Headline Agama   24-02-2025 11:58 WIB

Umat Islam Berbondong-bondong Ziarah Kubur Baca Tahlil Jelang Ramadhan

Umat Islam Berbondong-bondong Ziarah Kubur Baca Tahlil Jelang Ramadhan
Warga membaca tahlil di pemakaman umum dalam ritual ziarah kubur untuk mendoakan arwah leluhur atau anggota keluarga yang sudah meninggal menjelang Bulan Suci Ramadhan. 

Tradisi ziarah kubur menjadi wujud birrul walidain atau bakti kepada orang tua.

AGAMA - Peziarah memadati Tempat Pemakaman Umum (TPU) seperti yang ada di Jalan Rambutan, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, saat hari libur terakhir menjelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah.

"Hari ini merupakan hari menjelang masuknya bulan suxi ramadhan, bahkan akan memasuki hari libur dan kami manfaatkan untuk ziarah," kata Yazid, Ahad (24/2/2025).

Ia mengungkapkan tradisi ziarah atau "nyekar" memang rutin dilakukan setiap tahun oleh keluarga besarnya.

Tradisi "nyekar" ini dilakukan menjelang bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri setiap tahunnya.

"Ada dua hal yang dapat saya maknai dari tradisi 'nyekar' ini," kata dia.

Pertama, dengan ziarah ini dirinya menjadi ingat akan kematian sehingga harus mempersiapkan diri untuk hidup lebih baik sebelum hari akhir.

Kedua, menjadi ajang silaturahim dengan keluarga yang tinggal di tempat berjauhan.

Ia mencontohkan hari ini seluruh keluarga besar dirinya datang ke TPU yang ada di Jalan Rambutan untuk berziarah.

"Di sini banyak keluarga saya dikubur, ada nenek, kakak saya serta juga keponakan," kata dia.

Ia mengatakan, hari ini keluarganya berkumpul di sini dan merajut tali silaturahim di saat ziarah ini.

"Jadi di sini bisa bertemu dan melepas rindu baik dengan keluarga yang masih hidup dan yang telah berpulang," kata dia.

Sedangkan warga Sukadjadi, Efi Yandera mengaku memanfaatkan momentum libur terakhir menjelang masuknya bulan suci Ramadhan sebagai waktu yang tepat untuk ziarah.

"Saya baru bisa 'nyekar' hari Sabtu (29/2) di sela-sela kesibukan harian," kata dia.

Menurut dia, tradisi "nyekar" memang dilakukan dirinya beserta keluarga setiap tahunnya untuk melepas rindu dengan keluarga yang dulunya hidup bersama dan kini telah berpulang.

"Jelang masuk Ramadhan kami ingin menyucikan diri dengan memperkuat silaturahmi dan menyambut bulan penuh pengampunan," kata dia.

Ratusan warga di Sukadjadi menggelar ritual nyekar bareng atau ziarah kubur berjamaah di Tempat Pemakaman Umum (TPU).

Tradisi tahunan itu digelar dalam rangkaian menyambut Bulan Suci Ramadhan 2025 yang diperkirakan jatuh pada 1 Maret.

Dr. Rahmat Suhadi, S.H.I., M.Pd.i, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekanbaru mengatakan, tradisi ziarah kubur ke makam leluhur telah mereka jalani sejak lama.

Tradisi tersebut menjadi budaya turun-temurun dan menjadi ajang silaturahim antarmasyarakat.

Rahmat Suhadi menyebut tradisi ini juga menjadi wujud birrul walidain, atau bakti kepada orang tua dan leluhur yang telah wafat.

"Kami berharap semangat masyarakat dalam melestarikan tradisi ini terus meningkat. Selain mempererat ukhuwah Islamiyah dan persaudaraan sesama manusia, tradisi ini juga menjadi ajang gotong royong dalam beribadah," ujarnya.

Seoerti disebutkan Elfi Yandera, menyambut baik pelaksanaan Nyekar Bareng secara kolektif karena memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berziarah dengan khidmat.

Kegiatan yang dimulai sejak pukul 06.30 WIB itu diawali dengan khataman Al-Qur'an 30 juz, dilanjutkan dengan pembacaan Surat Yasin, tahlil, dan doa yang dipimpin oleh tokoh agama.

Ziarah kubur biasanya diakhiri dengan tabur bunga di makam keluarga masing-masing. Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga diajak untuk mengenal leluhur mereka, sebagai upaya menanamkan nilai-nilai keagamaan sejak dini. (*)

Tags : ziarah kubur, ziarah kubur ramadhan, ramadhan 1446 hijriyah, sambut ramadhan dengan ziarah kubur, ramadhan dan ziarah kubur, ramai ziarah kubur, ziarah kubur jelang ramadhan, ramadhan 2025,