Headline Agama   2025/02/24 11:58 WIB

Umat Islam Berbondong-bondong Ziarah Kubur Baca Tahlil Jelang Ramadhan

Umat Islam Berbondong-bondong Ziarah Kubur Baca Tahlil Jelang Ramadhan
Warga membaca tahlil di pemakaman umum dalam ritual ziarah kubur untuk mendoakan arwah leluhur atau anggota keluarga yang sudah meninggal menjelang Bulan Suci Ramadhan. 

Tradisi ini menjadi wujud birrul walidain atau bakti kepada orang tua.

AGAMA - Peziarah memadati Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semper di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, saat hari libur terakhir menjelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah.

"Hari ini merupakan hari terakhir libur dan kami manfaatkan untuk ziarah," kata warga Sunter Agung, Hendro Taruna Wijaya di Jakarta, Ahad (23/2/2025).

Ia mengungkapkan tradisi ziarah atau "nyekar" memang rutin dilakukan setiap tahun oleh keluarga besarnya. Tradisi "nyekar" ini dilakukan menjelang bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri setiap tahunnya. "Ada dua hal yang dapat saya maknai dari tradisi 'nyekar' ini," kata dia.

Pertama, dengan ziarah ini dirinya menjadi ingat akan kematian sehingga harus mempersiapkan diri untuk hidup lebih baik sebelum hari akhir. Kedua, menjadi ajang silaturahim dengan keluarga yang tinggal di tempat berjauhan. Ia mencontohkan hari ini seluruh keluarga besar dirinya datang ke TPU Semper untuk berziarah.

"Di sini banyak keluarga saya dikubur, ada nenek, kakak saya serta juga keponakan," kata dia.

Ia mengatakan, hari ini keluarganya berkumpul di sini dan merajut tali silaturahim di saat ziarah ini. "Jadi di sini bisa bertemu dan melepas rindu baik dengan keluarga yang masih hidup dan yang telah berpulang," kata dia.

Sedangkan warga Kedaung Kali Angke, Maryono mengaku memanfaatkan momentum libur terakhir menjelang masuknya bulan suci Ramadhan sebagai waktu yang tepat untuk ziarah.

"Saya baru bisa 'nyekar' hari ini di sela-sela kesibukan harian," kata dia.

Menurut dia, tradisi "nyekar" memang dilakukan dirinya beserta keluarga setiap tahunnya untuk melepas rindu dengan keluarga yang dulunya hidup bersama dan kini telah berpulang.

"Jelang masuk Ramadhan kami ingin menyucikan diri dengan memperkuat silaturahmi dan menyambut bulan penuh pengampunan," kata dia.

Ratusan warga nahdliyin menggelar ritual nyekar bareng atau ziarah kubur berjamaah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Karanganom, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Ahad.

Tradisi tahunan itu digelar dalam rangkaian menyambut Bulan Suci Ramadhan 2025 yang diperkirakan jatuh pada 1 Maret. Ketua NU Karanganom, Mochamad Kamali mengatakan, tradisi ziarah kubur ke makam leluhur telah mereka jalani sejak lama. Tradisi tersebut menjadi budaya turun-temurun dan menjadi ajang silaturahim antarmasyarakat.

Kamali menyebut tradisi ini juga menjadi wujud birrul walidain, atau bakti kepada orang tua dan leluhur yang telah wafat.

"Kami berharap semangat masyarakat dalam melestarikan tradisi ini terus meningkat. Selain mempererat ukhuwah Islamiyah dan persaudaraan sesama manusia, tradisi ini juga menjadi ajang gotong royong dalam beribadah," ujarnya.

Salah satu warga Dusun Dempok, Puput Supriyanto (54), menyambut baik pelaksanaan Nyekar Bareng secara kolektif karena memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berziarah dengan khidmat.

"Alhamdulillah, acara ini berlangsung tertib dan lancar. Banyak warga yang hadir, tidak hanya dari Karanganom, tetapi juga dari luar desa yang punya leluhur dimakamkan di sini," ujar Puput.

Kegiatan yang dimulai sejak pukul 06.30 WIB itu diawali dengan khataman Al-Qur'an 30 juz, dilanjutkan dengan pembacaan Surat Yasin, tahlil, dan doa yang dipimpin oleh tokoh agama dari empat wilayah di Desa Karanganom.

Acara diakhiri dengan tabur bunga di makam keluarga masing-masing. Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga diajak untuk mengenal leluhur mereka, sebagai upaya menanamkan nilai-nilai keagamaan sejak dini. (*)

Tags : ziarah kubur, ziarah kubur ramadhan, ramadhan 1446 hijriyah, sambut ramadhan dengan ziarah kubur, ramadhan dan ziarah kubur, ramai ziarah kubur, ziarah kubur jelang ramadhan, ramadhan 2025,