Walikota Agung Nugroho Lantik Adi Darma Jadi Dirut RSD Madani, Tapi Diminta Selesaikan Utang dan Insentif Nakes

PEKANBARU — Setelah melalui proses seleksi panjang dan ketat, Ir. Adi Darma resmi dilantik sebagai Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani) Kota Pekanbaru untuk masa jabatan 2025–2030.

Pelantikan yang berlangsung di Aula Lantai 6 Kompleks Perkantoran Tenayan Raya, Kamis (9/10/2025), dipimpin langsung oleh Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho.

Dalam sambutannya, Walikota menjelaskan bahwa proses seleksi terbuka untuk jabatan Direktur RSD Madani kali ini diikuti oleh kalangan profesional maupun aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru.

"Prosesnya panjang, terbuka, dan ketat. Semua peserta menjalani ujian tertulis, wawancara, hingga psikotes. Dari hasil keseluruhan tahapan, Pak Adi Darma dinilai paling siap dan layak memimpin RSD Madani," jelas Agung.

Agung menuturkan, pengalaman panjang Adi Darma di dunia kesehatan menjadi alasan kuat penunjukannya. Ia pernah bertugas di RS Aulia dan terakhir di RS Prima, dua rumah sakit swasta besar di Pekanbaru.

"Beliau punya rekam jejak yang baik di rumah sakit swasta. Kami ingin RSD Madani bisa bersaing, bahkan lebih baik dari rumah sakit swasta. Karena ini rumah sakit pemerintah, pelayanannya harus profesional sekaligus humanis," tegasnya.

Lebih lanjut, Agung meminta Adi Darma untuk segera melakukan konsolidasi internal dengan seluruh jajaran pegawai dan dokter spesialis. Ia menilai penting bagi manajemen baru untuk membangun komunikasi yang kuat dan menyatukan visi pelayanan.

"Ada hal-hal mendasar yang perlu segera dibenahi, termasuk masalah komunikasi internal, penyelesaian utang kepada distributor obat, hingga keterlambatan insentif tenaga kesehatan. Setelah itu baru fokus meningkatkan pelayanan," ujar Agung.

Agung menegaskan bahwa dirinya ingin melihat perubahan nyata dalam waktu dekat, terutama dari sisi pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan kepercayaan publik terhadap rumah sakit milik pemerintah itu.

"Kami ingin RSD Madani ini jadi pilihan pertama masyarakat. Tidak boleh ada pasien yang ditolak atau dibiarkan. Rumah sakit ini harus jadi kebanggaan warga Pekanbaru," pesannya.

Dengan profesionalisme yang dimiliki Adi Darma, Walikota optimis RSD Madani dapat bangkit dan memperbaiki citra yang sempat menurun.

"Kita yakin dengan kepemimpinan baru, pelayanan di RSD Madani akan lebih cepat, ramah, dan tepat waktu. Kalau dikelola dengan profesional, rumah sakit pemerintah bisa lebih baik dari swasta," pungkas Agung.

Masa jabatan Ir. Adi Darma sebagai Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani dari tahun 2025–2030. Ia dilantik Kamis 9 Oktober 2025 di Aula Lantai 6 Kompleks Perkantoran Tenayan Raya dan dihadiri sejumlah pejabat Pemko, tenaga medis, serta undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Walikota Agung Nugroho menyampaikan ucapan selamat sekaligus amanah penting bagi direktur baru.

"Saya dengan ini resmi melantik saudara Ir. Adi Darma sebagai Direktur RS Madani. Saya percaya bahwa saudara dapat menjalankan tugas sebaik-baiknya," ujar Agung.

Ia menegaskan bahwa posisi direktur rumah sakit bukan sekadar jabatan administratif, melainkan tanggung jawab besar untuk membangun kepercayaan publik terhadap layanan kesehatan milik pemerintah.

"RSD Madani harus kembali menjadi rumah sakit kebanggaan masyarakat Pekanbaru. Tidak boleh ada pasien yang ditolak, dibiarkan, atau tidak disapa. Sepuluh sampai lima belas menit datang, petugas sudah harus menyapa. Itu bentuk pelayanan dasar yang wajib," tegasnya.

Agung menambahkan, Pemerintah Kota Pekanbaru telah menyiapkan kontrak kinerja selama satu tahun pertama untuk mengukur capaian kerja direktur baru. Targetnya jelas: peningkatan jumlah kunjungan pasien dan profit rumah sakit minimal 100 persen dibanding kondisi saat ini.

"Namun orientasinya bukan hanya profit. Karena ini rumah sakit pemerintah, yang utama tetap pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.

Agung juga meminta agar RSD Madani memperbaiki sistem manajemen, meningkatkan kedisiplinan tenaga kesehatan, serta membangun suasana kerja yang kolaboratif. Ia berharap, di bawah kepemimpinan baru, RSD Madani dapat bersaing dengan rumah sakit swasta dalam hal mutu pelayanan dan profesionalisme.

"Harapannya tentu harus lebih baik dari pada swasta karena ini adalah rumah sakitnya pemerintah. Kita optimis dengan pengalaman Pak Adi di rumah sakit swasta, RSD Madani bisa jauh lebih baik lagi," tutup Agung. (rp.ind/*)