Riau   2020/12/03 12:42 WIB

Wagubri Edy Natar Gantikan Roda Pemerintahan, 'Aktivitas Pemprov Sepi'

Wagubri Edy Natar Gantikan Roda Pemerintahan, 'Aktivitas Pemprov Sepi'
Wakil Gubernur [Wagub] Riau, Edy Natar Nasution

Sejumlah pejabat Pemprov Riau [Kepala Dinas dan istri] terkonfirmasi positif Covid-19 setelah sebelumnya Gubernur Riau Syamsuar dan istrinya Misnarni lebih dahulu terpapar Covid-19.

Para pejabat dan istri masing-masing tertular virus corona dari klaster Dharma Wanita yang dilaksanakan para istri pejabat di Bengkalis beberapa waktu lalu. Agar tidak terjadi kekosongan roda pemerintahan di Riau, roda pemerintahan kini dijalankan, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution menjadi pengganti Syamsuar untuk sementara. "Kalau untuk roda pemerintahan sekarang dipimpin pak Wagub, karena Pak Gubernur sedang menjalani perawatan," kata Yan Prana pada media dihubungi melalui WA nya, Rabu (2/12).

Yan mengaku juga menjalani swab, baik dirinya maupun para kepala dinas dan istri-istri pejabat lainnya ada yang menjalani isolasi mandiri. Tapi, lebih dominan mereka menjalani isolasi di rumah sakit agar segera sembuh dari Covid-19. "Pak Wagub menjalankan roda pemerintahan secara virtual, untuk mencegah penyebaran virus corona," kata Yan.

Klaster Dharma Wanita mengakibatkan lebih dari 20 orang Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemprov Riau menjadi pasien Covid-19. Kebanyakan mereka merupakan pejabat dan ajudan. Sepeti ajudan Gubernur Riau dan ajudan istrinya. Ajudan istri Sekda Riau, serta para kepala dinas dan istri-istri.  Diduga kuat virus corona menyebar dari para istri pejabat yang mengikuti kegiatan Dharma Wanita. Namun, menurut Yan Prana dugaan itu bisa saja betul dan bisa saja baru prediksi. "Ya memang kegiatan terakhir ibu-ibu kan ada acara Dharma Wanita. Tapi, sebelumnya kita tidak tahu siapa sumber pertamanya. Bisa saja dari yang lain, itu sedang dilakukan tracing kontak oleh Satgas Covid-19," jelas Yan.

Aktivitas kantor dibatasi

Setelah banyaknya para pejabat dan istri terpapar virus corona, protokol kesehatan [Prokes] jadi kunci utama yang harus dilakukan dalam upaya melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 di Riau. Hal ini mengingat banyaknya pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang terkonfirmasi Covid-19, termasuk Gubernur Riau, Syamsuar. "Kejadian yang menimpa Gubernur Riau Syamsuar sekarang (positif Covid-19), bisa saja menimpa siapapun. Bahkan beliau sendiri selalu menerapkan prokes dimanapun. Dan saya bisa menjamin itu, kalau beliau taat pada protokol kesehatan," kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi.

Menurutnya, Gubri tetap bisa terpapar virus yang berbahaya, apalagi masyarakat di luar sana yang tidak disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan, tentunya lebih riskan terpapar, karena Covid-19 ini tidak memandang siapapun. "Oleh sebab itu jangan lalai," ujarnya.

Pemprov Riau saat ini lebih memperketat lagi dan membatasi aktivitas di lingkungan perkantoran Pemprov Riau, meski sebelumnya itu sudah dilakukan. "Sebelumnya hal ini telah dilaksanakan di Pemprov Riau, bahkan juga telah diberlakukan sesuai ketentuan yang sudah dikeluarkan Pak Gubernur. Terutama bagaimana membatasi jumlah orang dalam satu ruangan acara serta wajib mengenakan masker," terangnya.

Yovi menyebutkan, pemberlakukan Work From Home (WFH) juga masih berlaku di lingkungan Pemprov Riau. Kepala OPD masing-masing sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap penerapan disiplin protokol kesehatan di dinas atau instansi masing-masing. "WFH masih diberlakukan, tetapi untuk mengaturnya memang diserahkan kepada kepala OPD masing-masing untuk dapat mengatur bagaimana bawahan dan lingkungan kerjanya tetap memenuhi standar protokol kesehatan sesuai dengan protap," pungkasnya. 

Pasca Gubernur Riau Gubri Syamsuar dikonfirmasi positif Covid-19, aktivitas kerja di lingkungan kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mulai terlihat sepi. Syahrial Abdi, Asisten III sekaligus PJ Bupati Bengkalis mengatakan, untuk seterusnya kegiatan kerja di Pemprov akan dialihkan secara daring. "Sebenarnya sejak beberapa bulan yang lalu sekitar 50% kegiatan sudah Work From Home (WFH), sekarang ditingkatkan jadi 75%," kata Abdi ketika diwawancarai wartawan.

Abdi menambahkan, ruang kerja Gubri sudah dilakukan penyemprotan disinfektan. "Ruangan sekitar juga sudah diamankan," terangnya.

Berhubung bukan hanya Gubri yang dikonfirmasi positif Covid-19, melainkan juga beberapa pejabat daerah lainnya, Abdi mengaku tanggung jawab kerja tidak akan terganggu. "Karena ini sudah bulan Desember dan banyak tanggung jawab yang harus diselesaikan jadi tidak mungkin ditiadakan sepenuhnya," ujar Abdi.

Mengenai beberapa jadwal yang sudah disiapkan sebelumnya, lanjut Abdi, akan dialihkan. "Ada beberapa agenda pertemuan yang seharusnya itu dilakukan di hotel, akan dialihkan secara daring," katanya.

Penularan tak terduga

Guna menjalankan roda pemerintahan, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution menjadi pengganti Syamsuar untuk sementara.  Klaster Dharma Wanita mengakibatkan lebih dari 20 orang Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemprov Riau menjadi pasien Covid-19. Kebanyakan mereka merupakan pejabat dan ajudan. Seperti ajudan Gubernur Riau dan ajudan istrinya. Ajudan istri Sekda Riau, serta para kepala dinas dan istri-istri. 

Diduga virus corona menyebar dari para istri pejabat yang mengikuti kegiatan Dharma Wanita. Namun, menurut Yan Prana dugaan itu bisa saja betul dan bisa saja baru prediksi. "Ya memang kegiatan terakhir ibu-ibu kan ada acara Dharma Wanita. Tapi, sebelumnya kita tidak tahu siapa sumber pertamanya. Bisa saja dari yang lain, itu sedang dilakukan tracing kontak oleh Satgas Covid-19," jelas Yan. (*)
 

Tags : Wakil Gubernur Riau, Wagubri Edy Natar Nasution, Wagubri Jalankan Roda Pemerintahan,