UMAIRAH HUSSAIN bertanya kepada pembacanya apakah mereka akan bergabung dengan klub buku fiksi ilmiah dan novel fantasi karya penulis Muslim. Umairah kemudian kewalahan dengan tanggapan antusias dan buku yang disarankan untuk dibaca oleh klub.
Tetapi ada sesuatu yang tidak biasa tentang puluhan penulis dalam daftar bacaan yang disusun Umairah. Termasuk penulis seri favoritnya, An Ember in The Ashes dan Trilogy Daevabad.
“Hampir semua dari mereka sebenarnya diterbitkan oleh wanita dalam beberapa tahun terakhir,” kata Umairah, seorang penggemar sains-fiksi pengelola blog Sereadipity, dilansir dari The Washington Post, Sabtu (18/7).
Dalam beberapa tahun terakhir, wanita Muslim diam-diam mengambil alih industri penerbitan fiksi spekulatif. Menghasilkan ulasan hangat dengan narasi fantasi dan fiksi ilmiah yang menjungkirbalikkan kurangnya keragaman genre tradisional dan penggambaran populer tentang perempuan dan Islam.
Tahun lalu, rumah penerbitan arus utama merilis setidaknya 13 buku fantasi dan fiksi ilmiah yang ditulis oleh wanita Muslim dalam bahasa Inggris. Termasuk debut Farah Naz Rishi’s, I Hope You Get This Message.
Setidaknya puluhan buku, termasuk sekuel instan terlaris Hafsah Faizal di New York Times, We Hunt the Flame dan Somaiya Daud pemenang penghargaan ‘Mirage.’ Daud juga sedang mengerjakan Court of Lions yang akan dijual pada 4 Agustus 2020. Hal ini disampaikan penerbitnya.
Buku-buku itu adalah perubahan dari masa lalu. Dulu fiksi spekulatif didominasi oleh cerita-cerita yang mengacu pada kisah-kisah dan mitologi Norse, Kristen dan Arthurian.
Banyak judul buku yang ditulis wanita Muslim mendapat pujian kritis. Setidaknya ada dua buku diadaptasi televisi telah diumumkan. Munculnya fiksi ilmiah dan sastra fantasi karya wanita Muslim di Amerika Serikat dan negara-negara berbahasa Inggris lainnya dimulai dengan gerakan lambat lebih dari satu dekade lalu.
“Perasaan saya adalah kemampuan suara-suara Muslim untuk datang begitu kuat adalah bagian tak terpisahkan dari gerakan titik-temu baru yang sedang terjadi,” kata Noor Hashem, seorang Dosen di Universitas Boston yang telah mengajar kursus-kursus tentang fiksi ilmiah Muslim. Ia juga mengerjakan naskah tentang iman dalam fiksi Muslim kontemporer.
“Kenaikan dalam penerbitan fiksi spekulatif-Muslim sesuai dengan kecenderungan umum dalam fiksi spekulatif-penerbitan, yang mengambil lebih serius kontribusi orang-orang dari komunitas warna dan minoritas,” ujar Hashem. (*)
Sumber: The Washington Post
Tags : buku di as, Index, muslimah, penerbitan buku, penulis wanita muslim,