PEKANBARU - Sebanyak 118 pegawai kantor Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru menjalani isolasi mandiri untuk menekan penyebaran COVID-19 itu menyusul seorang pegawai berinisial R terkonfirmasi positif COVID-19 setelah dilakukan tes usap. "Tes usap telah dilakukan di lingkungan Diskes Kota Pekanbaru, dan diketahui seorang ASN Diskes itu berinisial R justru terkonfirmasi positif COVID-19, " kata Kepala Dinas Kesehatan kota Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy di Pekanbaru, Senin (31/8).
Setelah tes usap seratusan pegawai Diskes itu diminta melakukan isolasi secara mandiri hingga hasil pemeriksaan tes usap itu keluar dan selama melakukan isolasi mandiri untuk tugas kedinasan dilakukan dari rumah masing-masing atau work from home (WFH). Zaini menyebutkan, diperkirakan hasil tes usap baru dapat diketahui dua sampai tiga hari ke depan sementara itu warga harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sebelumnya Wakil Wali Kota Pekanbaru H Ayat Cahyadi menyatakan saat ini Kota Pekanbaru sudah berstatus zona orange penyebaran wabah Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19. Zona orange ini di bawah merah, jadi ada zona hijau, kuning, orange dan merah ketika membaca kondisi pandemi COVID-19 yang harus tetap diwaspadai.
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan, saat ini ada sekitar 200 warga Pekanbaru yang positif corona dan masih menjalani perawatan medis di rumah sakit dan melakukan isolasi secara mandiri di rumah. "Kalau dari sisi angka kasus yang dirawat, memang cukup tinggi, masih ada sekitar 200 orang yang dirawat. Terkait belum adanya vaksin, warga diminta lebih disiplin mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19 seperti ketetapan pemerintah," katanya yang menekankan protokol kesehatan harus tetap disiplin dilakukan warga baik menggunakan masker, menjaga jarak fisik aman, rajin mencuci tangan pakai sabun, jaga jarak sosial, dan jangan lupa berdoa.
Selain itu Pemkot Pekanbaru juga telah menyiapkan Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani sebagai antisipasi jika sebaran wabah terus meningkat. "Selain itu, Rumah Sehat di Rusunawa Rejosari juga sudah disiagakan sebagai sarana pendukung untuk mengantisipasi jika kasus penularan COVID-19 terus meningkat. (*)
