
Serangan rudal berawal dari pukul lima pagi waktu setempat.
BEIRUT — Militer Iran masih memborbardir kota-kota di Israel usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merilis adanya kesepakatan gencatan senjata.
Laman berita yang berbasis di Beirut, Al Mayadeen, mengungkapkan, serangan dimulai sejak Selasa (24/6/2025) pukul 05:00 pagi waktu setempat.
Para pemukim dilaporkan menerima peringatan tentang serangan rudal Iran.
Sirene berbunyi di seluruh pemukiman dan wilayah pendudukan di utara dan di gurun al-Naqqab.
Media Israel mengatakan bahwa tidak ada serangan yang mengenai target dalam pengiriman rudal kali ini.
Komando Front Dalam Negeri Israel memperingatkan tentang serangan rudal lain dari Iran beberapa menit kemudian, yang menargetkan pusat zionis, seperti Tel Aviv dan al-Quds.
Rekaman salah satu dampak di gurun al-Naqqab, khususnya di Bir al-Sabee', mulai beredar segera setelah serangan tersebut.
Media Israel melaporkan bahwa sebuah gedung tujuh lantai mendapatkan serangan rudal langsung, yang menyebabkan kerusakan signifikan di daerah itu.
Selain itu, komando militer Israel mengatakan bahwa tim pencarian dan penyelamatan beroperasi di beberapa daerah tempat dampak dilaporkan.
Layanan darurat Israel mengatakan bahwa mereka merawat tiga pemukim dalam kondisi kritis, satu dalam kondisi sedang, dan lima orang terluka ringan di Bir al-Sabee'.
Laporan juga menunjukkan bahwa delapan pemukim tewas dalam serangan itu.
Lebih jauh, layanan darurat Israel mengatakan, mereka sedang berupaya membebaskan para pemukim yang terjebak di bawah reruntuhan lokasi yang terkena dampak.
Gelombang serangan ketiga
Komando militer Israel memperingatkan gelombang serangan ketiga sekitar pukul 6:15 pagi (waktu setempat).
Sirene dibunyikan di daerah pusat, termasuk Tel Aviv, dan kota Bir al-Sabee' yang diduduki di selatan untuk ketiga kalinya pada Selasa ini.
Serangan Iran terjadi setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa gencatan senjata telah dicapai antara kedua pemerintah.
Pengumuman tersebut dibantah Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Aragchi, yang mengatakan bahwa tidak ada gencatan senjata yang dicapai.
Aragchi menjelaskan bahwa Iran tidak akan melancarkan serangan terhadap target-target Israel kecuali agresi dilancarkan.
Menteri luar negeri menekankan bahwa keputusan akhir untuk mengakhiri operasi akan diambil di lain waktu.
Media Israel melaporkan bahwa Iran berupaya memberikan pukulan terakhir sebelum gencatan senjata berlaku pada pukul 7 pagi (waktu Al-Quds), yang bertujuan untuk menegaskan kekuatan Teheran pada jam-jam terakhir konfrontasi.
Sementara Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengonfirmasi serangan rudal balistik menyasar pangkalan udara AS dibAl Udeid pada Senin 23 Juni 2025 malam.
Al Udeid adalah pangkalan militer AS paling strategis di Asia Barat. Pemandangan langit Doha pun tak seperti biasanya. Puluhan rudal terlihat menuju Al Udeid.
“Sebagai respons atas agresi militer AS yang menargetkan fasilitas nuklir Iran yang damai dan pelanggaran atas hukum internasional, IRGC di bawah arahan Dewan Kemanan Nasional Tertinggi dan Pusat Komando Khatam al-Anbiya, telah melancarkan sebuah serangan rudal menghanucrkan tehadap pangakalan As Al Udeid di Qatar” demikian keterangan resmi IRGC dikutip the Cradle.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Majed Al Ansari, penasihat dan juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, otoritas Qatar mengonfirmasi, pertahanan udara Qatar berhasil mencegat rudal tersebut dan mencegah kerusakan atau jatuhnya korban.
Ia mencatat, pangkalan tersebut telah dievakuasi terlebih dahulu sebagai tindakan pencegahan, dan tidak ada cedera yang dilaporkan di antara Angkatan Bersenjata Qatar atau personel sekutu yang ditempatkan di lokasi tersebut.
Sepakati gencatan senjata
Iran secara resmi menyepakati gencatan senjata dengan Israel pada Selasa (24/6/2025) setelah berperang selama lebih dari sepekan.
Pengumuman tersebut disampaikan Teheran melalui pernyataan dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Dalam pernyataannya, Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran mengeluarkan keputusan nasional untuk memaksa penghentian perang terhadap Israel dan para pendukungnya.
Dewan tersebut menuturkan, angkatan bersenjata Iran telah memberikan tanggapan yang memalukan terhadap musuh.
Serangan Iran, lanjutnya, berpuncak pada serangan terhadap pangkalan AS di Qatar pada Senin (23/6/2025) malam dan serangan rudal fajar terhadap Israel.
Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran menambahkan, Teheran menanggapi serangan terhadap wilayahnya secara proporsional dan tepat waktu.
"Memaksa musuh untuk menyesal dan menerima kekalahan serta penghentian agresi secara sepihak," lanjutnya.
Beberapa jam sebelumnya, militer Israel menyatakan bahwa gencatan senjata dengan Iran mulai berlaku pagi ini.
Sebelum Israel dan Iran memberikan pernyataan, Presiden AS Donald Trump terlebih dulu mengumumkan gencatan senjata bertahap selama 24 jam yang dimulai pada Selasa.
Beberapa waktu setelah Israel menyatakan bahwa gencatan senjata dengan Teheran berlaku, Tel Aviv melaporkan ada serangan dari Iran.
Media Israel melaporkan bahwa militer mencegat dua rudal balistik yang diluncurkan dari Iran. Israel mengeklaim, Iran telah melanggar gencatan senjata usai Teheran meluncurkan rudal ke Israel.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa dia memerintahkan tentara untuk menanggapi serangan tersebut, sebagaimana dilansir AFP.
"Saya menginstruksikan tentara Israel untuk menanggapi dengan tegas pelanggaran gencatan senjata oleh Iran dengan meluncurkan serangan kuat terhadap target rezim di jantung Teheran," kata Katz.
Sementara itu, Iran membantah menembakkan rudal ke Israel setelah menyetujui gencatan senjata. Seorang pejabat keamanan senior di Iran mengatakan kepada CNN bahwa setelah pukul 7.30 waktu setempat, tidak ada rudal yang ditembakkan ke musuh.
"Jika Israel melakukan kesalahan, semua wilayah yang diduduki akan diserang, seperti satu jam sebelum perang berakhir," kata pejabat Iran tersebut.
Perang Iran-Israel Israel memulai perang dengan Iran setelah meluncurkan serangan udara besar-besaran pada Jumat (13/6/2026) pekan lalu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, serangan tersebut dimaksudkan untuk melumpuhkan senjata nuklir Iran.
Serangan Israel tersebut juga menewaskan para perwira tinggi militer Iran dan sejumlah ilmuwan nuklir. Iran pun langsung membalas serangan Israel dengan serentetan rudal.
Setelah itu, kedua belah pihak saling jual-beli serangan selama lebih dari sepekan. AS melibatkan diri dalam perang dengan melancarkan serangan udara pada Minggu (22/6/2025) dini hari ke tiga situs nuklir Iran.
Situasi semakin rumit, dan Trump mengancam akan menyerang Iran lebih kuat jika tidak mau menyerah.
Pada Selasa, Trump mengumumkan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk gencatan senjata yang kemudian dikonfirmasi oleh kedua belah pihak. (*)
Tags : rudal iran, serangan rudal iran, perang iran israel, perang israel iran, gencatan senjata iran israel, trump umumkan gencatan senjata, iran dan israel, tel aviv, israel vs iran ,