PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Sepanjang lebih kurang satu kilometer Jalan Adisucipto, Pekanbaru kini mengalami kerusakan berat, disisi kiri dan kanan jalan berlobang dan bergelombang yang sudah mengganggu kenyamanan dan membahayakan pengguna jalan.
"Jalan Adi Sucipto sudah tidak stabil untuk melayani optimal terhadap lalu lintas."
"Jalan yang didirikan sejak 1970 sebagai penghubung Pekanbaru-Sumbar itu biasanya diperparah lagi pada musim penghujan. Pada berbagai tingkat kerusakannya, jalan Adi Sucipto terkadang menyebabkan kubangan-kubangan tajam membahayakan," kata DR [HC] H. Mansyur, Ketua Laskar Melayu Bersatu Riau [LMBR], dalam minyikapinya tadi pagi ini, Selasa (18/6).
Menurutnya, di Kota Pekanbaru seringkali masih dijumpai rusaknya prasarana jalan, seperti jalan lingkungan perumahan, jalan dan gang kampung, jalan lingkungan perkantoran dan hotel/apartemen, jalan yang dilalui kendaraan dengan beban gardan ringan ataupun berat.
"Kondisi ini mengganggu kenyamanan dan membahayakan pengguna jalan. Kecelakaan pun seringkali terjadi karena pengendara tidak mampu mengontrol dan mengantisipasi jalan yang rusak," kata dia.
Tetapi Mansyur tak menampik kerusakan jalan juga dapat mempengaruhi laju roda perekonomian. Jalan itu pun kini mulai diperbaiki dan kini kelihatannya cukup lama dilakukan proses pengaspalan hingga lingkungan berdebu mengganggu warga dan pedagang.
"Jalan yang rusak menjadikan arus transportasi barang dan manusia terhambat, juga dapat mengakibatkan biaya operasional kendaraan menjadi bertambah karena kerusakan bagian kendaraan akibat beban dan jalan yang bergelombang dan berlubang," sebutnya.
"Secara teknis, kerusakan jalan menunjukkan suatu kondisi dimana struktural dan fungsional jalan sudah tidak mampu memberikan pelayanan optimal terhadap lalu lintas yang melintasi jalan tersebut."
Menurutnya, kondisi lalu lintas dan jenis kendaraan yang akan melintasi suatu jalan sangat berpengaruh pada desain perencanaan konstruksi dan perkerasan jalan yang dibuat.
"Sama dengan bangunan gedung, dimana konstruksinya direncanakan berdasarkan dengan beban-beban yang nantinya bekerja sesuai pada fungsi bangunan gedung itu sendiri. Konstruksi jalan harus direncanakan mampu menahan beban lalu lintas di atasnya," kata dia.
Umumnya kerusakan jalan banyak disebabkan oleh perilaku pengguna jalan, kesalahan perencanaan dan pelakasanaan, serta pemeliharaan jalan yang tidak memadai.
"Perilaku penggunan jalan juga banyak memberikan andil dalam kerusakan jalan," sebutnya.
Mansyur menilai, setiap jalan mempunyai kelas masing-masing sesuai dengan konstruksi dan beban kendaraan yang dapat melewatinya.
"Kalau jalan kelas III tentunya akan rusak apabila harus menahan kendaraan jenis truk besar atau tronton, atau harus menahan beban muatan yang melewati batas tonase muatan kemampuan jalan."
"Pondasi jalan harus tetap stabil, karena merupakan dasar penopang seluruh beban yang bekerja pada jalan," katanya.Kini konstruksi jalan Adisucipto itu baik pada lapisan fondasi bawah, lapisan fondasi atas dan lapisan permukaan sudah banyak yang terkelupas serta terangkat kepermukaan. Lapisan permukaan perkerasan jalan yang berhubungan langsung dengan aktifitas kendaraan lalu lintas [lapisan permukaan lentur yang terbuat dari material aspal] bahkan sudah tidak berbentuk wujud lagi.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (PUPR-PKPP) telah mengambil langkah cepat untuk memperbaiki kerusakan Jalan Adi Sucipto, Pekanbaru.
"Perbaiki Jalan Adisucipto Pekanbaru dipercepat."
"Perbaikan Jalan Adisucipto dan Cipta Karya sudah dikerjakan pada saat itu juga saat Pak Pj Gubernur Riau turun ke lokasi," kata Kepala Dinas PUPR-PKPP Provinsi Riau, M Arief Setiawan, melalui Kepala Bidang Bina Marga, Teza Dasra, Selasa (11/6).
Setelah dilakukan peninjauan oleh Penjabat Gubernur Riau, SF Hariyanto, pada Ahad 9 Juni 2024, alat berat segera dikerahkan untuk pembersihan dan pembuatan parit baru.
Teza Dasra, menjelaskan bahwa perbaikan jalan dimulai segera setelah arahan dari Pj Gubernur.
Proses perbaikan dilakukan secara bertahap. Langkah pertama adalah mengeringkan air yang menggenang di badan jalan melalui pembuatan parit.
Saat ini, pembuatan parit sedang berlangsung.
"Sekarang pembuatan parit sedang berjalan, kita belum tau sampai kapan itu selesai. Kemudian badan jalan yang lubangnya dalam sudah kita lakukan penutupan dengan urukan pilihan. Setelah itu padat, nanti baru kita base sebelum dilakukan overlay (aspal)," tambah Teza.
Komitmen untuk memperbaiki Jalan Cipta Karya tidak hanya datang dari Pemprov Riau, tetapi juga mendapat perhatian serius dari Pj Gubernur.
"Yang jelas perbaikan Jalan Adisucipto dan Cipta Karya pasti kita kerjakan. Apalagi ini sudah menjadi atensi Pak Pj Gubernur, dan beliau sudah melihat langsung kondisi jalan itu," tegas Teza.
Selain pembuatan parit oleh Dinas PUPR-PKPP, Dinas PUPR Pekanbaru juga berkontribusi dengan membersihkan parit yang mengalami pendangkalan.
"Komitmennya kan kita perbaikan jalan, dan Pemerintah Kota Pekanbaru melakukan pembersihan paritnya, sehingga ketika jalan sudah diperbaiki air tidak menggenangi badan jalan lagi," tutup Teza.
Dengan kolaborasi ini, diharapkan perbaikan Jalan Cipta Karya dapat diselesaikan dengan cepat dan efektif, mengurangi dampak kerusakan pada pengguna jalan dan meningkatkan kenyamanan serta keselamatan berkendara di wilayah tersebut. (rp.ind/*)
Editor: Indra Kurniawan
Tags : jalan adisucipto diperbaiki, pekanbaru, jalan adisucipto berdebu, warga dan pedagang terpapar debu, warga dan pedagang terganggu akibat perbaiki jalan adisucipto pekanbaru,