Pekanbaru   2025/03/05 11:24 WIB

Wako Pekanbaru Sidak RSD Madani, Soroti Kondisi Fasilitas dan Tenaga Honorer Hanya Datang Lalu Pulang

Wako Pekanbaru Sidak RSD Madani, Soroti Kondisi Fasilitas dan Tenaga Honorer Hanya Datang Lalu Pulang
.Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho Sidak RSD Madani. 

PEKANBARU – Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani untuk meninjau langsung kondisi pelayanan dan fasilitas rumah sakit milik pemerintah kota tersebut, Selasa (4/3/2025).

"RSD Madani disoroti kondisi fasilitas dan tenaga honorer."

"Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani untuk meninjau langsung kondisi pelayanan dan fasilitas rumah sakit milik pemerintah kota tersebut, Selasa (4/3).

Dalam sidaknya, Agung menyoroti rendahnya jumlah pasien yang berobat ke RSD Madani meskipun rumah sakit tersebut memiliki fasilitas yang cukup baik.

Menurutnya, meskipun fasilitas rumah sakit tergolong baik, rendahnya tingkat kunjungan pasien mengindikasikan adanya penurunan kepercayaan masyarakat terhadap layanan yang diberikan.

"Saya memang hari ini mengagendakan dan memang saya akan sidak karena ini adalah pelayanan publik. Jadi rumah sakit ini saya cek karena memang selama ini rumah sakitnya bagus tetapi pasiennya tidak ada. Artinya apa? Artinya kepercayaan masyarakat untuk berobat ke sini ini rendah," ungkap Agung.

Selain minimnya jumlah pasien, Agung juga menyoroti beberapa bangunan yang tampak kurang terawat, termasuk kondisi lingkungan rumah sakit yang dinilainya tidak terurus. Salah satu hal yang menjadi perhatiannya adalah kondisi halaman rumah sakit yang dipenuhi rumput liar hingga setinggi pagar.

"Kita lihat tadi beberapa bangunan yang memang sudah seperti tidak terurus. Rumput saja sudah setinggi pagar. Artinya apa? Tidak terurus," ungkapnya.

Terkait temuan tersebut, Agung berencana segera memanggil Direktur RSD Madani beserta stafnya untuk membahas permasalahan ini lebih lanjut. Agung menegaskan bahwa pihaknya akan segera mengambil langkah untuk meningkatkan kembali kualitas pelayanan di RSD Madani.

Ia meminta manajemen rumah sakit untuk segera membuat telaah mengenai permasalahan yang ada, termasuk menyusun rencana perbaikan yang bisa dilakukan dalam waktu dekat. 

"Ini juga akan segera kami panggil direkturnya bersama stafnya untuk menyiapkan telaah tentang ini semua. Kita akan lihat apa yang harus dibantu oleh pemerintah kota untuk meningkatkan kembali kepercayaan publik, kepercayaan masyarakat untuk berobat ke sini. Sehingga memang betul-betul bisa bermanfaat ke masyarakat," tegasnya.

Ke depan, Agung berharap agar RSD Madani dapat menjadi rumah sakit yang benar-benar memberikan pelayanan optimal bagi warga Pekanbaru. 
Dalam sidaknya, Agung menyoroti rendahnya jumlah pasien yang berobat ke RSD Madani meskipun rumah sakit tersebut memiliki fasilitas yang cukup baik.

Menurutnya, meskipun fasilitas rumah sakit tergolong baik, rendahnya tingkat kunjungan pasien mengindikasikan adanya penurunan kepercayaan masyarakat terhadap layanan yang diberikan.
 
Agung Nugroho juga menyoroti tingginya jumlah tenaga honorer di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani yang tidak sebanding dengan jumlah pasien harian.

Dalam inspeksi mendadak (sidak), ia menilai keberadaan 800 pegawai di rumah sakit tersebut—dengan mayoritas berstatus tenaga honorer—kurang efektif mengingat pasien harian hanya berkisar 70 hingga 100 orang.

"Kondisinya memprihatinkan. Banyak tenaga honorer yang seolah hanya datang dan pulang karena minimnya jumlah pasien," ujar Agung Nugroho kepada Tribunpekanbaru.com seusai sidak.

Dari total pegawai, sekitar 600 orang merupakan tenaga honorer. Menurut Agung, jumlah tersebut tidak ideal dan perlu dilakukan penataan ulang agar lebih efisien.

"Kita akan lakukan rotasi, bukan hanya untuk ASN tetapi juga tenaga honorer (THL). Mereka bisa dialihkan ke OPD lain yang lebih membutuhkan tenaga tambahan," tegasnya.

Meski demikian, Agung memastikan bahwa tidak akan ada pemecatan massal. Namun, ia menegaskan bahwa pegawai yang tidak menunjukkan kinerja baik bisa menghadapi konsekuensi pemutusan hubungan kerja.

"Tanpa pemecatan massal, tetapi kalau memang tidak mau bekerja atau tidak kompeten, tentu ada konsekuensi," katanya dikutip dari tribunpekanbaru.

Pihaknya akan segera mengevaluasi struktur kepegawaian di RSD Madani guna memastikan pelayanan kesehatan tetap berjalan optimal tanpa pemborosan anggaran. Keputusan ini diharapkan bisa meningkatkan efisiensi kerja tenaga kesehatan di Pekanbaru. (rp.ind/*)

Editor: Indra Kurniawan

Tags : walikota pekanbaru agung nugroho, wako sidak rsd madani, wako soroti fasilitas dan tenaga honorer rsd madani,