BATAM - Adanya uji coba penerapan pemesanan tiket kapal secara online di Pelabuhan ASDP Telagalunggur, Batam dikeluhkan pengguna jasa.
"Penerapan sistem pembelian tiket kapal secara online dikeluhkan."
"Kami belum tahu. Tahunnya saat sudah mau masuk ke Pelabuhan," kata Rory, salah satu pengguna jasa penyeberangan kepada wartawan, Minggu (1/9/2024).
Di Pelabuhan ASDP Telagalunggur, Batam jadi membuat antrean kendaraan mengular ke luar pelabuhan hingga ke jalan raya.
Lalu lintas kendaraan di depan pelabuhan pun sempat tersendat.
Itu lantaran banyaknya kendaraan yang tertahan di depan loket pelabuhan. Karena banyaknya antrean, membuat satu kendaraan pun harus menunggu hingga dua jam lamanya agar bisa masuk ke dalam pelabuhan untuk menuju kapal.
Penerapan uji coba sistem pemesanan tiket kapal secara online di Pelabuhan Pelabuhan ASDP Telagalunggur, Batam mulai dilakukan per 1 Agustus 2024 lalu.
Hingga kini pengguna jasa masih saja belum mengetahui pembelian tiket jasa penyeberangan tersebut sudah melalui online.
Menurutnya, penerapan sistem pembelian tiket kapal RoRo secara online di Pelabuhan ASDP Telagapunggur, Batam kurang disosialisasikan.
Kejadian bermula saat dirinya bersama temannya hendak menyeberang ke Pelabuhan ASDP Sei Selari, Bengkalis dari Pelabuhan ASDP Telagapunggur, Batam.
Rory mengaku terpaksa harus melakukan instal aplikasi pembayaran melalui android terlebih dahulu agar bisa melakukan pemesanan tiket secara online.
Tak sedikit dari penumpang yang memilih turun dari kendaraannya untuk meminta bantuan kepada petugas loket agar aplikasi pembayaran bisa terinstal.
"Setelah terinstal, kami harus mengisi data diri sesuai kartu identitas untuk manifes. Kami masih bingung. Karena ndak paham semua akhirnya antrean panjang. Dua jam saya antre," tambahnya.
Dia berharap, pihak ASDP khususnya di Pelabuhan ASDP Telagapunggur lebih banyak menyosialisasikan terkait pembatalan keberangkatan.
Sehingga, pengguna jasa mengetahui tata cara dan berapa lama pengajuan yang harus dilakukan pengguna jasa yang membatalkan keberangkatan untuk mendapatkan kembali uangnya dari pembelian tiket.
“Apalagi masih tahap sosialisasi, harusnya tidak langsung hangus saja,” pungkasnya.
Staf ASDP Batam bagian ferizy, Sandy enggan mengomentari terkait keluhan ini.
Menurutnya, pernyataan ke media disampaikan satu pintu melalui general manager (GM).
Dia pun menyarankan mengonfirmasi langsung ke GM.
Hal ini juga dikeluhkan para sopir angkutan logistik makanan, adanya pembayaran tiket secara online ini memaksa mereka harus menggunakan handphone dengan jenis handphone Android.
Padahal tidak semua sopir truk pengangkut sembako menggunakan handphone android yang bisa diinstal aplikasi pemesanan tiket secara online. (*)
Tags : tiket online, uji coba penerapan tiket online, pelabuhan asdp batam, tiket online dikeluhkan calon pengguna jasa,