PEKANBARU - Walikota Pekanbaru DR H Firdaus ST MT mengatakan, kini 15 Kecamatan masuk Zona Kuning yang masih sulit turun ke Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1.
Firdaus mengakui Pekanbaru sulit turun ke PPKM level I. Selain masalah vaksinasi warga lanjut usia, tracing kontak erat yang harus mencapai 1:14 sulit didapat, karena masyarakatnya uka bepergian ke luar daerah dan tidak jujur dalam setiap informasi pemeriksaan tracing Covid-19, membuat Ibu Kota Provinsi Riau itu masih tetap diberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level II untuk ketiga kalinya.
"Warga menyampaikan kesulitan tracing yang terkena COVID-19, karena banyak berpergian ke mana-mana sehingga sulit untuk mencapai 14 (kontak erat). Itu yang pertama. Yang kedua ada juga yang tidak mau membuka dan tidak jujur menjawab, ini juga menjadi kendala," kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus pada wartawan, Rabu (20/10).
Diakuinya, memang ada faktor lain juga yang menghambat Pekanbaru turun ke level I yakni belum maksimalnya vaksinasi lansia. Namun ini akan segera digesa lewat upaya jemput bola ke rumah-rumah warga. "Kami akan gesa vaksinasi lansia door to door," katanya.
Sedangkan untuk mengatasi dua kendala yang menghambat PPKM level I itu, warga diimbau agar mau jujur dalam memberikan data sehingga akan mempercepat penanganan Covid-19 dan dapat memenuhi indikator untuk turun ke PPKM level 1.
Indikator lain seperti vaksin khususnya lansia sudah tidak menjadi patokan lagi karena sudah terpenuhi. Lansia di Pekanbaru sudah 34 lebih persentasenya. Kalau untuk keseluruhan realisasi vaksinasi sudah 70 lebih.
"Makanya untuk vaksin kita tidak jadi ukuran lagi karena sudah terpenuhi oleh kita. Hanya satu saja indikator kontak erat tadi. Maka untuk kontak erat ini kita minta, tidak hanya petugas di Puskesmas maupun kamtibnas tapi juga pak RT RW supaya juga mengingatkan kepada warga yang terpapar tadi menyampaikan informasi secara jujur," sebutnya.
Walikota juga meminta kepada petugas, menghadapi kontak erat agar tidak kaku karena sudah ada gambaran dan petunjuknya. Selain itu, ia juga tidak bosan mengimbau masyarakat disiplin pada protokol kesehatan dengan tetap menerapkan 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencegah mobilitas interaksi.
Sementara Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru merilis data perkembangan Covid-19. Disebutkan bahwa sedikitnya ada 15 kecamatan dalam zona kuning, risiko penyebaran Covid-19. Sementara itu, dari 83 kelurahan yang ada, hanya empat kelurahan yang berstatus zona oranye. Sisanya sudah masuk zona kuning penyebaran Covid-19.
Empat kelurahan zona oranye itu yakni, Lembah Sari, Perhentian Marpoyan, Delima, dan Sidomulyo Barat. Meskipun begitu, Wali Kota Pekanbaru, Firdaus mengingatkan warga Kota Pekanbaru harus tetap waspada. Ia meminta jangan mengabaikan protokol kesehatan.
Ia mengungkapkan, bahwa saat ini sudah banyak di antara pelaku usaha yang abai menerapkan prokes saat menjalankan usahanya. "Saya lihat sudah banyak pelaku kuliner abai menggunakan masker," ungkapnya.
Satgas Covid-19 telah mengingatkan dan menegur para pelaku usaha bersangkutan agar tetap disiplin prokes. Hanya saja, pelaku usaha kembali abai ketika tidak didatangi Satgas Covid. "Kita sudah ingatkan. Di belakang Satgas, abai lagi. Ini tidak boleh, apalagi pelaku usaha ini menyiapkan makanan tanpa masker. Ini sangat berbahaya," tegasnya. (*)
Tags : 15 Kecamatan Zona Kuning, Pekanbaru Masih PPKM Level 2, Pekanbaru Sulit Turun Level 1 ,