"Vaksin jadi harapan atasi pandemi sekaligus memperbaiki kondisi krisis yang tengah dihadapi, semua pihak harus mendukung memperbaiki kondisi yang buruk sekaligus tetap menjaga protokol kesehatan"
aksin Covid-19 Sinovac menjadi satu-satunya harapan dalam memperbaiki kondisi krisis yang tengah dihadapi, kata Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar yang mengingat pandemi Covid-19 (Corona) tidak tahu kapan akan berakhir. "Dengan kondisi seperti sekarang, selain dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan, adanya vaksin Covid-19 ini seharusnya semua pihak memberi dukungan terhadap kegiatan vaksinasi ini. Karena ini suatu harapan bagi kita semua untuk dapat memperbaiki kondisi buruk sekarang," ucap Gubri pada media usai Jumat (12/2).
Ia juga menyampaikan bahwa pada pekan ketiga Februari 2021 nanti, kegiatan vaksinasi sudah diperluas, artinya tidak hanya untuk tenaga medis, tapi Vaksin Sinovac juga akan disuntikan kepada pejabat publik, pejabat negara, tokoh agama, guru hingga para pedagang di pasar. "Sebab dari itu, kami di daerah berharap besar kepada vaksin. Seperti kita ketahui, vaksin satu-satunya harapan kita untuk memperbaiki krisis yang terjadi di daerah sebagai dampak Covid-19," sebutnya.
Menurut Syamsuar, pemerintah pusat sebelumnya telah membahas langkah-langkah strategis agar proses vaksinasi kepada tenaga medis bisa segera rampung. Mengingat hingga saat ini, realisasi vaksinasi pada kelompok prioritas ini masih jauh dari terget. "Tak ada jalan lain untuk mengatasi ini (Covid-19). Maka itu kita harus divaksin. Sekarang BPOM juga sudah mengeluarkan izin bahwa Lansia di atas 60 tahun sudah aman divaksin. Hal ini tentu saja memperkuat sikap optimis kita di daerah agar krisis segera berakhir," ujarnya.
Gubri juga menggambarkan bagaimana perubahan signifikan penyebaran kasus Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah. Syamsuar berucap, dalam sepekan hampir 400 tenaga medis di provinsi tersebut terkonfirmasi corona. Namun setelah divaksinasi, angka kasus mengalami penurunan drastis. Menurutnya, hingga kini, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk Tenaga Kesehatan (Nakes) di Provinsi Riau juga masih belum mencapai target. "Untuk sekarang kita telah lakukan vaksinasi terhadap para tenaga medis, tetapi dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk Nakes di Riau tersebut memang belum mencapai target yang telah ditentukan, hal itu disebabkan banyak faktor," ungkap Gubri.
Gubri terus mendorong dan mengupayakan agar target vaksinasi kepada tenaga kesehatan tetap harus dikebut hingga batas waktu yang sudah ditetapkan. "Ya kita akan terus mendorong supaya target vaksinasi Nakes ini bisa tercapai, terlebih sebagai seorang garda yang paling depan dalam penanganan pasien Covid-19 hal ini sangat perlu. Justru itu Nakes masuk dalam prioritas pertama dalam pelaksanaan vaksinasi ini," ungkapnya.
Gubri juga mengatakan bahwa semua pihak yang berkaitan dengan ini, diharapkan memberikan dukungan dan dorongan kepada tenaga medis yang masih enggan divaksinasi. "Kami mengajak para tenaga medis agar mereka segera divaksin, walau dalam kenyataannya, sesuai laporan yang kami dapat ada banyak faktor penyebab mengapa mereka tak mau divaksin," jelasnya.
Salah satu faktor yang membuat para Nakes di Riau enggan untuk divaksin, berkaitan dengan kondisi kesehatan mereka. "Banyak terkendala kondisi, dan ada yang tensinya tinggi, lagi tak enak badan, termasuk ada komorbid. Tapi saya harap itu tidak mengurangi animo para tenaga medis untuk divaksin," imbuhnya.
Dirinya sudah membahas ini dengan para kepala dinas dan pihak manajemen rumah sakit. Dan ia meminta, terhadap tenaga kesehatan yang memiliki komorbid sebaiknya langsung dicek oleh dokter. "Kalau sama-sama perawat yang cek, nanti ada rasa tak enak. Makanya saya minta langsung dokter yang cek, supaya lebih jelas apakah yang bersangkutan bisa divaksin atau tidak," sebutnya.
Jumlah kesembuhan pasien
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau, Mimi Yuliani Nazir menyatakan angka kesembuhan pasien Covid-19 di Riau berjumlah 28.162 orang. "Sampai saat ini, jumlah keseluruhan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Riau adalah 29.391 orang. Dan dari jumlah tersebut, sebanyak 28.162 orang pasien telah dinyatakan sembuh dari corona, dengan persentase mencapai 94,1 persen," ungkap Mimi.
Mimi juga menjelaskan, dari jumlah 28.162 pasien yang dinyatakan sembuh tersebut, 13.205 orang merupakan warga Pekanbaru, kemudian warga dari Kampar 2.111 orang, Pelalawan sebanyak 1.150 orang, warga Inhu sebanyak 1.174 orang. "Seterusnya warga Inhil sebanyak 838 orang, warga Dumai sebanyak 2.581 orang, warga Meranti sebanyak 233 orang, warga Bengkalis sebanyak 1.930 orang, Siak sebanyak 2.135 orang, Kuansing sebanyak 693 orang, Rohil sebanyak 988 orang, Rohul 645 orang, dan 479 orang lagi berasal dari provinsi lain," terangnya menambahkan berdasarkan jenis kelamin, pasien yang terkonfirmasi Covid-19 di Riau paling banyak berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 15.340 orang, sedangkan perempuan berjumlah 14.591 orang. (*)
Tags : Vaksin, Vaksin Atasi Pandemi, Gubri Syamsuar Minta Vaksin di Dukung,