KETUA Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga [PKK] Kabupaten Siak Rasidah Alfedri mengatakan, untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Siak perlu kerja sama dan campur tangan berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat perusahaan dan akademisi.
"Ini adalah salah satu cara mengatasi angka stunting agar bisa berkurang, salah satunya adanya kerja sama campur tangan kita bersama," kata Rasidah istri dari Bupati Siak Alfedri.
Ia mengatakan, selaku Ketua Tim pengerak PKK Kabupaten Siak, saat ini sudah ada beberapa perusahan yang membantu Pemkab Siak dalam mengurangi angka stunting.
"Alhamdulillah, tidak lupa saya ucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan perusahan," ungkapnya.
"Tentunya ini menjadi langkah awal untuk menghadapi stunting dan menguranginya."
"Stunting bukanlah hal yang aneh lagi, karena ini sudah termasuk isu nasional, apalagi berhubungan dengan generasi muda," sebutnya.
"Data menunjukkan jumlah stunting di Indonesia repalensinya mencapai 27,7 persen."
"Artinya jika ada 4 orang anak yang lahir satu di antaranya terkena stunting," ungkapnya.
Menurutnya, jumlah di Indonesia ada 8 juta lebih balita stunting. Ini jauh lebih tinggi dari data WHO yang jumlah stuntingnya hanya 20 persen
"Dampak jangka pendek pertumbuhan otak anak terhambat bahkan berdampak pada kecerdasan anak berkurang."
Tetapi Rasidah kembali mengungkapkan soal dampaknya untuk jangka panjang karena pertumbuhan otak anak terhambat tentu kemampuan atau prestasi anak di sekolah juga berkurang yang mengakibatkan anak mudah sakit.
Kira-kira apa penyebap dari stunting itu?
Ada empat faktor penyebabnya stunting, kata dia.
Pertama pola asuh dari orang tua yang kurang tepat, dua akses terhadap makanan bergizi, ketiga kurangnya kesadaran masyarakat perilaku hidup bersih dan sehat, terutama akses air bersih dan jamban yang sehat, keempat kurangnya layanan kesehatan, paparnya. (rp.mhr/*))
Tags : Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga [PKK] Kabupaten Siak Rasidah Alfedri, Stunting di Siak, Penanganan Stunting Perlu Kerja Sama Semua Pihak,