Internasional   2021/08/29 14:26 WIB

10 Kali Pejabat Disuntik Vaksin Kalau Jutaan Orang Gak Divaksin Tetap Gak Selesai, Kata Profesor Sulfikar Amir

10 Kali Pejabat Disuntik Vaksin Kalau Jutaan Orang Gak Divaksin Tetap Gak Selesai, Kata Profesor Sulfikar Amir
Profesor Sulfikar Amir

INTERNASIONAL - Dosen Universitas Teknologi Nanyang Singapura, Profesor Sulfikar Amir menyoroti pengakuan sejumlah pejabat yang sudah mendapatkan vaksin booster atau vaksin dosis ketiga.

Melalui akun Twitter @sociotalker, Sulfikar menyoroti pejabat yang mendapatkan vaksin booster, padahal sejumlah masyarakat Indonesia tengah kesulitan mendapatkan vaksin dosis pertama. Jadi, 10 kali pejabat itu disuntik vaksin kalau jutaan orang gak divaksin tetap gak selesai, kata Profesor Sulfikar Amir. Ia menyebut keadilan mendapatkan vaksin Covid-19 bukan soal ideologi, sosialisme atau etika semata. "Keadilan vaksin itu bukan semata2 soal ideologi, bukan soal agenda sosialisme, ato soal etika semata," cuitnya dirilis Galamedia News.com, Kamis (26/8).

Sulfikar juga mengatakan walaupun para pejabat divaksin hingga 10 kali, hal itu tidak akan membuat pandemi berakhir. Mereka juga tetap tidak aman karena masih ada jutaan masyarakat yang kesulitan mendapatkan vaksin. "Elo mau suntik vaksin 10 kalipun, kalo masih ada jutaan orang yg gak divaksinasi, tetap aja pandemi gak akan pergi2 dan elo ttp tdk aman," sindirnya.

Sebelumnya, beredar video percakapan sejumlah pejabat yang mengaku telah mendapatkan vaksin booster saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan vaksinasi di Kota Samarinda pada Selasa, 24 Agustus 2021. Dalam video tersebut, Wali Kota Samarinda Andi Harun sudah dua kali divaksinasi dan akan mendapatkan vaksin Nusantara sebagai vaksin dosis ketiga. Sementara Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor sudah mendapatkan vaksin booster yaitu Moderna. Jokowi sendiri sedang menunggu vaksin dosis ketiga, Pfizer. (*)

Tags : Singapura, vaksin, booster,