Presiden RI bersama rombongan tiba di Pekanbaru dengan menggunakan pesawat Kepresidenan
PEKANBARU - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba dan mendarat di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kamis (20/2/2020) sekitar pukul 17.40 WIB.
Presiden RI bersama rombongan tiba di Pekanbaru dengan menggunakan pesawat Kepresidenan. Presiden Jokowi tampak mengenakan batik lengan panjang bewarna cokelat tua yang juga didampingi Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar saat turun dari pesawat Kepresidenan.
Presiden Joko Widodo langsung menggelar rapat terbatas (Ratas) dengan Menteri PUPR Basuki dan Menteri LHK Siti Nurbaya serta Gubri Syamsyar dan Wakil Ketua DPRD Riau Zukri Misran di ruang Padawa, Lanud Roesmin Nurjadin, Kamis (20/2) sore.
Pertemuan terbatas Presiden Jokowi dengan Menteri beserta Gubri Syamsuar berlangsung tertutup. Kedatangan Presiden Jokowi ke Riau dijadwalkan untuk melakukan sejumlah rangkaian kegiatan. Di antaranya peresmian PT APR di Pelalawan, peninjauan Tol Pekanbaru-Dumai dan dilanjutkan dengan kunjungan ke Tahura Siak.
Kedatangan Presiden Jokowi di Riau satu sisinya titik panas masih terjadi dibeberapa daerah. Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi empat titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan di Riau.
Kemunculan titik-titik panas itu terpantau beberapa saat sebelum kedatangan presiden Joko Widodo ke Kota Pekanbaru, Kamis sore. BMKG Stasiun Pekanbaru Ahmad Agus Widodo dalam keterangannya mengatakan titik panas yang terpantau citra satelit Terra dan Aqua pukul 16.00 WIB ada empat titik. Di antaranya di Bengkalis, Pelalawan dan Pekanbaru. Dua titik panas di Kecamatan Rupat, Bengkalis. Satu titik panas lagi masing-masing di Pekanbaru dan Pelalawan, katanya.
Empat titik panas, dua dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen. Keduaa titik api itu berada di Kabupaten Bengkalis. Kemunculan titik api sejak awal tahun 2020 dengan sejumlah wilayah yang dilanda kebakaran yakni, Bengkalis, Pelalawan, Siak dan Pekanbaru.
Walau titik api masih terjadi Presiden Jokowi tetap melakukan jadwal kunjungan kerja (Kunker) ke Provinsi Riau dengan meresmikan pabrik serat rayon di Kabupaten Pelalawan. Kemudian meninjau tol Pekanbaru-Dumai dan membagikan SK perhutanan sosial di taman hutan rakyat (Tahura) Sultan Syarif Hasim, Minas, Kabupaten Siak.
Peresmian pabrik PT Asia Pacific Rayon dan meninjau jalan tol. Selanjutnya meninjau laboratorium tekstil mini dan meresmikan pabrik PT Asia Pacific Rayon. Setelah itu, Presiden meninjau pusat pembibitan PT Riau Andalan Pulp & Paper, Kabupaten Pelalawan. Dari Kabupaten Pelalawan, Presiden juga menuju Gerbang Tol Pekanbaru di Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru.
Usai shalat Jumat dan santap siang bersama, Presiden menyerahkan surat keputusan perhutanan sosial di Taman Hutan Rakyat Sultan Syarif Hasyim, Kabupaten Siak.
Jokowi Tinjau Posko Penanganan Karhutla
Presiden Jokowi juga mengecek penanganan kebakaran hutan dan lahan atau karhutla. Di posko itu, Presiden Jokowi mengecek papan pemberitahuan dan monitor aktivitas titik yang berpotensi pada kebakaran hutan. Berdasarkan keterangan dari Biro Pers Istana, Kapolda Riau Irjen Setya Imam Effendi mengatakan, posko dibangun untuk menangani karhutla secara terstruktur dan efisien.
Ada 4 teknologi satelit yang dipakai untuk penanganan karhutla di Riau yakni Noah, Aqua, Terra dan satelit dari LAPAN. Dari pemantauan kami dari tanggal 1 Januari sampai sekarang itu ada 786 titik panas (hot spot). Kami sudah menggunakan dashboard untuk menanganinya, kata Setya, Kamis (20/2).
Hasil verifikasi kami di lapangan dengan mendatangi langsung titik api di koordinat sebagaimana informasi dari satelit itu, hanya 455 titik api. Alhamdulillah sampai hari ini sudah bisa kita padamkan dan kita akan terus memanfaatkan ini untuk proses pemadamannya, sebutnya.
Di posko, petugas tak cuma bisa memantau titik panas api (hot spot). Mereka juga bisa mendapatkan informasi soal lahan gambut, prakiraan cuaca, arah angin, kepemilikan lahan. Selain itu juga piket petugas, sekolah, embung, kanal, sekat kanal, lokasi Polsek, Polres, lahan perusahaan, hingga heli pad terdekat.
Kami juga bisa memobilisasi sumber daya manusia, peralatan, dan sumber daya lain untuk keperluan pemadaman. Kami memetakan dimana letak peralatan-peralatan itu ada, pos-pos BNPB yang ada di kabupaten kami data, Polsek dan Koramil kami data, kata Setya.
Presiden Joko Widodo saat meninjau ruangan yang dijadikan posko untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau. Demikian juga perusahaan-perusahaan yang memiliki alat pemadaman juga kami data. Sehingga kami bisa mengerahkan peralatan maupun personel yang ada di titik api tersebut untuk membantu proses pemadaman, lanjutnya.
Hadir mendampingi Jokowi Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Riau Syamsuar, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI M.S. Fadhilah , Ketua DPRD Riau Indra Gunawan Eet , hingga Wakil Ketua DPRD Riau Zukri Misran.
Dalam kesempatan hari yang sama Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan Surat Keputusan Perhutanan Sosial bagi masyarakat di Provinsi Riau, dengan total luas lahan 73.670 hektare bagi petani Riau di 9 Kabupaten. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan acara penyerahan SK dipusatkan di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim, Kabupaten Siak.
Bapak Presiden menyerahkan SK Perhutanan Sosial bagi kelompok tani masyarakat hutan. Ada 39 SK perhutanan sosial dan dua hutan adat dari masyarakat Kampar, kata Menteri Siti Nurbaya.
Menurutnya, program Perhutanan Sosial sejak mulai diluncurkan pada 2016 sudah tercapai sekitar 4,1 juta hektare dan penerimanya ada 870.000 kepala keluarga. Di Riau ada kendala sedikit di tata ruang, tapi sekarang sudah selesai sehingga bisa segera dilanjutkan, ujarnya.
Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan KLHK, Bambang Supriyanto, menambahkan Presiden Jokowi akan menyerahkan 41 SK Perhutanan Sosial yang ada di Riau dengan luas lahan 73.670 hektare (ha) kepada penerimanya ada 21.211 kepala keluarga. Ia merincikan ada 21 SK seluas 55.728 ha bagi 11.502 pemegang izin hutan desa. Kemudian 18 SK seluas 17.534 ha bagi 4.142 izin hutan kemasyarakatan (Hkm). Selain itu, sebutnya, ada juga dua SK Hutan Adat seluas 408 ha bagi 5.248 KK. Penerimanya ada dari sembilan kabupaten, katanya.
Pada sore harinya, Presiden kembali ke Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru untuk kemudian lepas landas menuju Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Daerah Istimewa Aceh. Kepala Negara langsung menuju Gerbang Tol Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar untuk meninjau pembangunan jalan tol ruas Banda Aceh-Sigli seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang. Presiden akan bermalam di Aceh dan melanjutkan agenda kerja keesokan harinya.
Turut menyertai Presiden dalam penerbangan menuju Provinsi Riau, antara lain Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Suharyanto, Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, dan Staf Khusus Presiden Arif Budimanta. (*)
Tags : -,