DAIK LINGGA, RIAUPAGI.com - Warga Desa Mepar, Kecamatan Lingga, Kabupaten Daik Lingga, bergotong royong membangun Masjid Al-Marhamah yang menjadi sarana rumah ibadah utama warga di pulau terpencil itu.
Baeng, salah satu tokoh warga setempat mengatakan Masjid Al-Marhamah merupakan rumah ibadah utama bagi warga desa. Dengan membangun masjid berukuran panjang lebih kurang 20 x 20 meter yang dilakukan warga setempat ini, diharapkan akan menambah kenyamanan jamaah untuk melaksanakan ibadah maupun melakukan aktivitas keagamaan lainnya seperti tausiyah ataupun pengajian.
Pengerjaan pembangunan Masjid Al-Marhamah dilakukan secara swadaya oleh masyarakat desa. Melalui pembangunan ini diharapkan akan menambah kekhusukkan warga ataupun jamaah yang melakukan beribadah. Selain itu akan mengoptimalkan fungsi masjid sebagai pusat aktivitas keagamaan lainnya, kata dia dalam bincang-bincangnya belum lama ini.
Masjid Al-Marhamah sebelumnya merupakan Musolah yang dianggap sudah tak layak ukurannya untuk sohlat berjamaah, kini masih dalam proses pelebaran, untuk mencari dana pembangunanya warga melakukan swadaya.
Selain swadaya masyarakat, ada juga sumbangan dari para donator,
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Masjid mengatakan, pihaknya bersama masyarakat berswadaya didukung pemerintah untuk secara bergotong royong mengumpulkan dana. Panitia juga terus mengajak masyarakat berpartisipasi menyisihkan sebagian hartanya untuk kelanjutan pembagunan masjid Al-Marhamah ini.
Sebelumnya PT Bank Riau Kepri (BRK) cabang pembantu (Capem) Daik Lingga dalam menggelar syukuran sederhana dalam rangka memperingati HUT BRK yang ke-53, Senin (1/4/2019) juga telah menyerahkan sejumlah bantuan kepada santri dari pondok pesantren (Ponpes) Hidayatullah dan bantuan pembangunan Masjid Al-Marhamah di Desa Mepar.
Melalui Kepala BRK Capem Daik Lingga, Abdul Rohim menyerahkan sejumlah bantuan dimana BRK ingin membuka kantor Kas di Kecamatan Senayang dan di Kelurahan Pancur. Desa Mepar juga telah memiliki penerangan listrik dari PLN yang dapat dialiri ke 200 kepala keluarga (KK). Sebelumnya penduduk Mepar hanya dialiri listrik mulai pukul 18.00 24.00 saja yang dipasok dari eks perusahaan daerah. (rp.sdp/*)
Tags : -,