Batam   2025/11/03 11:56 WIB

Walikota Amsakar Achmad Sebut BP Batam Jemput Investasi Hingga ke Singapura yang Bisa Tembus Rp54,7 Triliun

Walikota Amsakar Achmad Sebut BP Batam Jemput Investasi Hingga ke Singapura yang Bisa Tembus Rp54,7 Triliun
Amsakar Achmad Bertemu Menlu Singapura Vivian Balakrishnan.

BATAM - Kepala BP Batam yang juga Walikota Batam, Amsakar Achmad, kembali melangkah ke kancah internasional dengan menjemput investasi hingga ke Singapura.

"Investasi dari Singapura bisa tembus Rp54,7 triliun."

“Ini untuk mendorong percepatan terhadap apa yang menjadi kebijakan Bapak Presiden," kata kata Amsakar Achmad yang memimpin delegasi Batam dalam pertemuan strategis dengan Minister of State for Foreign Affairs and Trade & Industry Singapore, Gan Siao Huang, di Sands Expo and Convention Centre, Singapura sudah dilakukan," itu, Rabu (29/10).

Singapura antusias untuk bisa segera mengkonkritkan ide yang telah ditandatangani oleh kedua negara,” kata Amsakar usai pertemuan.

Ia memimpin delegasi Batam dalam pertemuan strategis di Sands Expo and Convention Centre, Singapura.

Pertemuan tersebut membahas kelanjutan kerja sama pembangunan kawasan industri berkelanjutan atau Sustainable Industrial Zone (SIZ) yang menjadi agenda besar kedua negara.

Didampingi Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra, Amsakar, mengatakan, pertemuan ini merupakan bagian dari upaya mempercepat realisasi kebijakan strategis nasional di bawah arahan Presiden RI Prabowo Subianto.

Delegasi Singapura menunjukkan dukungan kuat untuk melanjutkan kolaborasi tersebut.

Kedua pihak sepakat, kawasan industri hijau akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru, menciptakan ekosistem yang produktif, hijau, dan inklusif.

Turut hadir dalam pertemuan itu antara lain Anggota/Deputi Bidang Kebijakan Strategis dan Perizinan BP Batam, Sudirman Saad; Anggota/Deputi Bidang Pelayanan Umum, Ariastuty Sirait; serta Direktur Utama PLN Batam, Kwin Fo.

Amsakar menjelaskan, komunikasi intensif terus dijalin bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI dan para pemangku kepentingan lainnya agar roadmap proyek ini berjalan sesuai rencana.

Kawasan industri berkelanjutan menjadi prioritas dalam visi pembangunan nasional. Proyek tersebut diharapkan menjadi penggerak utama pengembangan kawasan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) menuju pusat industri hijau berkelas dunia.

Sebelumnya, pada Juni 2025, Kementerian ESDM RI telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Singapura mengenai pembangunan kawasan industri berkelanjutan.

MoU itu menjadi dasar bagi pengembangan investasi energi baru dan terbarukan di wilayah BBK.

BP Batam juga mencatat tonggak penting pada awal Oktober 2025 di Osaka, Jepang, ketika menyaksikan penandatanganan kerja sama antara PT Rempang Energi Sentosa, PT Mustika Elok Graha (MEG), Keppel Energy, dan PT Karya Mineral Sentosa untuk pengembangan SIZ di Batam, Rempang, dan Galang.

Menurut Amsakar, keberlanjutan kerja sama ini sejalan dengan rencana strategis BP Batam Tahun 2025–2029. Melalui program tersebut, Batam diarahkan menjadi kawasan ekonomi berdaya saing tinggi dan berkontribusi pada visi Indonesia Emas 2045.

“Batam memiliki potensi besar dalam transisi energi hijau. Ini bukan hanya proyek, tapi bagian dari tanggung jawab kita menyiapkan masa depan industri yang ramah lingkungan,” ujarnya.

Sementara itu, geliat ekonomi Batam terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan data terbaru BP Batam, realisasi investasi kumulatif hingga triwulan III tahun 2025 mencapai Rp54,7 triliun atau 91 persen dari target Rp60 triliun.

Angka tersebut meningkat tajam dibanding capaian tahun sebelumnya sebesar Rp43,26 triliun.

Dari total itu, investasi triwulan III saja mencatat Rp33,66 triliun berdasarkan laporan LKPM. Angka ini naik 74,9 persen dibanding periode yang sama 2024 (Rp19,24 triliun).

Pertumbuhan ini menegaskan soliditas ekonomi Batam dengan laju QoQ +61,99% dan YoY +123,3%, menandakan momentum investasi yang sangat kuat.

Peningkatan signifikan ini ditopang oleh PMDN yang melonjak 147,85 persen, dari Rp5,99 triliun menjadi Rp14,85 triliun, serta PMA yang tumbuh 41,97 persen dari Rp13,25 triliun menjadi Rp18,81 triliun. Singapura tetap menjadi mitra utama sekaligus gateway investasi kawasan.

Amsakar menyebut capaian ini sebagai bukti bahwa arah pembangunan Batam sudah berada di jalur yang tepat.

“Kepercayaan pelaku usaha terhadap Batam semakin kokoh dan meningkat. Ini hasil kerja kolektif antara pemerintah, BP Batam, dan dunia usaha,” ujarnya.

Lonjakan investasi tersebut didorong oleh reformasi di bidang infrastruktur dan perizinan. Pemerintah Kota Batam dan BP Batam mempercepat pembangunan jalan antarkawasan industri, memperluas pelabuhan logistik, serta memperkuat pasokan listrik dan air bagi industri.

Digitalisasi layanan perizinan juga memberi efek signifikan. Investor kini dapat memantau proses izin usaha secara daring tanpa harus datang ke kantor pelayanan. Waktu pengurusan izin pun berkurang drastis, meningkatkan efisiensi dan kepastian berusaha.

Dari sisi sektor, investasi terbesar datang dari bidang jasa senilai Rp7,09 triliun, diikuti sektor listrik, air, dan gas sebesar Rp5,12 triliun, serta industri mesin dan elektronik Rp4,57 triliun.

Kombinasi ini menunjukkan transformasi ekonomi Batam menuju basis industri bernilai tambah tinggi.

Tak hanya itu, sepanjang Juli–September 2025, investasi baru berhasil menyerap 51.939 tenaga kerja.

“Investasi tidak boleh berhenti di angka triliunan. Ia harus terasa di dapur masyarakat,” ucapnya. (rp.ant/*)

Tags : Walikota Batam, Amsakar Achmad, BP Batam Jemput Investasi, Investasi dari Singapura, Investasi Bisa Tembus Rp54, 7 Triliun,