PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tangkal harga sembilan bahan pokok (sembako) yang terus naik.
"Harga sembako terus naik."
“Kita baru ingin tahu bagaimana tentang harga pangan yang ada di Kota Pekanbaru. Dan ternyata ada beberapa yang fluktuatif, artinya ada yang naik turun. Ada cabai, contohnya cabai Bukit Tinggi. Cabai Bukit Tinggi ini hari ini bisa tembus sampai di angka Rp100.000. Dan ada juga yang paling murah kalau kondisinya enggak jelek Rp90.000,” kata Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho, saat melakukan kunjungan kerja ke Pasar Palapa pada Rabu (10/9).
Kunjungannya untuk memantau langsung harga bahan pokok, terutama cabai dan sayur mayur yang sedang bergejolak.
Walikota juga meninjau rencana revitalisasi pasar dan penataan area parkir.
Saat berdialog dengan pedagang dan pembeli, Agung menemukan bahwa harga sejumlah komoditas pangan masih fluktuatif, khususnya harga cabai dari Bukit Tinggi yang bisa menembus Rp100.000 per kilogram.
Menurutnya, kenaikan harga ini disebabkan oleh musim kemarau yang memengaruhi hasil panen.
Untuk membantu masyarakat, Pemko Pekanbaru bersama Dinas Ketahanan Pangan akan menggelar pasar murah di setiap kelurahan.
"Kami akan menjual kembali dengan harga subsidi, di bawah harga pasar sebelumnya, agar kelompok masyarakat yang terdampak langsung bisa terbantu," jelasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Agung juga menyoroti masalah menurunnya daya beli di pasar tradisional. Hal ini diakibatkan maraknya pasar kaget, penjualan keliling, hingga belanja online.
Karena itu, Pemko berencana menyusun regulasi khusus untuk mengatur keberadaan pasar kaget.
Terkait revitalisasi Pasar Palapa yang sudah lebih dari 20 tahun tidak tersentuh pembangunan, Agung menjanjikan perubahan besar.
Rencananya, pasar akan dilengkapi dengan ruang terbuka hijau (RTH), fasilitas jogging track, dan penataan parkir. Tujuannya agar Pasar Palapa bisa menjadi ikon baru Kota Pekanbaru.
"Insya Allah tahun ini mudah-mudahan akan dibangun ruang terbuka hijau kembali di depan Pasar Palapa. Pasar ini punya potensi besar dan akan kita jadikan ikon Kota Pekanbaru," tutupnya.
Harga kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional Pekanbaru terus merangkak naik. Lonjakan harga yang signifikan terjadi pada komoditas cabai dan sayur-mayur, bahkan ada yang naik hingga dua kali lipat.
"Tidak hanya cabai yang naik hingga Rp100 ribu, tapi harga sayur yang awalnya Rp10 ribu sekarang naik menjadi Rp24 ribu. Ini sangat memberatkan masyarakat untuk berbelanja, karena bagaimana pun kita membutuhkan bahan pangan," keluh salatu pedagang di Pasar Palapa.
Pemko akan menggelar pasar murah di setiap kelurahan.
Kenaikan harga ini membuat Agung Nugroho, bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) turun langsung ke pasar untuk memantau kondisi dan mencari solusi.
Agung Nugroho menegaskan bahwa pemerintah kota sudah menyiapkan solusi bagi masyarakat yang terdampak.
“Bersama Dinas Ketahanan Pangan, kita akan mengadakan pasar murah di setiap kelurahan di Pekanbaru. Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampaknya dengan membeli barang-barang yang ada di pasar dan menjualnya kembali dengan harga subsidi atau harga normalnya,” jelasnya.
Selain masalah harga, Agung juga menyoroti kondisi pasar tradisional yang kian sepi pengunjung. Ia menduga hal ini disebabkan oleh menjamurnya pasar kaget dan kebiasaan belanja online.
Untuk itu, Pemko Pekanbaru berencana menata regulasi pasar kaget agar tidak mematikan pasar tradisional dan mendorong kembali daya beli masyarakat. (rp.ind/*)
Editor: Indra Kurniawan
Tags : sembilan bahan pokok, sembako, harga sembako naik, pemko siapkan pasar murah, tangkal harga sembako,