Kesehatan   2020/02/13 14:14 WIB

Hingga Februari, Penderita Virus Corona 43 Ribu Kasus

Hingga Februari, Penderita Virus Corona 43 Ribu Kasus

KESEHATAN - Kasus positif virus Corona tipe baru per tanggal 11 Februari 2020 sudah mencapai 43.103 secara global. Kasus paling banyak terjadi di China dan yang paling banyak terjadi di luar China yaitu di kapal pesiar di perairan Jepang.

Berdasarkan laporan resmi yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dikutip di Jakarta pada Rabu (12/2), kasus terbanyak terjadi di China sebanyak 42.708 kasus. Ada 2.484 kasus baru dengan 7.333 orang mengalami gangguan kesehatan serius dan 1.017 kematian dengan 108 kasus kematian baru.

Kasus virus Corona tipe baru di luar China hingga kemarin mencapai 395 kasus di 24 negara dengan bertambahnya 76 kasus baru. Sebanyak 65 dari 76 kasus baru dilaporkan di atas kapal pesiar yang sedang berada di perairan Jepang. Total kasus terkonfirmasi di kapal pesiar tersebut sebanyak 135 orang.

Negara yang paling banyak melaporkan kasus positif virus Corona adalah Singapura (45), Thailand (33), Korea Selatan (28), dan Jepang (26). Setelahnya diikuti oleh Malaysia (18), Australia (15), Vietnam (15), Jerman (14), Amerika Serikat (13), Prancis (11), dan Inggris (8). Kemudian ada Uni Emirat Arab (8), Kanada (7), Italia (3), India (3), Filipina (3), Rusia (2), Spanyol (2), Kamboja (1), Nepal (1), Sri Lanka (1), Belgia (1), Finlandia (1), dan Swedia (1).

WHO hingga saat ini masih terus melakukan penelitian terhadap virus Corona. Perkembangan terbaru, virus ini memiliki kesamaan dengan virus Corona yang ada bersirkulasi pada kelelawar, lebih tepatnya pada subspesies kelelawar Rhinolophus.

Kelelawar subspesies tersebut tersebar luas di China bagian utara, di wilayah Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa. Hasil studi terbaru menyebutkan lebih dari 500 jenis virus Corona teridentifikasi pada kelelawar di China.

Berdasarkan studi serologis didapati bahwa daerah perdesaan yang penduduknya tinggal dekat dengan habitat alami kelelawar di gua-gua menunjukkan seroprevalensi kelelawar-CoV 2,9 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemungkinan terjadinya paparan kelelawar-CoV kepada manusia menjadi sangat umum. (*)

Tags : -,