Headline Agama   2025/02/03 14:43 WIB

Umat Islam 'Mati matian' Kunjungi Ka'bah yang Penuh Rahasia dan Misteri, 'Tetapi Diperkirakan akan Hancur di Hari Kiamat'

Umat Islam 'Mati matian' Kunjungi Ka'bah yang Penuh Rahasia dan Misteri, 'Tetapi Diperkirakan akan Hancur di Hari Kiamat'

AGAMA - Hari kiamat tidak diragukan lagi kepastiannya. Pada hari itu, kehidupan di bumi berakhir dan alam semesta beserta isinya pun hancur.

Sebelum terjadi, terdapat tanda-tanda yang muncul, salah satunya adalah Ka'bah yang akan hancur menjelang hari kiamat.

Ka'bah sendiri merupakan bangunan suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Juga dikenal sebagai Baitullah atau rumah Allah, Ka'bah juga menjadi pusat peribadatan muslim sekaligus arah kiblat setiap kali melaksanakan salat.

Kesucian bangunan berbentuk persegi ini telah ditegaskan dalam Surah Al-Ma'idah ayat 97. Allah SWT berfirman yang artinya:

"Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan Haram, had-ya, qalaid. (Allah menjadikan yang) demikian itu agar kamu tahu bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Ma'idah, [5]:97).

Adapun sosok yang kelak akan menghancurkan Ka'bah di hari kiamat bernama Dzu as Suwaiqatain. Siapakah dia? 

Selama berdiri di muka Bumi, Baitullah sebelumnya sempat hendak dihancurkan. Kitab Zadul Ma'ad, pasukan gajah yang dipimpin oleh Raja Abrahah dari Yaman dulu hendak menghancurkan Ka'bah.

Niat tersebut bermula setelah Raja Abrahah membangun sebuah gereja besar di daerah San'a, Yaman. Dirinya sangat berharap manusia dari seluruh dunia akan mengunjungi rumah ibadah tersebut. Sayangnya, realitas berbicara lain.

Umat manusia malah lebih banyak yang pergi ke Kota Makkah untuk mendatangi Ka'bah. Begitu pula dengan orang-orang Arab yang lebih memilih Ka'bah sebagai tempat ibadah.

Dari situlah, timbul rencana Raja Abrahah untuk merobohkan rumah Allah tersebut.

Akan tetapi, rencana tersebut segera digagalkan Allah SWT dengan mengirimkan sekelompok burung ababil yang membawa batu dari neraka. Panasnya bebatuan tersebut langsung melumpuhkan kawanan gajah Raja Abrahah.

Peristiwa tersebut seperti yang terekam dalam Surah Al-Fil ayat 1-5 yang berbunyi,

"Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia? Dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)." (QS. Al-Fil, [105]:1-5).

Ka'bah akan hancur menjelang hari kiamat

Hari-hari menjelang kiamat, ternyata ibadah haji ke Baitullah tetap ada. Bahkan, setelah kemunculan Yajuj dan Majuj sekalipun, haji tetaplah ada. Ini seperti yang disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ahmad bin Hafsh:

"Niscaya Isa bin Maryam melaksanakan ibadah haji ke Baitullah dan berumrah setelah munculnya Ya'juj dan Ma'juj," (HR Ahmad).

Akan tetapi, peribadatan itu nantinya akan berhenti di saat manusia sudah tak ada lagi yang mengingat Allah. Apabila itu terjadi, Ka'bah pun mulai sepi dan tidak ada yang memakmurkannya lagi.

Di saat itulah Baitullah akan hancur di tangan seseorang yang berasal dari golongan Habasyah. Dari Sa'id bin Sam'an, ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda:

"Seseorang dibai'at di (tempat) antara Rukun Yamani dan Maqam Ibrahim, tidak akan ada yang menghalalkan Baitul Haram kecuali kaum muslimin; apabila mereka telah menghalalkannya, maka jangan ditanya tentang kehancuran orang Arab. Kemudian datang orang Habasyah, lalu mereka menghancurkannya sehingga Ka'bah tidak dimakmurkan lagi setelah itu untuk selamanya, dan merekalah yang mengeluarkan simpanannya." (HR. Ahmad [XV/35]).

Dzu as Suwaiqatain sosok penghancur Ka'bah

Seperti yang disebutkan di bagian awal, Dzu as Suwaiqatain adalah sosok yang kelak merobohkan rumah Allah. Bukan hanya itu, dirinya juga akan merampas perhiasan Ka'bah.

"Ka'bah akan dihancurkan oleh Dzu Suwaqatain dari Habasyah (Etiopia), perhiasannya akan dilepas dan kiswahnya akan dibuka..." (HR. Ahmad).

Dzu Suwaqatain berasal dari Habasyah atau Etiopia;

  • berkulit hitam;
  • ubun-ubunnya tidak berambut (agak botak);
  • bengkok di bagian tangan dan kaki;
  • memiliki paha yang saling berjauhan; dan
  • memiliki betis kecil.

Adapun Dzu as Suwaiqatain merobohkan Ka'bah dengan cangkul dan sekopnya. Riwayat Abu Daud juga menyebutkan bahwa ia akan berhasil mengeluarkan harta simpanan Ka'bah.

Bagaimana bisa orang dengan fisik sepertinya mampu meruntuhkan rumah Allah? Apakah tidak ada orang yang mencegahnya?

Di bagian sebelumnya, sudah dijelaskan bahwa di kala manusia tidak ada lagi yang mengingat Allah, di saat itu pula tiada satu pun yang peduli dengan Ka'bah. Bangunan suci tersebut sudah tak dikunjungi manusia.

Ini artinya, ketika Dzu as Suwaiqatain akan menghancurkan Ka'bah, manusia tak ada lagi yang peduli dengan rumah Allah tersebut. Alhasil, dirinya mampu menguasai Baitullah dan meruntuhkannya.

Ketika Ka'bah hancur dan manusia tidak menunaikan ibadah haji lagi, di saat itulah kiamat akan terjadi. Wallahua'lam bishawab.

"Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum Ka'bah ini tidak lagi didatangi orang untuk menunaikan ibadah haji." (HR Hakim dan Abu Ya'la)

Memang diakui, ibadah haji menjadi impian bagi seluruh umat muslim di dunia. Ini dikarenakan ibadah haji tak hanya sekadar ibadah biasa, tapi juga sekaligus napak tilas dan wisata religi kehidupan nabi pada zaman dahulu.

Saat naik haji, akan ada banyak sekali tempat suci dan religius yang dikunjungi di Mekkah dan Madinah. Destinasi di Mekkah dan Madinah ini meskipun bukan menjadi bagian dari rangkaian ibadah haji, namun sering dikunjungi oleh jamaah karena ingin merasakan bagaimana kehidupan umat muslim dan para nabi pada zaman dahulu.

Apa sajakah tempat religi di Mekkah dan Madinah tersebut? 

Masjidil Haram

Tempat yang menjadi tujuan utama orang beribadah haji ini berada di pusat kota Mekkah. Masjidil Haram menjadi tempat suci bagi umat muslim karena keberadaan Ka’bah di dalamnya, yang sekaligus menjadi kiblat umat muslim dunia saat beribadah. Di Masjidil Haram, orang yang beribadah haji akan melakukan tawaf dan sa’i yang menjadi rangkaian dalam ibadah. Masjidil Haram tak hanya ramai saat musim haji saja. Penduduk sekitar juga sering salat di masjid terbesar di dunia ini. Bahkan untuk mengakomodasi peningkatan jamaah haji tiap tahunnya, Masjidil Haram terus melakukan perluasan agar kegiatan beribadah jadi semakin nyaman. 

Bir Ali dan Tan’im

Bir Ali dan Tan’im adalah dua tempat yang terpisah di Mekkah dan Madinah. Bir Ali berada di Madinah dan menjadi salah satu syarat umrah yang utama. Sedangkan Tan’im berada di Mekkah dan menjadi sunnah umrah. Dua tempat ini akan Anda kunjungi saat melakukan salah satu ritual haji, yaitu Miqat. Di Bir Ali ada sebuah masjid yang dibangun berdekatan dengan tempat berteduh nabi Muhammad SAW pada zaman dahulu. Tempat ini dinamakan Bir Ali, karena dalam bahasa Arab, Bir berarti sumur. Dan memang benar dulunya banyak sumur yang digali oleh salah satu sahabat nabi di tempat ini. 

Masjid Nabawi

Masjid yang berada di pusat kota Madinah ini merupakan salah satu tempat suci yang kaya akan wisata religi, karena menjadi bangunan yang dibangun langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Masjid Nabawi menjadi salah satu masjid terbesar yang ada di duniayang dulunya menjadi tempat tinggal Nabi Muhammad SAW sesaat setelah hijrah ke Madinah, dan juga dijadikan sebagai tempat berkumpul para sahabat Nabi untuk sekolah agama. Sekarang bangunan masjid tersebut sudah mengalami perluasan berkali-kali, hingga terlihat lebih megah seperti saat ini. 

Arafah

Padang Arafah menjadi puncak dalam ibadah haji sekaligus tempat pertemuan bagi seluruh jamaah dari seluruh dunia. Arafah menjadi tempat wukuf yang dilakukan setiap tanggal 9 Dzulhijah. Padang Arafah yang berada di sebelah tenggara Masjidil Haram di Mekkah ini menjadi tempat perjumpaan Adam dan Hawa di masa lampau. Wukuf di Arafah memiliki filosofi, bahwa hanya kepada Allah-lah manusia akan kembali. Wukuf juga saat di mana Allah memberikan sebesar-besarnya pengampunan untuk umat manusia.   

Mina

Mina adalah lembah padang pasir yang terletak di sebelah timur Mekkah. Di sini akan banyak ditemukan tenda-tenda para jamaah haji, sehingga membuatnya dijuluki kota tenda. Tenda-tenda tersebut memang tidak hanya berdiri saat musim haji saja, namun sepanjang waktu. Mina juga menjadi tempat pelaksanaan aktivitas lempar jumrah yang menjadi salah satu ritual dalam haji. Mina merupakan tempat persinggahan para jamaah haji pada tanggal 8 Dzulhijah, sehari sebelum melakukan wukuf di Arafah pada tanggal 9. Setelah melakukan wukuf, jamaah haji akan kembali ke Mina dan baru melakukan lempar jumrah. Salah satu destinasi Mekkah dan Madinah saat ibadah haji ini sekaligus menjadi tempat penyembelihan hewan kurban. Di Mina, ada masjid Khaif yang menjadi tempat Nabi Muhammad SAW salat dan melakukan khotbah saat pelaksaan ibadah haji.

Muzdalifah

Tempat terbuka di antara Mekkah dan Mina ini menjadi tempat bermalam jamaah haji setelah bertolak dari Arafah. Muzdalifah menjadi tempat jamaah mengumpulkan batu dan kerikil untuk pelaksanaan lempar jumroh keesokan harinya. Bermalam (ini di Mina atau Muzdalifah?) menjadi kewajiban dalam rangkaian pelaksanaan haji, karena untuk meneladani apa yang Nabi Muhammad SAW pernah lakukan. 
Bahkan bagi jamaah yang tidak bermalam di Muzdalifah akan dikenakan denda atau dam yang harus dibayarkan. Namun, ada pengecualian bagi orang tua dan wanita yang memang tidak kuat untuk berada di Muzdalifah, mereka boleh bertahan sampai lewat tengah malam saja. 

Maqom Ibrahim

Ibadah haji juga bisa memungkinkan Anda untuk mengunjungi Maqom Ibrahim. Tempat ini bukanlah sebuah makam, melainkan posisi di mana nabi Ibrahim AS berdiri dan membangun Ka’bah sesuai dengan perintah Allah SWT. Bangunan ini berbentuk layaknya batu prasasti kotak dengan dua lubang di atasnya dan berada di sisi sebelah timur dari Ka’bah. Di dalamnya ada batu tempat nabi Ibrahim AS berpijak dan konon katanya, batu tersebut diturunkan bersamaan dengan Hajar Aswad. 

Raudhoh

Tempat yang biasa disebut dengan taman surga ini merupakan salah satu tempat berdoa yang paling mustajab. Pasalnya, Raudhoh adalah tempat di mana Rasulullah SAW menerima wahyu, beribadah, dan sekaligus memimpin salat para sahabat nabi. Tempat mulia ini berada di dalam Masjid Nabawi di Madinah dan sangat luar biasa indahnya. Tidak hanya napak tilas bagaimana kehidupan nabi pada zaman dahulu, Anda juga bisa sekaligus mengunjungi makam nabi yang memang berada di satu kompleks yang sama. 

Shofa dan Marwa

Umat muslim tentunya sudah sering mendengar tentang bagaimana perjuangan Siti Hajar berlari bolak balik dari Shofa ke Marwa demi mencari air untuk anaknya, Nabi Ismail AS, yang pada saat itu masih sangat kecil. Hal inilah yang kemudian dijadikan salah satu ritual dalam rangkaian ibadah haji maupun umrah, melakukan sai atau berlari-lari kecil di dua bukit ini. Sai menjadi rangkaian dalam ibadah haji ataupun umrah, karena memiliki filosofi bahwa hendaknya manusia selalu berusaha dan pantang menyerah saat ingin mencapai keinginan. 

Mata Air Zamzam

Suatu hal yang umum bagi para jamaah haji yang baru saja selesai menunaikan ibadah di tanah suci adalah membawa air Zamzam sebagai oleh-oleh keluarga di tanah air. Setiap orang muslim pasti sudah sangat paham dan mengenal keistimewaan air yang memiliki banyak khasiat dan keberkahan ini. Begitu juga dengan sejarah munculnya air Zamzam pada zaman nabi Ibrahim AS. Sumur mata air Zamzam ini kini berada di Masjidil Haram di Mekkah. Meski dulunya berupa sumur biasa, kini seiring dengan banyaknya jamaah haji yang ke tanah suci, mata air Zamzam sudah mengalami perombakan dan perluasan area, hingga banyak disediakan keran air minum agar jamaah bisa mengambil air Zamzam dengan lebih leluasa. 

Dengan melihat banyak tempat religius yang akan Anda kunjungi saat ibadah haji di Mekkah dan Madinah, tentunya membuat keinginan berhaji semakin tinggi. Ayo segera realisasikan niat haji Anda bersama pasangan serta keluarga tercinta, dimulai dari menyiapkan dana untuk keberangkatan dari sekarang.

Jaminan bagi yang masuk ke Kota Makkah

Pintu Ka'bah pertama kali diganti pada tahun 64 Hijriyah. Ka'bah menyimpan catatan sejarah yang panjang tetapi ada serpihan informasi yang kerap luput dari perhatian umat Muslim.

Selama ini, Ka'bah dikenal memiliki pintu besar berwarna kuning emas, namun tidak ditampakkan seluruhnya karena tertutupi kiswah.

Namun, baru-baru ini beredar foto yang memperlihatkan semacam adanya pintu rahasia yang ditutup dengan batu yang serupa dengan dinding Ka'bah. Namun, foto tersebut menunjukkan susunan batu yang tidak sejajar pada dinding Ka'bah.

Pintu ini menjadi sebuah misteri tersendiri di kalangan umat Muslim karena diyakini adanya pintu kedua Ka'bah. Pintu yang misterius itu terletak di sisi barat.

Lantas, seperti apa fakta sejarah sebenarnya?

Para sejarawan, mengklaim ketika Ka'bah saat pertama kali dibangun oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS, tidak memiliki pintu, atap, atau jendela. Ka'bah hanya berupa dinding padat yang membentuk kubus tertutup di semua sisi. Dengan kata lain, saat itu belum ada pengaturan untuk memasuki Ka'bah.

Namun kemudian, diyakini pada periode Raja Tubba yang memerintah pada abad ke-4 Masehi, Ka'bah dibuka pada kedua sisinya, sebagaimana disebutkan dalam biografi Ibnu Hisyam.

Al Azraqi menyebutkan dalam Akhbar Makkah, dengan mengutip riwayat Ibnu Jarir, bahwa Raja Tubba adalah orang pertama yang mendandani dan membersihkan Ka'bah. Ia memerintahkan para penguasa dari Jurhum untuk membuat pintu masuk Ka'bah.

Di masa itulah, Ka'bah memiliki dua pintu permanen, yaitu pintu masuk dan pintu keluar, yang terbuka sepanjang waktu. Siapapun bisa masuk melalui pintu timur dan keluar melalui pintu barat.

Kemudian, masih pada masa pra Islam, di satu pintu Ka'bah dibuatkan penghalang dengan 18 batu untuk mengontrol pergerakan keluar masuk Ka'bah. Pintu yang dihalangi 18 batu batu ini adalah pintu yang terletak di sisi yang berhadapan dengan pintu utama Ka'bah sekarang, dekat Rukun Yamani.

Lalu, pada era Suku Quraisy ketika mereka menguasai Makkah sebelum Islam datang, salah satu dari dua pintu ditutup. Sedangkan pintu timur dinaikkan beberapa kaki di atas permukaan tanah.

Siti Aisyah dalam sebuah riwayat, pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang mengapa orang-orang Quraisy menaikkan pintu tersebut, kemudian Nabi SAW mengatakan, itu karena mereka kekurangan dana. Setelah itu, struktur Ka'bah mengalami perbaikan, renovasi dan pemugaran karena pengaruh hujan deras dan faktor waktu.

Berlanjut ke era negara Islam, pintu Ka'bah berdasarkan catatan sejarah, pertama kali diganti pada tahun 64 Hijriyah pada masa kepemimpinan Abdullah bin Zubair, setelah terkikis melewati waktu yang panjang. Saat itu, dibuatkan pintu setinggi 11 hasta. Pintu yang sebelumnya tertutup pun dibuka sehingga ada dua pintu untuk masuk dan keluar.

Sesudah itu, Al Hajjaj bin Yusuf, salah satu pemimpin dalam Dinasti Umayyah, membangun kembali Ka'bah di atas bangunan Quraisy dan menutup pintu yang kedua. Sehingga hanya satu pintu yang dapat digunakan untuk keluar masuk.

Pada 1045, para peziarah mengubah desain pintu asli yang lama, dengan menyertakan ornamen yang terbuat dari perak dengan berat sekitar 200 pon. Selanjutnya, di era Ottoman, tembok timur dan barat Ka'bah pernah runtuh, sehingga sultan saat itu, Sultan Ottoman Murad IV, membangun kembali Ka'bah tepatnya pada tahun 1630 Masehi.

Sultan tersebut mempekerjakan pengrajin Mesir untuk membuat pintu baru yang desainnya mirip dengan pintu sebelumnya. Mereka menghiasinya dengan bentuk geometris berlapis perak dan emas. Pintu inilah yang digunakan selama lebih dari 300 tahun, dan tidak diganti sampai era negara Kerajaan Arab Saudi. Pintunya masih berdiri dan sekarang menjadi bagian dari pameran sejarah Arab di Museum Louvre di Abu Dhabi.

Ka'bah merupakan rumah suci sebagai pusat peribadatan dan urusan dunia bagi manusia.

Allah berfirman dalam Surat Al Maidah ayat 97:
جَعَلَ ٱللَّهُ ٱلْكَعْبَةَ ٱلْبَيْتَ ٱلْحَرَامَ قِيَٰمًا لِّلنَّاسِ وَٱلشَّهْرَ ٱلْحَرَامَ وَٱلْهَدْىَ وَٱلْقَلَٰٓئِدَ ۚ ذَٰلِكَ لِتَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ وَأَنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ

Ja'alallāhul-ka'batal-baital-ḥarāma qiyāmal lin-nāsi wasy-syahral-ḥarāma wal-hadya wal-qalā`id, żālika lita'lamū annallāha ya'lamu mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍi wa annallāha bikulli syai`in 'alīm

Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan Haram, had-ya, qalaid. (Allah menjadikan yang) demikian itu agar kamu tahu, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Dalam surat Al-Maidah ayat 97 Allah SWT berfirman, bahwa Ka'bah merupakan rumah suci sebagai pusat peribadatan dan urusan dunia bagi manusia. Ibnu Abbas r.anhuma meriwayatkan bahwa maksud dijadikan sebagai tempat tinggal adalah tetapnya agama mereka dan tetapnya bekas-bekas haji

Syekh Maulana Muhammad Zakariyya menuliskan dalam kitab Fadhilah Haji bahwa dalam hadis yang lain diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa yang dimaksud adalah apabila seseorang masuk di dalamnya, maka ia akan aman. Hasan Bashri rah.a membaca ayat ini lalu berkata:

"Orang-orang akan tetap di atas agamanya selama ia menunaikan haji di rumah ini dan menghadap wajah ke arahnya di dalam sholat," katanya.

Rasulullah SAW bersabda, "Perbanyaklah tawaf di Baitullah karena ia telah roboh dua kali. Nanti ketika roboh untuk ketiga kalinya akan diangkat ke langit."

Imam Ghazali rah.a meriwayatkan hadits dari Ali Karamallahu wajhahu bahwa ketika Allah SWT hendak menghancurkan dunia ini, pertama kali yang dihancurkan adalah Ka'bah, kemudian dunia baru dihancurkan.

Dalam hadits-hadits mengenai tanda-tanda kiamat banyak sekali disebutkan bahwa salah satu tandanya adalah dihancurkannya Ka'bah.

Rasulullah SAW bersabda. "Seakan-akan aku melihat orang Habsyi yang menjatuhkan satu persatu batu dinding Ka'bah dan menghancurkannya. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa orang-orang akan selalu dalam keadaan baik selama mereka selalu mengagungkan Ka'bah sebagaimana haknya. 

"Dan apabila mereka tidak mengagungkan Ka'bah mereka akan binasa," katanya.

Di dalam sebuah hadits disebutkan bahwa kiamat tidak akan terjadi selama Hajar Aswad dan Makam Ibrahim belum diangkat. Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa di antara tanda-tanda kiamat adalah orang-orang habasyah akan menyerang Ka'bah dan pasukan itu sedemikian besarnya.

"Sehingga yang terdepan berada di dekat Hajar Aswad, dan yang paling belakang berada di pinggir laut di Jeddah dan mereka menjatuhkan satu persatu batu dinding Ka'bah dan menghancurkannya," katanya.

Makkah merupakan kota yang sangat bersejarah bagi umat Islam. Kota ini merupakan tempat lahir Nabi Muhammad SAW yang penuh keberkahan. Berikut 16 tempat ziarah yang dapat dikunjungi di Makkah.

Menukil Buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah 2024 terbitan Kementerian Agama RI, Makkah dalam bahasa Sabean disebut Makuraba yang berarti tempat suci.

Secara bahasa Makkah juga disebut Bakkah yang berarti menangis.

Berkat adanya Ka'bah, Allah SWT menyucikan seluruh kawasan Makkah. Melalui Nabi Ibrahim AS, Makkah kemudian ditetapkan sebagai Tanah Haram atau Tanah Suci.

Berkat adanya Ka'bah, Allah SWT menyucikan seluruh kawasan Makkah. Melalui Nabi Ibrahim AS, Makkah kemudian ditetapkan sebagai Tanah Haram atau Tanah Suci.

Selama berada di Makkah, jemaah haji bisa mengunjungi sejumlah situs suci. Berikut di antaranya:

1. Masjidil Haram
Masjidil Haram merupakan tempat Ka'bah berada. Masjid ini menjadi tempat jemaah haji berkumpul untuk mengerjakan tawaf, sa'i, salat dan iktikaf. Berdasarkan hadits, salat di Masjidil Haram memiliki keutamaan 100.000 kali lipat dibanding salat di masjid lain.
Masjidil Haram dibangun kembali oleh Khalifah Umar bin Khattab RA pada 17 H. Saat ini luasnya lebih dari 750.000 meter persegi dengan daya tampung 2 juta jemaah salat. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi masih melakukan perluasan hingga hari ini.

2. Ka'bah
Nabi Ibrahim AS membangun kembali Ka'bah yang telah rata dengan tanah. Letak Ka'bah yang dibangun Nabi Ibrahim AS tepat di lokasi Ka'bah yang dibangun oleh Nabi Adam AS. Tinggi Ka'bah 14 meter, panjang dari arah Multazam 12,84 meter, panjang dari arah Hijir Ismail 11,28 meter, antara Rukun Yamani dan Hijir Ismail 12,11 meter, dan antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad 11,5 meter.
Hingga kini, Ka'bah menjadi tempat suci dan tempat berkumpul yang aman untuk beribadah kepada Allah SWT dalam bentuk tawaf, iktikaf, ruku' dan sujud. Memandang Ka'bah sendiri sudah termasuk ibadah.

3. Maulid Nabi
Maulid Nabi dimaksudkan sebagai rumah kelahiran Rasulullah SAW. Rasulullah SAW memberikan rumah tersebut kepada Aqil, putra pamannya, Abu Thalib. Rumah itu kemudian beralih kepemilikan kepada Muhammad bin Yusuf ats-Tsaqafi, sebelum kemudian dipugar menjadi perpustakaan oleh Syaikh Abbas Qatthan.

4. Gua Hira di Jabal Nur
Jabal Nur terletak di sebelah utara Masjidil Haram, berjarak sekitar 6 kilometer darinya. Di Gua Hira yang terletak di Jabal Nur, Rasulullah SAW menerima wahyu pertama berupa Al-Qur'an surah Al-Alaq ayat 1-5.

5. Gua Tsur di Jabal Tsur
Jabal Tsur terletak di sebelah selatan Masjidil Haram, berjarak sekitar 6 kilometer darinya. Jabal Tsur menyimpan sejarah hijrah Rasulullah SAW dan Abu Bakar ash-Shiddiq RA. Mereka pernah menyembunyikan diri dari kejaran kafir Quraisy di Jabal Tsur, tepatnya di Gua Tsur.
Ketika sampai di Gua Tsur, kafir Quraisy mendapati bahwa mulut gua telah tertutup sarang laba-laba dan burung merpati yang tengah bertelur. Mereka pun berkesimpulan bahwa Rasulullah SAW dan Abu Bakar ash-Shiddiq RA tidak mungkin berada di gua tersebut.

6. Jabal Rahmah
Dari perkemahan Arafah, jemaah haji bisa melihat sebuah bukit dengan tugu di puncaknya. Bukit tersebut dikenal dengan nama Jabal Rahmah. Menurut riwayat, Nabi Adam AS dan Siti Hawa pernah terpisah dalam kurun yang cukup lama. Selama itu, mereka saling mencari dan akhirnya bertemu di Padang Arafah.

7. Masjid Jin
Masjid Jin terletak di sebelah kiri jalan menanjak ke perkuburan Ma'la, di samping jembatan penyeberangan. Masjid Jin dinamakan demikian karena di sanalah Rasulullah SAW menulis surat kepada Ibn Mas'ud ketika menerima rombongan jin yang ingin memba'iat beliau.

8. Masjid Syajarah
Menurut al-Azraqy dan al-Fakihi, Masjid Syajarah terletak berhadapan dengan Masjid Jin. Di sanalah terdapat pohon yang mendatangi Rasulullah SAW ketika beliau memanggilnya.

Menurut riwayat, Rasulullah SAW memanggil sebuah pohon di daerah tempat Masjid Syajarah didirikan. Pohon tersebut pun tercerabut dari bumi dan memenuhi panggilan Rasulullah SAW hingga berada di depannya. Setelah diperintah Rasulullah SAW, pohon tersebut kembali ke tempatnya.

9. Masjid Dzi Tuwa
Masjid Dzi Tuwa dibangun untuk mengenang Dzi Tuwa. Dikisahkan bahwa Rasulullah SAW sempat bermalam di daerah tersebut dan mandi di Sumur Dzi Tuwa sebelum menuju Masjidil Haram untuk haji dan umrah.

10. Masjid Namirah
Masjid Namirah dibangun di tempat khotbah Rasulullah SAW ketika wukuf di Arafah. Sebagian dari Masjid Namirah yang mengarah ke timur terletak di wadi 'Uranah. Tempat ini tidak termasuk Arafah dan Rasulullah SAW melarang umat Islam berwukuf di tempat itu.

11. Masjid Ba'iah
Masjid Ba'iah terletak di Mina, 7 kilometer dari Makkah. Di tempat ini Rasulullah SAW menerima bai'at 12 laki-laki dari kabilah Aus dan Khazraj yang datang dari Madinah. Mereka bertemu dengan Rasulullah SAW di Aqabah dan menggelar bai'at untuk beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, tidak mempersekutukan-Nya, menaati perintah-Nya dan menjauhkan larangan-Nya. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun ke-12 kenabian. Bai'at kedua atas 73 lelaki 2 perempuan delegasi Yatsrib terjadi di tempat yang sama 1 tahun kemudian.

12. Masjid al-Khaef
Masjid al-Khaef terletak di sebelah selatan Bukit Mina. Al-Khaef sendiri berarti tempat naik dan turun permukaan gunung.

Masjid al-Khaef merupakan tempat salat Rasulullah SAW selama tinggal di Mina, tepatnya di Kubbah yang terletak di tengah masjid. Diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Telah salat di Masjid al-Khaef 70 Nabi." (HR Baihaqi)

13. Masjid Hudaibiyah
Masjid ini terletak di daerah Hudaibiyah yang terletak di antara Makkah ke Jeddah. Jarak daerah ini kurang lebih 25 kilometer dari Masjidil Haram.

Nama Hudaibiyah berasal dari nama seorang laki-laki penggali sumur di tempat tersebut. Di dekat sumur itu terdapat pohon rindang bernama Hadba'. Pohon tersebut menjadi saksi bisu bai'at pada 7 H yang disebut juga dengan bai'at al-Ridhwan.

14. Masjid Tan'im
Tan'im merupakan batas tanah haram Makkah dari arah Madinah yang terletak di sebelah utara Makkah. Masjid yang terletak di Tan'im ini dikenal pula sebagai Masjid Aisyah karena sebuah riwayat yang mengisahkan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan Abdurahman bin Abu Bakar RA untuk membawa Aisyah RA ke Tan'im. Di Tan'im, Aisyah RA berihram untuk melakukan umrah setelah haji wada' bersama Rasulullah SAW.

15. Masjid Ji'ranah
Kata Ji'ranah, atau biasa disebut penduduk Makkah sebagai Ju'ranah, berasal dari nama sebuah perkampungan kecil yang berdekatan dengan Masjidil Haram. Di perkampungan tersebut, berdirilah Masjid Ji'ranah. Masjid ini selalu digunakan penduduk Makkah untuk melakukan ihram saat umrah atau haji.

Desa Ji'ranah merupakan perbatasan kota Haram dari selatan Makkah ke arah Thaif. Oleh karena itu, di daerah tersebut Rasulullah SAW berihram untuk melakukan umrahnya yang ketiga.

16. Masjid Masy'aril Haram
Masjid Masy'aril Haram adalah masjid yang terletak di kawasan Masy'aril Haram atau Muzdalifah. Luas utama masjid ini sekitar 1.700 meter persegi. Pada periode Abbasiyah, luasnya mencapai 4.000 meter.

Pada periode Abbasiyah, Masjid Masy'aril Haram tidak memiliki atap dan hanya dikelilingi oleh pagar. Setelah beberapa kali mengalami rekonstruksi dan pemugaran, sekarang masjid ini berbentuk persegi panjang dengan luas area sekitar 5.040 meter persegi. Masjid ini dapat menampung lebih dari 12.000 jemaah. (*)

Tags : tempat ziarah makkah, masjidil haram, jabal rahmah, gua tsur, tanah suci, makkah, makkah, kota makkah, kabah, islam, nabi muhammad, rasulullah saw, ulama, kabah, pintu kabah, arab saudi, masjidil haram, pintu rahasia kabah, pintu kedua kabah, hari kiamat, hari kiamat adalah, tanda kiamat, ka'bah akan hancur, ka'bah hancur, siapa penghancur ka'bah,