Headline Agama   2024/12/12 10:14 WIB

Wamenag: Kearifan Islam Arahkan Pemeluknya Jaga Kelestarian Lingkungan

Wamenag: Kearifan Islam Arahkan Pemeluknya Jaga Kelestarian Lingkungan
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafii

Kearifan Islam adalah Agama pro lingkungan.

AGAMA - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafii mengatakan, Islam merupakan agama yang pro-lingkungan. Hal itu disampaikan ketika menghadiri International Conference on Religion and Environment (ICRE) 2024 yang digelar di MG Setos Hotel, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (11/12/2024).

ICRE 2024, yang digelar UIN Walisongo Semarang, mengusung tema "Interfaith Voices for the Environment: the Role of Religion for Sustainable Planet". Saat Wamenag Romo berpartisipasi dalam Plenary Session 1 yang bertajuk "Religion and Sustainability: Religious Teaching for a Greener Future", dia sempat mengutip surah Al-Baqarah ayat 30 untuk menekankan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi.

Romo mengatakan, karena menjadi khalifah di bumi, manusia memiliki tugas menjaga dan melestarikan lingkungan. "Agama kita agama yang pro-lingkungan," ujar Wamenag.

Dia menekankan, upaya pelestarian lingkungan tidak cukup hanya pada tataran konsep dan kajian teologis. "Tapi praktiknya juga perlu dilaksanakan,” kata Romo.

Wamenag kemudian menyinggung peran institusi di bawah Kementerian Agama (Kemenag), khususnya Universitas Islam Negeri (UIN), dalam mendukung pelestarian lingkungan berbasis nilai-nilai agama.

“Tugas kita di Kementerian Agama dan UIN adalah mencari bahan untuk melestarikan lingkungan berdasarkan landasan agama. Harapannya, ayat-ayat tentang pelestarian alam bisa diproduksi oleh UIN Walisongo Semarang sebagai perguruan tinggi yang sudah berpredikat unggul,” ucap Romo.

Sementara itu Rektor UIN Walisongo Nizar Ali dalam pidato sambutannya mengungkapkan, ICRE 2024 menjadi bagian dari rangkaian acara menuju Bali Interfaith Meeting yang diagendakan digelar di Denpasar, Bali, 14-15 Desember 2024.

Dia mengatakan, saat ini dunia tengah menghadapi krisis iklim, permasalahan lingkungan, dan keanekaragaman hayati.

Menurut Nizar, permasalahan-permasalahan tersebut tidak hanya membutuhkan solusi berbasis sains dan teknologi.

Tapi juga mengakar pada nilai-nilai luhur, kebijaksanaan, dan etika dari berbagai tradisi keagamaan.

Nizar mengatakan, ICRE 2024 menunjukkan komitmen Kemenag dalam membangun harmoni antara manusia dan alam.

"Sebagai tuan rumah, UIN Walisongo Semarang merasa terhormat menjadi bagian dari inisiatif ini, yang mempertemukan para pemimpin lintas agama, ilmuwan, serta aktivis dari berbagai latar belakang untuk mewujudkan tanggung jawab moral terhadap lingkungan," ucapnya.

Dia menambahkan, penyelenggaraan ICRE 2024 memiliki beberapa tujuan. Mereka antara lain mengeksplorasi wawasan teologis berbagai tradisi keagamaan yang menginspirasi etika lingkungan; memfasilitasi kerja sama dan jaringan lintas-sektor, termasuk organisasi keagamaan, kelompok lingkungan, dan pemerintah; serta mengintegrasikan isu keberlanjutan dan perubahan iklim dalam pendidikan agama untuk generasi mendatang. 

ICRE 2024 akan berlangsung hingga Kamis (12/12/2024). Beberapa pembicara dari Belanda, Inggris, dan Mesir turut berpartisipasi dalam acara tersebut. (*)

Tags : islam, wamenag, lingkungan, agama, hijau,