Headline Pekanbaru   2021/11/02 20:37 WIB

Warga 'Bernafas Lega' Tingkat Resiko Penularan Rendah, Seiring 'Kasus Covid-19 Menurun dan Melandai'

Warga 'Bernafas Lega' Tingkat Resiko Penularan Rendah, Seiring 'Kasus Covid-19 Menurun dan Melandai'

PEKANBARU - Sebaran kasus Covid-19 di Kota Pekanbaru terus berkurang. Dari 83 kelurahan, saat ini hanya 13 di antaranya yang masih berstatus zona kuning dengan tingkat resiko penularan rendah.

"Sementara 13 kelurahan masih berstatus zona kuning," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra dalam siaran pers nya, Selasa (2/11).

Ada sebanyak 70 kelurahan di Pekanbaru saat ini sudah berstatus zona hijau atau nihil kasus Covid-19. Tetapi Arnaldo mengingatkan, sebanyak 13 kelurahan zona kuning  terdiri dari Kelurahan Limbungan Baru, Sidomulyo Timur, Air Hitam, Maharatu, Delima, Kota Baru, dan Kota Tinggi. Kemudian Kelurahan Palas, Pebatuan, Pematang Kapau, Tampan, Tangkerang Labuai, dan Wonorejo.

"Meski tinggal beberapa kelurahan lagi yang berstatus zona kuning, akan tetapi 14 dari 15 kecamatan di Pekanbaru masih zona kuning. Baru satu kecamatan yang berstatus zona hijau yakni Kecamatan Senapelan."

Arnaldo mengingatkan masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (Prokes) sebagai pencegahan Covid-19. "Ini Untuk menekan laju penyebaran Covid-19."

"Agar tidak lagi terjadi lonjakan kasus positif prokes harus tetap dipatuhi," imbaunya.

Covid-19 melandai

Warga Kota Pekanbaru kini mulai bernafas lega, se bulan terakhir penyebaran kasus Covid-19 terus melandai dan menunjukan perkembangan baik.

Data tim Satgas Covid-19 Riau juga menunjukkan, angka penambahan kasus harian terkonfirmasi positif Covid-19 di Riau tetap di bawah angka 15 kasus per hari. Seperti data awal November 2021 ini, penambahan kasus hanya tercatat sebanyak 5 kasus. Jauh menurun dari hari-hari sebelumnya.

Malandainya kasus Covid-19 ini, juga berdampak baik pada keterisian rumah sakit maupun ruang isolasi yang disediakan pemerintah di Riau. Untuk ruang isolasi mandiri yang disediakan sebelumnya juga tidak terisi dan rata-rata kosong penghuni. Seperti di Kota Pekanbaru yang hanya tinggal 1 lokasi saja dengan jumlah pasien yang hanya 7-9 pasien saja.

Beberapa hari sebelumnya, Riau juga sempat nihil dari angka kematian karena Covid-19. Data terkomfirmasi positif Covid-19 Riau secara keseluruhan juga mulai tidak menunjukan perkembangan begitu mengkhawatirkan. Yaitu, lebih kurang dua tahun pandemi Covid-19, kasus terkonfirmasi Covid-19 di Riau berkisar sebanyak 128.093 kasus, Isolasi Mandiri 104 orang, rawat di Rumah Sakit 24 orang, sembuh 123.858 orang dan 4.107 meninggal dunia.

Perkembangan ini, juga menjadi kabar gembira bagi masyarakat Riau dan menimbulkan kembali semangat setelah sekian lama dihantui perasaan takut. Baik takut dari penularan hingga takut kehilangan mata pencarian akibat dampak dari Covid-19 yang selama ini sudah sangat menggagu pada perekonomian.

"Saya berharap ke depan penurunan kasus covid-19 ini bisa terus lebih baik dan segera berakhir ya," kata Roni, warga Sukajadi, Kecamatan Payung Sekaki.

"Jika informasi penyebaran Covid-19 di Riau terus melandai itu sedikit memberikan kelegaan kita, terutama dalam menjalani aktivitas yang selama ini kan kita rasakan bersama mengalami  kesulitan terdampak Covid-19."

"Sudah terlalu lama Covid-19 ini membuat banyak orang jadi penderitaan," katanya, Selasa (2/10).

Sementara Siti, ibu dua anak pelaku usaha Ketoprak dibilangan jalan Adi Sucipto, Pekanbaru mengaku sudah sempat bingung untuk memenuhi kebutuhan jika penyebaran Covid-19 tidak menurun.

"Saat pemberlakukan PPKM selama ini sangat berdampak pada usaha yang saya jalankan," diakuinya.

"Yang pastinya warga berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan kelonggaran untuk kembali buka usaha. Meski masih waktu terbatas tapi sedikit membantu untuk mendapatkan penghasilan."

Terkait adanya info jenis varian baru yang bisa mengancam kembali terjadi lonjakan Covid-19 atau gelombang ke 3. Ia mengaku pasrah dan menyatakan tidak sanggup dan berdoa jangan sampai terjadi lagi.

"Selama ini telah terjadi, sudah hampir membikin putus asa dan tidak tau lagi berbuat apa memenuhi untuk kebutuhan keluarga," sebut Siti pasrah.

"Kalau bisa gelombang ke tiga, janganlah ya, sudah cukup menderita kita. Selama ini juga sudah pasrah dan kita juga sudah mengikuti apapun aturannya agar bisa segera berakhir. Tak terbayang kalau ini terjadi kembali," ujarnya.

Kasus covid menurun

Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir mengakui penurunan dan melandainya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Riau tidak lepas dari kerja keras petugas serta kepatuhan masyarakat dengan prokes serta antusias melaksanakan vaksinasi .

"Kita berharap ini bisa dipertahankan dan terus ditingkatkan sampai Covid-19 betul betul segera berakhir di Riau," katanya.

Terkait gelombang 3 ini tambahnya, kuncinya ini juga kembali kepada kita semua. Terutama dalam pencegahan dan kewaspadaan yang lebih tinggi. Karena untuk tim Satgas Covid-19 Riau bersama seluruh stakeholder juga terus bekerja keras untuk antisipasi.

Seperti penjagaan dan indetifikasi cepat melalui berbagai program. Termasuk dipintu masuk daerah yang terus dipantau dengan ketat dan maskimal.

"Saat ini kita juga terus meggesa vaksinasi, agar kekebalan komunal bisa segera diwujudkan. Karena vaksinasi ini juga merupakan langkah cepat untuk mengatasi penularan Covid-19."

"Kita berharap, bagi masyarakat kita yang belum vaksinasi untuk segera melakukan vaksinasi. Tambah lagi vaksin kita saat ini sudah gampang didapatkan dan sudah tersedia rumah sakit, puskesmas dan pelayanan kesehatan lainya," ujarnya.

"Seperti disampaikan Gubernur Riau, Syamsuar, untuk mengantisipasi gelombang tiga Covid-19 ini pemerintah sudah berkoordinasi dan meminta seluruh kepala dinas kesehatan dan rumah sakit di seluruh daerah agar selalu waspada."

"Adapun kasus covid yang terjadi pemerintah langsung melakukan tindakan seperti tracking dengan cepat."

"Jadi sekecil apapun peningkatan kasus itu harus menjadi perhatian. Dan ini juga sesuai yang disampaikan Presiden RI Jokowi sebelumnya," jelas Mimi.

"Penanganan Covid-19 di Riau, tidak lepas dari dukungan masyarakat untuk terus protokol kesehatan dimanapun berada."

"Meski kasus Covid-19 di Riau sudah melandai jangan sampai lengah, karena turunnya kasus ini bukan berarti Covid-19 sudah berakhir. Maka tetap waspada," himbau Mimi.

Dia juga mengabarkan perkembangan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 cenderung mengalami penurunan. Total kasus positif Covid-19 pada bulan Oktober 2021 adalah 726 kasus, turun dibandingkan bulan September yaitu 4.144 kasus.

"Kasus positif Covid-19 di Provinsi Riau terjadi penurunan, mudah-mudahan bisa terus dipertahankan. Tapi masyarakat tetap harus waspada. Bagaimana kalau bisa sampai tidak ada kasus aktif lagi," kata Mimi seperti Selasa (2/11) tadi.

Jika dilihat dari data Diskes Provinsi Riau pada bulan Juni 2021 hingga Oktober 2021, perkembangan penyebaran kasus positif Covid-19 sempat mengalami lonjakan drastis dan kemudian turun kembali.

Terdata pada Juni 2021 jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 adalah 10.446 kasus, kemudian melonjak drastis hingga melampaui 100 persen di bulan Juli dengan penambahan 26.608 kasus.

Lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada bulan Juli itu membuat pemerintah pusat juga menetapkan Provinsi Riau sebagai daerah yang wajib menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 dan 3.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melakukan beberapa tindakan pengendalian seperti menyekat arus lalu lintas dan menggesa pelaksanaan vaksinasi. Walau demikian, total kasus Covid-19 hanya turun sedikit di bulan Agustus menjadi 26.110 kasus.

Kemudian pada bulan September, terjadi penurunan kasus terkonfirmasi Covid-19 yang cukup drastis dengan total hanya 4.144 kasus dalam satu bulan. Jumlah tersebut kembali menurun di bulan Oktober dengan total 726 kasus.

Untuk kasus kematian akibat Covid-19, kata Mimi, beberapa kali termasuk pada Senin 1 November 2021 juga tidak ada penambahan atau nihil. Walau begitu, Mimi tetap mengimbau masyarakat agar tetap memakai masker dan tetap menerapkan protokol kesehatan sekalipun kasus sudah menurun.

"Karena kita tidak tahu kapan terjadinya penularan. Yang terpenting tetap waspada, masker tetap dipakai, selalu mencuci tangan dan hindari kerumunan,” ujarnya.

Data Diskes Provinsi Riau per 1 November 2021, perkembangan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sejak awal tahun 2021 diantarnya:

  • Januari: 4.042 kasus
  • Februari: 2.423 kasus
  • Maret: 3.355 kasus
  • April: 9.511 kasus
  • Mei: 15.791 kasus
  • Juni: 10.446 kasus
  • Juli: 26.608 kasus
  • Agustus: 26.110 kasus
  • September: 4.144 kasus
  • Oktober:726 kasus. (*)

Tags : Kasus Covid-19 Menurun dan Melandai, Pekanbaru, Warga Lega Tingkat Resiko Penularan Rendah,