Riau   2023/04/07 23:48 WIB

Wagubri Edy Natar Nasution Keluhkan Dana Safari Ramadan yang Dipotong, 'Jadi Buat Hubungan dengan Gubri Renggang'

Wagubri Edy Natar Nasution Keluhkan Dana Safari Ramadan yang Dipotong, 'Jadi Buat Hubungan dengan Gubri Renggang'
Gubernur Riau Syamsuar dan Wakil Gubernur Riau H Edy Natar Nasution

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Hubungan gubernur dan Wakil Gubernur Riau belakangan dikabarkan jadi merenggang, karena dana Safari Ramadan dipotong.

"Dana Safari Ramadan Wagubri dukrangi."

"Untuk itu saya membatalkan dan menghentikan Safari Ramadan ini karena akan mengecewakan masyarakat dan saya juga tidak mau berbohong kepada masyarakat," kata Wagubri Brigjen TNI (Purn) H Edy Natar Nasution pada media, Rabu (6/4).

Menurutnya, sesuai kesepakatan awal bantuan tunai yang akan diserahkan Gubri dan Wagubri selama Safari Ramadan masing-masing berjumlah sebesar Rp50 juta. Namun di tengah perjalanan, Gubri memerintahkan untuk memotong anggaran tim Wagubri jadi Rp25 juta. Sementara untuk tim Gubri tetap Rp50 juta.

Dipotongnya jatah bantuan masjid saat Safari Ramadan membuat beberapa hari belakangan, Wagubri H Edy Natar Nasution tidak terdengar melaksanakan Safari Ramadan ke lingkungan masyarakat.

Padahal jadwal kegiatannya telah dijadwalkan ke beberapa kabupaten/kota yang sebelumnya di bagi sama Gubri Syamsuar

Hal itu tentunya menjadi tanda tanya bagi masyarakat, khususnya yang sebelumnya menerima informasi akan mendapat kunjungan Safari Ramadhan dari orang nomor dua di Provinsi Riau.

Namun, hingga kini masyarakat tidak dapat kabar kapan Wagubri akan datang melaksanakan Safari Ramadhan ke masjid lingkungan mereka.

Wagubri H Edy Natar membenarkan jika beberapa hari belakangan ini ia tidak melaksanakan agenda Safari Ramadhan sebagaimana yang telah dijadwalkan sebelumnya.

Hal itu terkait adanya sedikit masalah pada bantuan yang akan disalurkan untuk masjid karena adanya pemotongan anggaran yang diperintahkan oleh Gubri untuk tim Safari Ramadan Wagubri.

"Jika bantuan untuk masjid dimaksud dipotong oleh Gubri yang jumlahnya mencapai 50 persen. Padahal sebelumnya anggaran itu sudah disepakati bersama dan akan disalurkan untuk masjid yang membutuhkan bantuan. Perlakukan ini, merupakan bentuk ketidakadilan yang harus dihentikan. Tambah lagi kegiatan ini kegiatan bulan suci Ramadan dalam rangka beribadah kepada Allah SWT," sebutnya.

"Pemotongan anggaran ini dilakukan setelah kunjungan ke-4 ke Kabupaten Siak, Rohil, Dumai dan Kampar. Setelah jadwal seterusnya ada perintah dari beliau (Gubri, red) untuk tim Wagubri dikurangi menjadi Rp25 juta," tambahnya.

Anggaran ini juga bukan bantuan pribadi melainkan bantuan dari Bank riau Kepri Syariah (BRKS) berupa Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan tersebut.

Tahun lalu semua juga berlaku sama baik tim Gubri maupun tim Wagubri yang sama-sama menyalurkan Rp50 juta setiap masjid.

"Sekarang kok dibeda-bedakan dan beliau yang memerintahkan langsung," katanya.

Tetapi disamping itu Wagubri menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena tidak melanjutkan Safari Ramadan ini. Dia juga tidak mau masyarakat kecewa atas ketidakadilan ini. "Maaf, saya tidak melanjutkan Safari Ramadan karena ada perlakuan yang tidak adil dari gubernur. Saya harap masyarakat bisa memahami dan tidak kecewa dengan pembatalan yang saya lakukan ini," disampaikannya. 

Tetapi Pengamat kebijakan publik dari Universitas Riau (Unri), Rawa El Amady, menilai perlakukan adanya pemotongan adana safari ramadhan ini sebagai sebuah pertanda isu hubungan keduanya yang tidak akur beberapa tahun belakangan.

"Besar kemungkinan ini Wagub juga ingin menyampaikan bahwa hubungan dengan gubernur sudah lama tidak akur. Ini puncak kulminasinya," ujar Rawa pada wartawan, Jumat (7/4).

Rawa berpendapat bahwa tindakan Edy Natar itu juga merupakan sebuah simbol politik.

"Apa yang dilakukan Wagub tersebut sangat simbolis. Kesan pertamanya dia malu ke masyarakat karena tidak bisa menepati janji ke pengurus masjid. Dia ingin mengatakan bahwa bukan dia yang memotong dan bukan dia yang tidak menepati janji," sebutnya.

Kabar bahwa Syamsuar dan Edy Natar sama-sama akan bertarung di Pilgub Riau 2024, nanti diduga Rawa juga ada kaitannya.

"Kuat kesan politisnya bahwa gubernur sudah beranggapan dia (Edy Natar) sebagai pesaing dalam kompetisi politik sehingga nilainya dikurangi," tutup Rawa. (*)

Tags : wagubri edy natar nasution, wagubri keluhkan dana safari ramadan, dana safari ramadan dipotong, hubungan wagubri dan gubri renggang,