Walikota Agung Nugroho Mulai Risih Lihat Pegawai Banyak yang Main TikTok Saat Jam Kerja
Ilustrasi
PEKANBARU – Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho, mengeluarkan peringatan tegas kepada seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, terutama yang bertugas di sektor pelayanan publik, agar tidak lalai dalam menjalankan tugas.
"Pegawai mulai kumat banyak tergila-gila dengan TikTok."
“Saya hanya mengingatkan, jangan sampai ada pegawai yang sedang melayani masyarakat, malah asyik buat TikTok. Ini sangat tidak etis dan mencoreng citra pelayanan publik,” tegas Agung Nugroho, Kamis (28/8).
Salah satu yang menjadi sorotan adalah kebiasaan sebagian oknum pegawai yang bermain media sosial seperti TikTok saat jam kerja.
Agung menekankan, pelayanan kepada masyarakat adalah tanggung jawab utama yang tidak boleh diabaikan.
Ia mengingatkan bahwa waktu kerja bukanlah waktu untuk berselancar di media sosial, apalagi membuat konten hiburan yang berpotensi mengganggu konsentrasi dan etika profesional.
Peringatan ini berlaku khususnya bagi pegawai yang bekerja di instansi-instansi pelayanan publik, seperti di Mal Pelayanan Publik (MPP), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), puskesmas, kantor lurah, kantor camat, hingga Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru.
Wako menegaskan bahwa pelayanan langsung kepada masyarakat merupakan ujung tombak kinerja pemerintah. Oleh karena itu, semua pegawai diminta menjaga sikap profesional dan memberikan pelayanan terbaik tanpa terdistraksi oleh aktivitas pribadi di media sosial.
“Kita harus menjaga semangat pelayanan. Ini amanah. Jangan sampai masyarakat datang dengan harapan dilayani, malah disambut pegawai yang sibuk dengan ponsel,” ujarnya.
Agung juga merespons adanya keluhan dari masyarakat terkait kurang optimalnya pelayanan di beberapa titik.
Ia menyebut, masukan dan kritik dari warga merupakan bentuk perhatian yang seharusnya dijadikan bahan introspeksi bagi jajaran Pemko Pekanbaru.
“Apa yang dirasakan masyarakat seharusnya jadi refleksi bagi kita semua, terutama dalam membenahi sistem dan sikap pelayanan. Jangan tunggu masalah jadi besar, baru kita bertindak,” katanya.
Sebagai kepala daerah, Agung mendorong seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani layanan publik agar responsif dan menyelesaikan persoalan satu per satu, serta terus meningkatkan kualitas pelayanan secara menyeluruh.
Tak hanya sekadar imbauan, Wali Kota menegaskan bahwa jika masih ditemukan pelanggaran berupa penggunaan media sosial saat jam kerja—terutama saat sedang bertugas melayani masyarakat—maka tindakan disiplin akan diberlakukan sesuai aturan yang berlaku.
"Kita ingin pelayanan publik di Pekanbaru ini jadi yang terbaik. Jangan sampai ulah segelintir orang merusak kepercayaan masyarakat. Disiplin adalah kunci,” pungkasnya. (rp.elf/*)
