Kesehatan   2020/04/03 00:00 WIB

Tips Mencegah Penyebaran Virus Corona Sesuai Petunjuk WHO

Tips Mencegah Penyebaran Virus Corona Sesuai Petunjuk WHO

KESEHATAN - Virus corona telah menyebar ke lebih 180 negara dan menyebabkan banyak perubahan besar dalam gaya hidup dan cara kita bersosialisasi.

Jadi bagaimana kita sebaiknya melindungi diri dan kapan seseorang berada pada tingkat penularan tertinggi? dan Bagaimana kita melindungi diri?

Virus corona menyebar saat orang terinfeksi batuk dan menyebarkan percikan atau cipratan yang mengandung virus ke udara.

Ini bisa terhirup masuk atau menyebabkan infeksi jika anda menyentuh mata, hidung atau mulut dengan tangan yang menyentuh permukaan tempat virus jatuh.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, seperti dilansir BBC Indonesia, hal yang paling penting mencegah penularan adalah menjaga kebersihan.

  1. Sering cuci tangan dengan sabun dan air atau dengan gel pembersih. Langkah ini dapat membunuh virus di tangan.
  2. Jangan menyentuh mata, hidung, mulut. Tangan yang menyentuh banyak permukaan dapat membawa virus. Dari situ, virus masuk ke tubuh bila Anda menyentuh wajah.

Bagaimana kita ikut mencegah penyebaran?

  1. Tutup mulut bila batuk dan bersin.
  2. Tidak menyentuh muka dengan tangan dan hindari kotak langsung dengan orang yang terinfeksi.
  3. Buang tisu bekas bersin segera. Ini untuk menghindari air liur yang mengandung virus menyebar ke orang lain
  4. Orang diminta menjaga jarak paling tidak dua meter, kira-kira dua kali bentangan tangan satu sama lain.
  5. Bila kita di luar, WHO mengatakan penting untuk menghindari berjabat tangan dan menyapa dengan aman seperti melambaikan tangan atau mengangguk.

Masker wajah tidak menjadi perlindungan yang ampuh, menurut para ahli kesehatan. Saat penularan tinggi ketika orang menunjukkan gejala

Virus corona menginfeksi paru-paru. Gejala dimulai dengan demam diikuti batuk kering yang kemudian mengganggu pernapasan.

Batuk berlangsung terus menerus, lebih dari satu jam, atau ada tiga atau lebih serangan batuk dalam 24 jam terutama kalau batuknya lebih parah daripada biasanya.

Rata-rata memakan waktu lima hari untuk mulai memperlihatkan gejala, kata para ilmuwan. Namun pada beberapa orang gejala bisa terlihat lebih lama lagi.

class=wp-image-21779

WHO malah mengatakan masa inkubasi penyakit bisa berlangsung 14 hari.

Spesialis THT di Inggris juga memperhatikan ada peningkatan gejala anosmia istilah untuk kehilangan indera penciuman.

Sejumlah orang di media sosial melaporkan kehilangan indera penciuman dan perasa. Beberapa di antara yang melaporkan ini telah dites positif terinfeksi virus corona.

Namun, bukti menunjukkan ini hanya terjadi sesekali. Lagipula flu biasa juga menyebabkan kehilangan indera penciuman dan perasa.

Saat paling menular adalah ketika orang terinfeksi memperlihatkan gejala.

Namun ada pandangan bahwa penyebaran juga terjadi bahkan sebelum tampak gejala sakit.

Gejala awal sangat mudah tertukar dengan gejala pilek dan flu biasa.

Masker wajah tidak menjadi perlindungan yang ampuh, menurut para ahli kesehatan. Saat penularan tinggi ketika orang menunjukkan gejala

Virus corona menginfeksi paru-paru. Gejala dimulai dengan demam diikuti batuk kering yang kemudian mengganggu pernapasan.

Batuk berlangsung terus menerus, lebih dari satu jam, atau ada tiga atau lebih serangan batuk dalam 24 jam terutama kalau batuknya lebih parah daripada biasanya.

Rata-rata memakan waktu lima hari untuk mulai memperlihatkan gejala, kata para ilmuwan. Namun pada beberapa orang gejala bisa terlihat lebih lama lagi.

WHO malah mengatakan masa inkubasi penyakit bisa berlangsung 14 hari.

Spesialis THT di Inggris juga memperhatikan ada peningkatan gejala anosmia istilah untuk kehilangan indera penciuman.

Sejumlah orang di media sosial melaporkan kehilangan indera penciuman dan perasa. Beberapa di antara yang melaporkan ini telah dites positif terinfeksi virus corona.

Namun, bukti menunjukkan ini hanya terjadi sesekali. Lagipula flu biasa juga menyebabkan kehilangan indera penciuman dan perasa.

Saat paling menular adalah ketika orang terinfeksi memperlihatkan gejala.

Namun ada pandangan bahwa penyebaran juga terjadi bahkan sebelum tampak gejala sakit.

Gejala awal sangat mudah tertukar dengan gejala pilek dan flu biasa.

Seberapa mematikan?

Proporsi jumlah yang meninggal dari penyakit cukup rendah (antara 1% and 2%) tetapi penghitungan ini tak terlalu bisa diandalkan.

Ribuan yang sedang dirawat dan belum tahu bagaimana nasib mereka. Maka angka kematian bisa lebih tinggi.

Namun juga bisa lebih rendah karena gejala ringan tidak dilaporkan.

Penelitian WHO terhadap 56.000 pasien menghasilkan beberapa temuan:

  1. 6% sakit kritis gagal paru-paru, infeksi parah dan gagal organ serta risiko kematianseptic shock, organ failure and risk of death
  2. 14% gejala parah kesulitan bernapas dan tersengal-sengal
  3. 80% gejala ringan demam dan batuk serta pneumonia

Orang tua dan mereka yang punya penyakit bawaan (seperti asma, diabetes, tekanan darah tinggi) lebih mudah memburuk kondisinya.

Data dari China memperlihatkan laki-laki sedikit lebih berisiko mati akibat virus ini daripada perempuan.

Perawatan mengandalkan agar tubuh pasien tetap bekerja, termasuk memberi bantuan pernapasan, sampai system kekebalan tubuh mereka bisa melawan virus.

Pengembangan vaksin sedang dilakukan.

Puluhan ribu kasus baru dilaporkan di seluruh dunia setiap hari.

Namun diduga lembaga kesehatan mungkin tidak mengetahui secara pasti berapa kasus yang ada.

Sesudah di China, virus corona kini menyebar di banyak negara.

Diperlukan waktu 67 hari dari laporan kasus pertama menuju 100.000 kasus, untuk penambahan 100.000 kasus berikutnya, dibutuhkan waktu 11 hari dan untuk 100.000 berikutnya dibutuhkan waktu empat hari saja. (*)

Tags : -,