PEKANBARU - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru memprakirakan kondisi cuaca di Provinsi Riau pada Sabtu 1 November 2025 didominasi cerah berawan.
Namun, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah, terutama pada siang hingga malam hari.
Prakirawan BMKG Pekanbaru, Gita Dewi, menjelaskan bahwa cuaca pada pagi hari umumnya cerah hingga cerah berawan di sebagian besar wilayah Riau.
“Untuk siang hingga sore hari, hujan ringan hingga sedang berpotensi terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Inhil dan Kabupaten Pelalawan,” ungkap Gita, Sabtu (1/11).
Pada malam hingga dini hari, lanjutnya, cuaca diperkirakan masih cerah berawan dengan potensi hujan ringan hingga sedang di beberapa daerah.
“Potensi hujan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Inhu, Kota Dumai, dan Kota Pekanbaru,” terangnya.
Gita juga menyebutkan, tidak ada peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Riau hari ini.
Suhu udara berkisar antara 23 hingga 36 derajat Celsius, dengan kelembapan udara mencapai 40 hingga 95 persen. Arah angin bertiup dari Selatan hingga Barat Laut dengan kecepatan 10-40 km/jam.
Sementara itu, tinggi gelombang di perairan Provinsi Riau diperkirakan berada pada kisaran 0,5 hingga 1,25 meter, yang tergolong dalam kategori rendah.
Tetapi BMKG kembali mendeteksi kemunculan 487 titik panas (hotspot) di wilayah Sumatera.
Dari jumlah tersebut, Provinsi Riau tercatat memiliki 18 titik panas yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota.
“Total hotspot di wilayah Sumatera hari ini terpantau sebanyak 487 titik. Dari jumlah itu, 18 titik berada di Provinsi Riau,” kata Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Gita Dewi.
Ia menyampaikan, data tersebut diperoleh berdasarkan pantauan sensor satelit Terra, Aqua, dan Suomi NPP pada pukul 07.00 WIB.
Adapun rincian sebaran titik panas di Sumatera, yakni Aceh 9 titik, Sumatera Utara 111 titik, Sumatera Barat 55 titik, Jambi 46 titik, Bangka Belitung 55 titik, Bengkulu 66 titik, Sumatera Selatan 117 titik, dan Lampung 10 titik.
Sementara di Provinsi Riau, titik panas terdeteksi di beberapa wilayah, meliputi Kabupaten Rohil 3 titik, Rohul 2 titik, Kota Dumai 1 titik, Pelalawan 5 titik, Meranti 1 titik, Kuansing 6 titik.
Gita menambahkan, peningkatan titik panas ini menjadi perhatian khusus mengingat sebagian wilayah Sumatera masih berada pada masa peralihan musim dari kemarau ke penghujan.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan maupun hutan karena kondisi cuaca masih cukup kering di beberapa daerah,” tandasnya.
Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus digencarkan di Provinsi Riau.
Sejak pagi, tim gabungan dari BPBD, Manggala Agni, TNI, dan Polri terus berjibaku memadamkan api di enam titik yang terpantau di beberapa kabupaten.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Provinsi Riau, enam titik api itu tersebar di Kabupaten Rokan Hilir dua titik, Indragiri Hilir dua titik, Indragiri Hulu satu titik, dan Siak satu titik.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD dan Damkar Provinsi Riau, Jim Gafur, mengatakan bahwa seluruh titik api saat ini sedang dilakukan pemadaman baik melalui jalur darat maupun udara. Empat helikopter water bombing dikerahkan untuk mempercepat proses penanganan di wilayah yang sulit dijangkau.
“Saat ini sekitar sepuluh hektare lahan sedang dilakukan pemadaman. Helikopter water bombing difokuskan di wilayah Indragiri Hilir, Rokan Hilir, dan Siak,” ujar Jim Gafur, Jumat (31/10).
Ia menjelaskan, kondisi cuaca panas dan kering membuat proses pemadaman menjadi lebih sulit. Sebagian besar lahan yang terbakar adalah lahan gambut yang mudah menyala dan sulit dipadamkan karena api bisa menjalar di bawah permukaan tanah.
“Kendala utama di lapangan adalah suhu tinggi dan lahan gambut yang kering. Selain itu, beberapa titik sumber air cukup jauh dari lokasi, sehingga proses pendinginan membutuhkan waktu lebih lama,” katanya.
Meski menghadapi kendala, tim gabungan terus bekerja keras agar api tidak meluas ke kawasan permukiman dan perkebunan warga. Pemantauan udara juga terus dilakukan untuk memastikan tidak ada titik api baru yang muncul di sekitar lokasi kebakaran.
BPBD Riau mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Selain berisiko menimbulkan kebakaran besar, tindakan tersebut juga dapat memperburuk kualitas udara dan mengganggu kesehatan masyarakat. (*)
Tags : cuaca, panas terik, titik panas, riau, titik panas bermunculan, cuaca diperkirakan cerah berawan ,