PEKANBARU - Sejumlah titik di wilayah Kota Pekanbaru kembali dilanda banjir usai diguyur hujan pada sejak Senin 3 Oktober 2022.
Hujan yang mengguyur mengakibatkan Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru dilanda banjir yang hingga sekarang masih belum surut.
Sekitar 100 lebih kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir yang menggenangi perumahan warga di Gang Dwikora, Jalan Hangtuah dengan ketinggian selutut hingga pinggang orang dewasa.
Ketua RW 7, Refli Wanto mengatakan, ada tiga RT yang terdampak banjir di wilayahnya, yakni RT 5, RT 2 dan RT 3 yang memang merupakan langganan banjir akibat penyempitan rawa sebagai resapan air.
"Dulu zaman Almarhum pak Herman Abduah tidak boleh dibangun, sebagai resapan air. Macam Jundul, itu pengaruh. Dulu sebaran airnya luas, kalau sekarang sempit, kalau sudah penuh genangannya tentu airnya naik ke atas," ujar Refli, Selasa (4/10).
Saat ini rawa-rawa sebagai resapan air sudah dibangun rumah, sehingga tidak ada lagi tempat resapan air.
Ia menilai, salah satu penyebab utama banjir di wilayahnya karena pembangunan jundul.
'Banjir akan surut kembali dalam waktu tiga hari, jika kondisi ini tidak diperparah dengan hujan deras lagi."
"Tiga hari palingan surut, kalau tidak hujan lagi," katanya.
Untuk mengantisipasi bencana banjir yang terulang lagi kata Refli, Pemko Pekanbaru telah melakukan normalisasi rawa atau anak sungai tersebut.
Tetapi Refli kembali menilai, normalisasi yang dilakukan Pemko tanggung-tanggung.
"Normalisasi itu tanggung-tanggung, sifatnya cuma kerok aja. Kalau kita lihat di Padang, di Medan, itu kan sama kayak jembatan DAM atau bendungannya. Kalau ini cuma kerok aja, habis itu ditinggal," ungkapnya.
Pemko Pekanbaru baru-baru ini juga telah melakukan normalisasi, namun upaya itu tetap membuat banjir seperti yang dialami warganya.
Namun Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru Zarman Chandra pada wartawan mengatakan, warga yang terdampak bajir di Kelurahan Sukamulya itu berkisar 120 KK atau 76 rumah.
"Mereka untuk sementara waktu diberikan tenda darurat sebagai tempat mengungsi."
"Selain tenda, juga dipinjamkan satu unit perahu fiber milik BPBD untuk membantu operasional warga," sebutnya.
Bahkan Anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi Gerindra, H Fathullah SH MH menanggapi Pekanbaru masih dilanda banjir minta Pj Walikota Pekanbaru Muflihun harus lebih bertanggungjawab atas masalah yang kerap terjadi ini.
Ini terang mengganggu aktivitas masyarakat.
"Semua drainase yang ada di Kota Pekanbaru harus digali lagi. Jangan sampai tidak digali. Karena pendangkalan itu membuat banjir. Ini Pj harus bergerak cepat," kata Fathullah.
Ia meminta agar Pemko Pekanbaru dapat membuktikan komitmen yang telah dijanjikan sebelumnya.
"Penggalian harus dilakukan di seluruh drainase yang ada di Kota Pekanbaru, dan bukan hanya di beberapa titik saja."
"Hal ini harus sejalan dengan program prioritas dari Pj Walikota Pekanbaru yang fokus terhadap masalah banjir," ungkapnya prihatin.
"Apa perlu dianggarkan ke APBD khusus untuk penggalian drainase, atau drainase yang tidak ada dibuat baru lagi. Jangan seperti ini, menderita rakyat Pekanbaru. Sedih saya melihatnya," sambungnya.
Ia juga mengimbau agar Pj Walikota Pekanbaru dapat bertanggungjawab tanpa harus menunggu hingga masyarakat turun demo meminta keadilan atas masalah ini.
"Makanya gunakan PUPR itu, suruh menggali. Masalah anggaran, Pj pandai mencari anggaran. Enggak mungkin DPRD yang mencari," pintanya. (rp.sul/*)
Tags : Banjir, Hujan DerasJadiBanjir, Pekanbaru, Warga Mengusi Hindari Banjir,