napas.

Warga lain bernama Aulia mengatakan sampah menumpuk sejak malam hingga siang hari. Selain merusak pemandangan juga bau busuk mulai menyengat. (*)

Awal tahun 2024 disambut dengan tumpukan sampah yang menghiasi beberapa ruas jalan di Pekanbaru.

Pj Walikota Pekanbaru, Mulfihun mengakui adanya masalah di masa transisi ini.

"Jadi dimasa transisi itu, dimana-mana pasti ada masalah," ungkap Mulfihun, Selasa (2/1).

Meski sudah ada operator angkutan sampah baru, PT BRS, tumpukan sampah terlihat di beberapa jalan.

Meskipun ada tumpukan sampah di beberapa ruas jalan, ia mengklaim, jumlahnya tidak terlalu banyak.

Mulfihun juga menyoroti permasalahan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar, menganggapnya sebagai penyebab tumpukan sampah di kota.

Ia mengakui telah mendapat laporan terkait permasalahan di TPA Muara Fajar dan meminta perhatian dari pihak kepolisian dan Satpol PP Pekanbaru.

"Kita minta rolling di TPA muara fajar, tapi muncul gejolak di sana. Saya minta ada atensi juga dari kepolisian dan Satpol PP," ujarnya.

Aksi penghalangan armada operator angkutan sampah untuk masuk ke area TPA Muara Fajar mengakibatkan pengangkutan sampah tidak berjalan lancar.

Mulfihun mendorong DLHK Kota Pekanbaru untuk mencari solusi cepat agar masalah ini tidak berlarut-larut.

"Saya mendorong DLHK kota pekanbaru untuk bisa mencari solusi. Jangan sampai masalah ini berlarut-larut," paparnya.

Selain itu, ia juga mengingatkan PT BRS untuk memenuhi kontrak kerja sesuai dengan perjanjian yang ada.

"Dalam kontrak, terangkut sampah harus sampai bersih," sebutnya. (*)


 

Tags : samaph, pekanbaru, tumpukan sampah awal tahun, sampah tak diangkut, warga terganggu bau busuk sampah,