"Kasus positif Covid-19 makin menjadi-jadi, virus corona kelihatannya tak 'pandang bulu' dan tak ada garis batasan. Kini anggota DPRD Pekanbaru diserang virus mematikan ini, terhitung dua orang anggota DPRD Kota Pekanbaru dilaporkan sudah positif terjangkit virus berasal dari kota Wuhan, China itu"
elaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih mengaku dua anggota DPRD Kota Pekanbaru sedang menjalani perawatan intensif. Dia belum bisa memastikan kemana riwayat perjalanan kedua anggota legislatif itu. "Saya belum tahu (riwayat perjalanan) nya," sebutnya.
Menurutnya, tim sudah melakukan tracking kontak terhadap kedua anggota DPRD Pekanbaru ini. Bahkan, tim sudah turun menelusuri hingga kepada keluarga kedua anggota dewan terhormat itu. "Tracking kontak hari ini dilakukan. Belum dapat laporan dari mana tertular. Belum ada laporan. Mereka (tim) sudah turun, tapi belum tahu berapa orang yang kontak dengan beliau," ujar Zaini yang menyebutkan kedua wakil rakyat Z dan RE sudah di isolasi mandiri.
Patuhi Instruksi Tim Gugus Tugas
Adanya dua anggota DPRD Kota Pekanbaru yang dinyatakan terkonfirmasi positif Corona atau Covid-19, Plt Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD kota Pekanbaru Badria Rikasari lantas sepeatnya menjawab tetap mematuhi segala ketentuan dari Gugus Tugas terkait penanganan dua anggota DPRD Kota Pekanbaru yang dinyatakan positif Corona. "Ya informasi yang kita dapat ada dua anggota dewan yang dinyatakan positif Covid, namun secara resmi saya belum terima hasil ataupun surat resmi dari gugus tugas. Kalaupun ada, pastinya kita akan patuhi segala ketentuan yang dianjurkan," sebutnya.
Dia mengaku ada protokol dan saran pimpinan DPRD dalam persoalan ini. "Saya segera konsultasi dengang pimpinan," pungkasnya.
Dinkes Kota Pekanbaru sendiri langsung melakukan contact tracing. Petugas sudah menyambangi rumah pasien Z dan R yang sudah dinyatakan terkonfirmasi hingga kantor tempat pasien tersebut bekerja. Langkah ini kita ambil untuk segera memutus mata rantai penyebaran. Orang-orang yang pernah kontak dengan kedua anggota dewan itu juga sedang di'buru' untuk bisa dilakukan tes swab.
Aidil Aris, Pengamat Politk dari Universitas Muhammadiyah justru balik mempertayakan kebijakan Pemerintah Kota [Pemko] Pekanbaru. Dia menyesalkan penambahan pasien positif corona di Pekanbaru justru terjadi di klaster wakil rakyat atau pihak DPRD yang seharusnya memberikan contoh penerapan disiplin ketat protokol kesehatan Covid-19.
"Padahal pejabat publik adalah contoh nyata kepada masyarakat dalam mendisiplinkan protokol kesehatan. Seharusnya para legislator tersebut bisa mencerna atau memperioritaskan mana perjalanan dinas yang sangat penting untuk perjalanan dinasnya. Tidak setiap perjalanan dinas dilakukan, karena memang kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk melakukan itu. Lalu kepatuhan terhadap protokol kesehatan oleh para anggota dewan ini juga perlu dipertanyakan," jelas Aidil.
Dirinya mempertanyakan kebijakan dari Pemko Pekanbaru dan juga DPRD Kota Pekanbaru yang melarang masyarakat untuk keluar daerah. Dari itu ia meminta Pemko dan juga DPRD Kota Pekanbaru bisa lebih serius dalam menjalankan kebijakan yang dibuatnya. "Sudah banyak hal-hal sama terjadi dan bisa dijadikan pijakan dalam membuat keputusan. Jangan masyarakat saja yang ditekan tidak boleh keluar daerah," pungkasnya.
Seluruh anggota dewan jalani swab tes
Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Hamdani langsung instruksikan seluruh anggota dewan jalani swab test untuk meminimalisir penyebar luasan wabah corona di tingkat wakil rakyat. "Kita baru tahu kemarin dan langsung kita intruksikan melalui Plt Sekretaris DPRD Kota Pekanbaru sampaikan kepada rekan-rekan dewan untuk bisa swab test sebagai langkah antisipasi," sebutnya, Rabu (19/8/2020).
Diakuinya, dua anggota dewan yang terkonfirmasi positif Covid-19 mengakibatkan tidak bisa hadir dalam agenda rapat paripurna. "Kita harapkan kawan-kawan lain lebih hati-hati dan waspada, maka kita minta untuk swab test. Kita juga bakal menggelar rapat bersama rekan di dewan. Apalagi ada sejumlah anggota dewan berangkat ke luar kota. Maka kita Senin bakal rapat pimpinan, tentang kebijakan menindaklanjuti hal ini. Kita lihat perkembangan ke depan," pesanya Hamdani meyakinkan dua anggota dewan yang positif covid-19 selanjutnya mengikuti SOP, selain itu tidak bisa bepergian kemana-mana selama masa karantina.
Pelanggar protokol kesehatan dievaluasi
Sementara Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus melakukan evaluasi penerapan sanksi administratif kepada pelanggar Peraturan Walikota (Perwako) Nomor 130 Tahun 2020. "Kita akan melakukan evaluasi. Kemarin saya sudah konsultasi dengan Pak Walikota, bahwa dari Perwako 130 terhadap pengenaan sanksi itu apakah efektif atau tidak," kata Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru, Muhammad Jamil.
Menurutnya, sejak diberlakukan satu pekan lalu, sudah ratusan warga terjaring razia tidak memakai masker, "ini sesuai Perwako Nomor 130 Tahun 2020 merupakan regulasi tentang pedoman prilaku hidup baru (PHB) dan terkait penerapan sanksi bagi para pelanggar protokol kesehatan."
Saat ini tim terpadu Kota Pekanbaru terus melakukan sosialisasi terkait penerapan sanksi bagi pelanggar perwako. Selain itu tim melakukan penindakan terhadap para pelanggar. Tim Terpadu Kota Pekanbaru yang terdiri dari Satpol PP, Dishub, BPBD, Damkar, Polresta, dan Kodim menyasar pelanggar di beberapa ruas jalan. Tim melakukan razia diruas jalan dalam kota dan perbatasan Kota Pekanbaru. "Saat ini memang fokus dijalan, mungkin kedepannya kita akan razia di mall, pasar, dan kantor-kantor," sebutnya menambahkan Perwako Nomor 130 Tahun 2020 berisi kebijakan penerapan sanksi administratif bagi pelanggar protokol kesehatan dan masyarakat diwajibkan menggunakan masker saat berada di luar rumah.
"Perwako Nomor 130 Tahun 2020 ini pun ada sanksi mulai dari Rp250 ribu hingga Rp1 juta atau kerja sosial membersihkan fasilitas umum". (*)
Tags : virus corona, covid-19, dewan diserang virus, Anggota DPRD Pekanbaru terjangkit covid-19,