INTERNASIONAL - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memastikan akan membubarkan gugus tugas Gedung Putih dalam penanganan virus corona. Padahal, seorang pejabat tinggi kesehatan sudah memperingatkan gelombang kedua kasus positif Covid-19 di AS bisa lebih buruk dari gelombang pertama.
Kami ingin mengembalikan negara kami, cetus Trump saat berkunjung ke pabrik pembuatan masker di Arizona.
Pernyataan Trump mengemuka ketika jumlah harian kasus positif corona di AS menembus 20.000 dan kematian melampaui 1.000 orang per hari.
Secara keseluruhan, berdasarkan hitungan Universitas Johns Hopkins, terdapat 1,2 juta kasus positif corona dan lebih dari 70.000 orang meninggal dunia akibat Covid-19.
Para pejabat kesehatan AS sebelumnya sudah memperingatkan bahwa virus tersebut akan menyebar cepat ketika dunia bisnis kembali dibuka.
Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC), Robert Redfield, pernah mengatakan gelombang kedua Covid-19 lebih buruk karena diperkirakan berbarengan dengan musim flu.
Tantangan tersebut akan teramat membebani fasilitas kesehatan AS secara tak terbayangkan, katanya.
Seperti dirilis Washington Post, Redfield mengatakan bahwa ada kemungkinan jika serangan virus corona terhadap negara kita akan lebih berat memasuki musim dingin nanti dibanding apa yang kita alami saat ini.
Ia mendorong pejabat di AS untuk menyiapkan kemungkinan menghadapi wabah flu dan epidemi virus corona di waktu bersamaan.
Redfield menekankan pentingnya mendapatkan vaksin flu untuk memberikan kasur di rumah sakit untuk ibu atau nenekmu yang mungkin saja terjangkit virus corona.
Kepala CDC mengatakan virus corona tiba di AS ketika musim flu menurun. Ia menyatakan jika virus corona tiba di puncak musim flu musim dingin, itu akan menjadi sangat sangat sangat sulit.
Apa yang dikatakan Trump?
Dalam kunjungan ke sebuah pabrik pembuatan masker di Phoenix, Arizona, Trump mengatakan kepada para wartawan: Mike Pence dan gugus tugas sudah melakukan pekerjaan hebat, namun kami kini tengah mencari bentuk yang sedikit berbeda, dan bentuk itu adalah keamanan dan pembukaan. Dan kami mungkin akan punya kelompok berbeda yang dibentuk untuk itu.
Ditanya apakah misi sudah berhasil, Trump berkata: Tidak, tidak sama sekali. Misi berhasil ketika sudah selesai.
Kita tidak bisa terus-menerus menutup negara kita selama lima tahun ke depan.
Trump juga ditanya apakah para pakar gugus tugas Gedung Putih, Dr Deborah Birx dan Dr Anthony Fauci, masih akan terlibat dalam upaya menghadapi virus corona.
Mereka akan masih [terlibat] dan begitu pula para dokter dan para pakar di bidangnya.
Sebagian kalangan menuding Trump mengorbankan kesehatan masyarakat AS dengan buru-buru membuka kembali ekonomi AS menjelang pemilihan presiden AS pada November.
Apa yang dikatakan Wapres Mike Pence?
Sebelumnya, Mike Pence mengatakan kepada wartawan bahwa gugus tugas bisa dibubarkan dalam waktu dekat.
Dia mengatakan pemerintah AS mulai mencermati periode Hari Memorial, pada awal Juni, sebagai masa kita bisa memulai transisi untuk mengembalikan kerja lembaga-lembaga kami, mulai mengelola respons nasional kami dalam cara tradisional.
Menurutnya, itu adalah cerminan kemajuan luar biasa yang kita buat sebagai sebuah negara.
Gugus tugas penanganan virus corona AS selama ini dipimpin Pence, yang melapor kepada presiden serta berkoordinasi dengan institute-insitut kedokteran, staf politik, dan seluruh gubernur negara bagian.
Gugus tugas tersebut berkonsultasi dengan para pakar medis untuk merumuskan rekomendasi nasional mengenai pembatasan sosial.
Sekretaris pers Gedung Putih, Kayleigh McEnany, belakangan mencuit bahwa presiden akan melanjutkan pendekatan berdasarkan data menuju pembukaan kembali secara aman.
Apakah pandemi di AS sudah bisa dikendalikan?
Belum. Selain di New York, yang masih menjadi pusat wabah Covid-19 di AS, tingkat penularan masih meningkat di berbagai tempat di negara itu.
Sejumlah negara bagian yang telah membolehkan roda bisnis kembali berputar, seperti Texas, Iowa, Minnesota, Tennessee, Kansas, Nebraska, dan Indiana, masih mencatat tambahan kasus-kasus baru setiap hari.
Sebagian kota, termasuk New York, New Orleans, dan Detroit menunjukkan penurunan. Namun, sebagian lainnya, yakni Los Angeles, Washington DC, dan Chicago, mencatat peningkatan kasus setiap hari.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Darurat Federal (Fema), lebih dari 3.000 orang boleh jadi meninggal dunia akibat Covid-19 setiap hari, bulan depan.
Gedung Putih menyebut laporan itu tidak akurat. Trump mengatakan laporan itu menggambarkan skenario ketika warga AS tidak berupaya memitigasi penyebaran virus.
Pada Minggu (03/05), Trump memperbarui prediksinya terhadap angka kematian di AS akibat pandemi. Dia mengestimasi jumlahnya mencapai 100.000 orang, naik dari dua pekan lalu ketika dia menyebut jumlah kematian akan kurang dari 60.000 orang.
Institut Metrik Kesehatan dan Evaluasi di Universitas Washington, menciptakan permodelan yang mengestimasi jumlah kematian akibat Covid-19. Gedung Putih kerap mengutip keterangan mereka.
Institut itu memperkirakan jumlah kematian akibat Covid-19 mencapai 135.000 orang pada 4 Agustus, berlipat ganda dari prediksi pada 17 April lalu. (*)
Tags : -,