"Berbagai gejala bisa muncul akibat Covid-19 dengan masing-masing tingkat keparahan sampai kematian dan tubuh pun butuh vaksin. Vaksin Covid-19 dibutuhkan terutama untuk menurunkan tingkat penularan dan kematian"
ejak program vaksinasi dimulai, sudah lebih dari 2 juta orang telah menerima dosis vaksinasi Covid-19 pertama. Hal tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memvaksinasi 181,5 juta penduduk secara bertahap. Berdasarkan data penelitian yang tersedia, vaksin dapat mencegah Covid-19 yang bergejala ringan atau sedang sampai berat. Selain itu, semua vaksin Covid-19 yang sudah mengeluarkan hasil sementara uji klinis (interim analysis) dapat mencegah Covid-19 yang berat, bahkan kematian, dengan sangat baik.
Buat yang akan vaksinasi, ada beberapa hal yang perlu diketahui, terutama efek setelah vaksinasi Covid-19. Seperti dikutip dari tempo, ada sejumlah efek yang yang tidak diinginkan atau kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) yang ditimbulkan oleh vaksin Covid-19 dan sebagian besar ringan, yaitu: Demam ringan, Rasa lelah, Rasa sakit dan kemerahan di tempat penyuntikan vaksin, yaitu otot lengan, Meriang, Sakit kepala, Nyeri otot, Nyeri sendi, Reaksi alergi dari ringan (gatal) sampai berat (syok anafilaksis), Beberapa efek samping lain yang ringan.
Setelah vaksinasi kita diminta untuk tetap di tempat selama kurang lebih 30 menit untuk mengamati gejala terkait KIPI. Selanjutnya, hal yang harus diingat adalah vaksin tidak melindungi 100 persen dari Covid-19, terutama yang tidak bergejala. Sampai saat ini, vaksin baru terbukti kuat menurunkan dengan signifikan risiko Covid-19 bergejala ringan/sedang/berat atau meninggal dunia. Kekebalan yang ditimbulkan oleh vaksin masih dipengaruhi oleh banyak faktor lain, salah satunya kondisi tubuh. Oleh karena itu, kita tetap perlu melakukan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun, sebelum dan setelah mendapatkan vaksin Covid-19 sebab pencegahan paling baik adalah mencegah tidak terpapar dengan cara melakukan 3M.
Penambahan kasus baru covid-19
Hingga Sabtu 13 Maret 2021 kasus positif virus Corona (Covid-19) di Indonesia bertambah 4.607 orang. Dengan penambahan tersebut, total kasus positif virus Corona di Indonesia menjadi 1.414.741 kasus. Sementara untuk Provinsi Riau, pasien positif Corona bertambah 66 orang. Dengan demikian, total pasien Covid-19 di Riau berjumlah 32.554 orang sejak pandemi Covid-19 menyerang Indonesia.
Berdasarkan situs Kementerian Kesehatan RI, hari ini dilaporkan juga ada 6.016 pasien sembuh dari Corona. Dengan penambahan itu, maka pasien sembuh dari Corona di Indonesia menjadi 1.237.470 orang. Khusus Provinsi Riau, pasien positif Covid-19 yang sembuh hari ini berjumlah 107 orang. Dengan demikian, total pasien sembuh di Negeri Lancang Kuning itu menjadi 39.500 orang.
Di sisi lain, pasien positif Corona yang meninggal dunia di Indonesia hari ini ada 100 orang. Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 yang meninggal menjadi 38.329 orang. Sementara pasien Covid-19 yang meninggal karena Corona di Provinsi Riau hari ini ada 3 orang, dengan demikian total sudah mencapai 796 orang. Berikut 4.607 kasus baru Corona di Indonesia, Sabtu 13 Maret 2021 diantaranya: DKI Jakarta: 1.034 kasus, Jawa Barat: 925 kasus, Jawa Timur: 346 kasus, Kalimantan Timur: 264 kasus, Banten: 247 kasus, Kalimantan Selatan: 197 kasus, Jawa Tengah: 192 kasus, DI Yogyakarta: 188 kasus, Bali: 158 kasus, Nusa Tenggara Timur: 141 kasus, Kalimantan Tengah: 97 kasus, Sumatera Utara: 91 kasus, Sulawesi Selatan: 89 kasus, Kalimantan Barat: 84 kasus, Sumatera Barat: 68 kasus, Bangka Belitung: 68 kasus, Riau: 66 kasus, Gorontalo: 51 kasus, Papua: 47 kasus, Papua Barat: 45 kasus, Sumatera Selatan: 43 kasus, Lampung: 43 kasus, Sulawesi Utara: 24 kasus, Jambi: 21 kasus, Nusa, Tenggara Barat: 20 kasus, Aceh: 14 kasus, Sulawesi Tengah: 12 kasus, Maluku Utara: 12 kasus, Sulawesi Barat: 9 kasus, Kepulauan Riau: 4 kasus, Bengkulu: 3 kasus, Kalimantan Utara: 2 kasus, Sulawesi Tenggara: 2 kasus.
Kasus covid B117 bertambah
Sementara kasus covid B117 terus bertambah di Indonesia. Kasus mutasi virus corona B117 asal Inggris bertambah di Indonesia. Empat kasus tambahan ditemukan beredar di beberapa daerah seperti di Jakarta, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan, sehingga total kasus saat ini menjadi 6 kasus, kata Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman atau Pakar Mikrobiologi Klinik Prof Amin Soebandrio. Ia menambahkan, saat ini satgas belum bisa membuktikan bahwa keenam kasus itu saling berhubungan karena sedang dilakukan pelacakan sumber virus terhadap empat warga yang baru terpapar. (*)
Tags : Vaksin Covid-19, Tingkat Penularan dan Kematian, Gajala Bisa Muncul, covid b117, mutasi covid b117, kasus covid b117 bertambah, mutasi corona b117, covid varian mutasi, varian mutasi corona, mutasi covid, kasus covid, pandemi covid, varian baru covid,