INTERNASIONAL - Aparat di Bangladesh mengisolasi tujuh desa setelah lebih dari 100 ribu orang menghadiri pemakaman ulama Sabtu (18/4/2020) lalu. Perkumpulan massa ini dikhawatirkan semakin memperluas penyebaran virus corona.
Kami memerintahkan seluruh warga dari tujuh desa untuk tetap di rumah setidaknya selama 14 hari ke depan, agar kami bisa mengidentifikasi orang-orang yang tertular virus setelah perkumpulan Sabtu lalu, ujar pernyataan polisi kepada Reuters, Senin (20/4/2020).
Perkumpulan massa akhir pekan lalu terjadi pada pemakaman ulama Maulana Jubayer Ahmed Ansari yang meninggal di usia 55 tahun karena kanker.
Massa membentuk shaf secara berdekatan ketika melaksanakan salat jenazah di lapangan terbuka di distrik Brahmanbaria, sekitar 60 km dari ibu kota Dhaka.
Peristiwa ini mengejutkan, tidak hanya bagi polisi tapi juga bagi keluarga mendiang. Pasalnya, kesepakatan antara polisi dan keluarga hanya boleh ada 50 jemaah yang hadir.
Kepala polisi setempat Shahadat Hossain mengatakan aparat tak berdaya membendung masyarakat yang hadir. Warga datang secara bergelombang, kata dia kepada AFP, dikutip kumparan.
Akibat peristiwa ini, dua pejabat polisi dicopot dari jabatannya. Bangladesh saat ini tengah melakukan lockdown sejak 26 Maret hingga setidaknya 25 April mendatang. Sejauh ini, penderita virus corona di Bangladesh sudah lebih dari 2.400 orang dengan 91 angka kematian. (*)
Tags : -,