Headline   2020/04/07 18:53 WIB

Sekarang Pekanbaru Menghadapi Tantangan Menakutkan untuk Mencegah Gelombang Penyebaran Virus Corona

Sekarang Pekanbaru Menghadapi Tantangan Menakutkan untuk Mencegah Gelombang Penyebaran Virus Corona

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Melalui Surat Edaran (SE) Walikota Pekanbaru sudah dilakukan untuk mewaspadai penyebaran virus Corona.

Surat Edaran Walikota Pekanbaru disebarkan ke Puskesmas dan Rumah Sakit di Kota Pekanbaru, agar menindaklanjuti dan melakukan observasi jika tanda-tanda virus Corona terdapat pada pasien. Kita sudah menyiapkan SE Walikota Pekanbaru terkait waspada virus Corona ini, kata Plt Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru Muhammad Amin, melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Pekanbaru, Maisel Fidayesi, pada wartawan, Rabu (8/4/2020)

Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sudah menyediakan rumah sakit rujukan jika ada pasien yang demam tinggi dan terindikasi terinfeksi Corona. Kami sudah koordinasi dengan provinsi, untuk rumah sakit rujukan di RSUD Arifin Ahmad, untuk rumah sakit swasta di RS Awal Bros Sudirman, RS Santa Maria, RS Ibnu Sina, dan RS Eka Hospital. Kita juga siapkan tenaga medis tambahan, terangnya.

class=wp-image-21935

Sebelumnya DR H Firdaus ST MT, Walikota Pekanbaru didepan media mengungkapkan, penyebaran virus corona justru terjadi bukan permukiman kumuh. Untuk itu, Pemko terus melakukan upaya preventif agar penyebaran virus tidak masuk ke permukiman kumuh atau padat penduduk. Pak Gubernur juga sudah menyampaikan kemarin. Kita ingin memitigasi jangan sampai penularan terjadi ke wilayah yang lebih luas.

Firdaus menerangkan, ada tiga prinsip yang dipegang Pemprov dalam mengendalikan virus corona atau Covid-19. Pertama, responsif; urgen, dan faktual. Namun, dia tidak menjelaskan secara rinci perihal ketiga prinsip tersebut. Berdasarkan ketiga prinsip tersebut, Pemerintah melakukan tentunya menggunakan data-data yang dimiliki untuk dilakukan modelling simulasi untuk memitigasi lebih lanjut. Seperti misalnya menggunakan data riwayat kontak dengan pasien positif. Menggunakan data gejala-gejala yang dialami, ada batuk, pilek, sakit tenggorokan, nyeri dan sebagainya, termasuk (data) umur.

Penyebaran Virus Corona

class=wp-image-21923

Seperti disebutkan H Darmawi Aris SE, dari Lembaga Melayu Riau (LMR), kondisi penyebaran virus corona akan semakin berbahaya jika masuk ke pemukiman kumuh. Menurutnya, pemukiman kumuh dan padat penduduk cenderung tidak memiliki sirkulasi udara yang baik. Sehingga, penularan virus mematikan itu berpotensi lebih besar. Orang-orang yang tinggal di kawasan kumuh sangat rentan menderita semua penyakit umum, seperti di sekitar tepian sungai Siak, salah satu kota terpadat di Pekanbaru, dari diare hingga malaria, dilokasi itu penyebaran virus corona di tempat di mana jarak sosial sulit dilakukan, dapat dengan mudah berubah menjadi darurat kesehatan masyarakat yang serius dan membuat sistem kesehatan masyarakat di kota itu seiring waktu bisa kewalahan, sebutnya.

Akan lebih bahaya kalau masuk ke wilayah (pemukiman) padat penduduk, karena sirkulasi udara yang tidak bagus, kondisi rumah yang tidak baik, tidak punya fasilitas di rumah untuk melakukan self quarantine (isolasi diri) dan sebagainya, jelas nya.

Dilokasi pemukiman warga itu masih terdapat kamar-kamar sempit seluas sekitar 39 meter persegi di sebuah rumah petak kumuh bertingkat rendah yang dikelilingi oleh pondok-pondok kumuh. Dilokasi pemukiman warga itu petugas kesehatan seharsunya melakukan penyemprotan disinfektan di setiap rumah susun. Tes usapan terhadap penghuni berisiko tinggi - keluarga pedagang dan nelayan harus diuji dilokasi pemukiman itu. Ditempat-tempat daerah kumuh seharus juga bisa dilakukan isolasi, kata Darmawi.

class=wp-image-21936
Foto. Antara

Menurutnya, perjuangan untuk menahan infeksi dalam upaya menangkal gelombang penularan corona perlu dilakukan jangan malah akan berubah menjadi usaha yang sangat berat dan rumit. Pengujian juga harus ditingkatkan melalui rumah sakit yang dikelola negara. Ini adalah beberapa tantangan nyata untuk menahan berjangkitnya penyakit besar-besaran di daerah kumuh, baik merupakan rumah bagi para nelayan, pembuat tembikar, kerosi, meja, lemari rotan dan pendaur ulang sampah. Disitu adalah tempat yang penuh dengan kisah keputusasaan dan ketabahan, inisiatif dan kerja sangat keras. Sekarang kota ini menghadapi tantangan yang paling menakutkan untuk mencegah gelombang penularan yang dahsyat, ungkapnya. (rp.sdp/*)

Tags : -,