PEKANBARU, RIAUPAGI.com - Pihak kepolisian mendapati dua orang narapidana yang mendapat asimilai karena wabah Virus Corona melakukan pencurian laptop dan puluhan handphone di toko Aneka Ponsel di jalan Cempaka nomor 64 Kelurahan Padang Terubuk Kota Pekanbaru, Riau. Keduanya berhasil ditangkap dan kini kembali dipenjara.
Ada 4 orang pelaku melakukan pencurian di toko ponsel tersebut. Dua di antaranya merupakan napi asimilasi, dua pelaku lainnya merupakan residivis, ujar Kanit Reskrim Polsek Kota Pekanbaru, Iptu Bahari Abdi, Rabu (22/4).
Abdi menyebutkan, keempat pelaku yakni FW (29), RGC (27), RV (40) dan DS (28). Keempat warga Pekanbaru itu beraksi bersama 1 pelaku lainnya yang juga napi asimilasi inisial J, namun berhasil kabur. Mereka mencuri 46 handphone berbagai merek dan sebuah laptop bermerek Toshiba yang berhasil dibawa kabur para pelaku. Kerugian yang dialami korban mencapai Rp50 juta, kata Abdi.
Setelah pelaku lolos, korban membuat laporan polisi ke Polsek Kota Pekanbaru. Berbekal keterangan korban, dan sejumlah petunjuk, polisi melakukan penyelidikan. Hingga akhirnya, para pelaku berhasil ditangkap.
Petugas menyita sebuah gunting besi berwarna merah, sebatang linggis ukuran sedang, satu unit laptop merk Toshiba warna abu-abu, 3 unit HP Samsung duos, 3 unit HP Nokia, 2 unit HP Oppo, 1 unit HP Vivo, 1 unit HP Xiaomi, 1 unit HP Sony, 1 unit HP Black Berry, 1 unit HP lipat merk Eagle, serta 1 unit HP Evercross. Para pelaku juga beraksi di lokasi lain. Sebab, polisi menyita sejumlah ponsel dari toko yang lain. Dari wilayah Kabupaten Kampar, barang buktinya berupa 1 unit TV LED Merk Toshiba 32 Inci warna Hitam, 1 unit TV LED Merk Sharp 32 Inci warna Putih.
Selain itu, ada juga 1 unit Cpu computer merk LG serta keyboard warna hitam, 1 unit Monitor computer merk LG 14 Inci warna Hitam, 1 unit Monitor computer merk Samsung 14 Inci warna hitam. 1 unit Computer All in One Merk Leonovo 21 Inci serta keyboard dan mouse warna putih. 1 unit Computer All in One Merk Asus 21 Inci warna cream, 1unit Amplifier merk Toa warna hitam, sebuah Speaker merk JBL warna biru berbentuk bulat, 1 paket gulungan kabel TV dan kabel HDMI les hitam merah serta antena TV, dan 2 buah remote TV warna hitam.
Untuk motifnya, pengakuan mereka untuk kebutuhan sehari hari. Namun kita masih terus lakukan pemeriksaan secara intensif. Termasuk juga melakukan pengembangan untuk membekuk satu pelaku lain yang berhasil kabur, jelasnya.
Dewan minta buat pemetaan potensi kejahatan
Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri meminta aparat penagak hukum segera melakukan pemetaan terhadap potensi pelanggaran dan tindak kejahatan yang saat ini rawan terjadi saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru.
Masyarakat mulai mengkhawtirkan kondisi Kota Pekanbaru yang kian rawan tindak kriminalitas seperti curas, kejahatan di jalan, seperti jambret, begal, dan lainnya. Pemerintah dan aparat kepolisian, Dandim, Satpol PP harus melakukan rapat koordinasi tentang keamaaan Kota Pekanbaru, mengingat adanya asimilasi yang diberlakukan oleh pemerintah terhadap saudara-saudara kita yang bebas dan keluar dari lembaga permasyakatan, ungkap Azwendi pada wartawan, Rabu (22/4/2020).
Menurutnya, pemetaan untuk mengantisipasi atau kemungkinan bentuk pelanggaran atau kejahatan yang terjadi, yaitu kejahatan pada saat arus mudik atau kejahatan jalanan atau kerusuhan/penjarahan, perlawanan terhadap petugas yang sedang melaksanakan tindak penanggulangan wabah penyakit seperti menolak saat petugas membubarkan kerumunan massa, adanya pihak-pihak yang menghambat akses jalan, dan adanya pihak-pihak yang tidak mematuhi protokol karantina kesehatan dan potensi kejahatan lainnya.
Langkah pencegahan tindak kriminalitas sangat perlu dilakukan, terlebih lagi dalam rangka memasuki bulan suci Ramadan. Masyarakat memang membutuhkan rasa keamanan dan kenyamanan dalam melaksanakan ibadah puasa dari berbagai aksi kriminalitas, seperti, curas serta aksi kriminalitas lainnya. Selain itu, kita juga meminta peran masyarakat untuk bersama-sama menjaga kamtibmas dilingkungan masing-masing yang melibatkan peran aparat kepolisian sehingga kondisi masyarakat dalam menghadapi masa PSBB dan ibadah puasa betul-betul aman dan nyaman dari berbagai aksi kriminalitas, pungkas Azwendi. (rp.san/*)
Editor: Abdulah Sani
Tags : -,