"Pihak kesehatan melakukan screening sebelum vaksinasi yang akan diberikan pada masyarakat yang akan mendapatkan vaksinasi nantinya adalah orang dalam kondisi sehat"
aboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad Pekanbaru baru terus 'mengebut' melakukan pemeriksaan sampel terkait Covid-19. Sampai hari ini, Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad sudah memeriksa 173.263 spesimen. "Ini dikarenakan hari ini ada penambahan sebanyak 970 sampel," kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir di Pekanbaru, Senin (30/11) kemarin dirilis mediacenter.
Mimi mengemukakan hasil pemeriksaan itu diketahui ada 138 sampel swab yang hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19. "Ada penambahan 138 kasus baru (Covid-19, red), sehingga total terkonfirmasi Covid-19 di Riau sudah 20.034 kasus," ujarnya.
Jumlah pasien sembuh di Riau hari ini juga bertambah 176 orang menjadi 17.602 orang. Sedangkan kasus kematian karena Covid-19 bertambah 6 orang menjadi 457 orang. "Sementara itu pasien yang masih menjalani perawatan ada 263 orang yang di rawat di rumah sakit dan 1.712 orang masih isolasi mandiri," terangnya.
Screening sebelum vaksinasi
Sementara dr. Dirga Sakti Rambe seorang vaksinolog berpendapat, masyarakat yang akan mendapatkan vaksinasi nantinya adalah orang dalam kondisi sehat. Sebelum vaksin diberikan, dokter atau tenaga keperawatan akan melakukan screening atau pemeriksaan untuk memastikan apakah seseorang sehat atau tidak untuk diberi vaksin. “Nanti dokter atau tenaga kesehatan yang menjadi petugas pasti akan melakukan pemeriksaan (screening) sebelum diberikan vaksin. Yang penting pada hari tersebut kita merasa sehat secara umum”, tegasnya dalam Dialog Produktif bertema ‘Setelah Vaksin Datang, Apa Yang Perlu Disiapkan?
Dialog ini diselenggarakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Media Center KPCPEN, Senin (30/11/2020). Tidak ada syarat khusus sesungguhnya bagi orang yang akan diberi vaksin sepanjang kondisi tubuh calon penerima vaksin sehat dan tidak dalam kondisi sakit. Jika tubuh mengalami demam, itu artinya vaksin sedang bekerja dan tubuh memberikan reaksinya.
Lebih lanjut diungkapkan oleh dr. Dirga, agar tubuh tetap sehat dan bugar, senantiasa harus menerapkan pola hidup sehat, makan makanan bergizi, dan istirahat harus cukup. Jika tiga hal ini dilakukan, tubuh senantiasa akan terjaga kesehatannya dan artinya akan dapat menerima vaksin kapanpun juga. Terkait efek samping vaksin, dokter penyakit dalam ini mengatakan jika nilai manfaat vaksin pasti lebih besar dari efek sampingnya. Vaksin yang sudah beredar juga dijamin dan sudah teruji keamanan dan efektivitasnya.
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI dikatakannya selalu menjadi pertanyaan banyak orang terkait vaksinasi. “Efek samping atau KIPI ini bersifat ringan dan hanya reaksi lokal dan segera membaik. Adapun demam yang terjadi hanya reaksi dan menjadi tanda bahwa vaksin bekerja. KIPI wajar dan akan hilang dengan sendiri. Dan perlu diingat, tidak semua KIPI berhubungan dengan vaksin,” tutupnya.
Diskominfo Dumai dan KPCPEN juga menggelar Webinar Cegah Berita Hoax Vaksin Covid-19. Webinar mengangkat tema “Vaksin Aman, Masyarakat Sehat” cara yang berlangsung melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming di youtube dengan link https://s.id/kpcpen-youtube, Jumat, 27 November 2020 lalu. Webinar menghadirkan narasumber dari Kepala Bidang (Kabid) IKP, Diskominfo Kota Dumai, Muhammad Saddam, Satgas Covid-19 Kota Dumai, Koordinator Data dan Informasi, dr M Hafidz Permana, moderator, Budi Andrian Saputra.
Kabid IKP Diskominfo Dumai, Muhammad Saddam mengatakan, webinar salah satu upaya membangun kepercayaan masyarakat terkait penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, memberikan pemahaman kepada masyarakat agar jangan mudah percaya berita bohong (Hoax) terkait vaksin Covid-19. Kata Muhammad Saddam. (*)
Tags : Vaksinasi, Pemeriksaan Spesimen, RSUD Arifin Achmad Pekanbaru,