PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Penerapan parkir di beberapa tempat Kota Pekanbaru diharapkan tidak sampai 24 jam, alias sehari semalam. Terutama di retail-retail modern.
"Penerapan parkir di Kota Pekanbaru dikritisi."
”Tukang parkirnya tahu saya cuma berhenti merokok duduk di atas motor sama teman-teman, tapi tetap ditagih,” kata Inche, warga di Jalanadisucipto, Pekanbaru mengritisi, Selasa.
Sejumlah warga mengaku mengeluh dengan sistem parkir di Pekanbaru saat ini.
"Parkir masih diminta bahkan ketika tidak belanja," seperti diutarakan Inche yang merasa dirinya heran juru parkir beroperasi hingga dini hari.
Ia mengaku tetap tidak mau bayar, namun dia kesal mengapa wajah juru parkirnya masam.
Padahal, bila sudah pukul 01.00 WIB dini hari, yang paling aman berhenti tentu toko yang masih buka. Sehingga dirinya memilih berhenti di toko retail modern tersebut.
”Kan kami cuma berhenti dan merokok, dia [tukang parkir, red] nampak kok kami tak masuk toko. Kecuali tempat parkirnya sempit dan kami menghalang orang lain. Kan tak berhenti di tanda (marka, red) parkir,’’ sebut Iche.
DR [HC] H. Mansyur, Panglima Laskar Melayu Bersatu menyikapi tidak setuju sama sekali pungutan parkir di retail modern hingga 24 jam.
”Kadang warga hanya belanja Rp5.000, itupun terpaksa karena barangnya cuma ada di sini (retail modern, red). Gara-gara parkir ini, jadi Rp7.000 uang keluar,’’ ujarnya.
Mansyur berharap retail modern tidak lagi kena retribusi parkir. Masyarakat yang hidupnya sudah susah, kata dia, tidak seharusnya kena beban seperti itu.
Setidaknya di tempat-tempat retail modern yang masih dijaga juru parkir [jukir] ini sudah kelihatan sudah tak ada pakai sopan santunya.
Seorang juru parkir di retail modern di Jalan Adi Sucipto mengatakan, dirinya memang mendapat shift atau giliran dari tengah malam hingga dini hari.
”Giliran saya memang jam segini (lewat tengah malam, red),” ungkap juru parkir paruh baya itu.
Jukri itu mengaku tiap malam berjaga di sana hingga pagi. Bahkan ketika toko itu sepi pengunjung.
”Kalau tengah malam sering sepi, tapi kalau kayak gini (Ahad dini hari, red), biasa ramai. Kadang saya sampai jam 6 (pagi, red),” sebut pria berperawakan kurus ini.
Menurutnya, tiap tengah malam dirinya menjaga parkir di retail modern tersebut. Kalaupun tidak dia yang menjaga, ada yang menggantikan.
”Wah… banyak yang antre mau jaga. Adik-adik awak juga banyak mau,” ungkapnya.
Terkait masalah parkir hingga dini hari ini, Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru sudah mengingatkan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.
Terutama akibat banyak permasalahan yang terjadi di lapangan dipicu oleh agresifnya penerapan parkir yang bahkan sampai dini hari.
”Duduk bersamanya belum tuntas masalah parkir ini. Keinginan masyarakat di bawah yang kita lihat sebelum Pemilu 2024, mereka ingin mengembalikan bentuk tarif parkir ke bentuk semula. Kami terus mendengarkan keluhan ini,” kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Nurul Ikhsan secara khusus mengingatkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru untuk dicarikan solusi.
Kalau perlu, kata dia, lakukan kajian ulang sistem pengelolaan parkir di kota ini.Nurul Ikhsan, kemarin.
Nurul Ikhsan mengatakan dirinya tidak ingin ada lagi keributan. Apalagi sampai ada kata-kata kasar, pengancaman hingga pemukulan.
"Ini kerap ripicu ketidakpuasan warga yang di mana-mana kena parkir, bahkan saat dini hari yang masih saja kena tarik parkir."
”Kami tunggu langkah nyata dari pemko dan tentunya Pj Wako yang baru sekarang. Dengan banyak kejadian sejak kebijakan baru ini, maka harus ada kajian sebelum muncul lagi keributan baru,’’ sebut politisi Gerindra ini. (*)
Tags : juru parkir, pekanbaru, jukir liar, parkir 24 jam, warga keluhkan penerapan parkir, jukir terapkan pakir 24 jam, News Kota,