JAKARTA - Pesawat tempur Hawk 209 milik TNI Angkatan Udara jatuh di Kampar, Pekanbaru, Riau pada Senin kemarin. dengan posisi bagian tengah badan pesawat hingga kepala hancur, terbakar dan terkelupas.
Bagian yang tampak utuh hanya ekor tetapi kondisinya juga setengah hancur dan terbakar. Di badan pesawat tampak sisa lambang TNI AU dengan tulisan TN sedangkan huruf A dan U hangus terbakar. Sedangkan di bagian sirip atas pesawat juga menyisakan huruf TT-020S yang juga sudah susah untuk dibaca. Kode ini merupakan nomor registrasi pesawat.
Pesawat tempur Hawk 200/209 ini jatuh tepat di Perumahan Sialang Indah, yang berada di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar. Pesawat jatuh tepat pukul 08.13 WIB. Beberapa fakta dan kemampuan tempur pesawat Hawk yang dibuat oleh negara Inggris serba canggih ini mengemuka seperti dirilis jpnn sbb:
Disebut Hawk 209
Di Indonesia, pesawat tempur Hawk 209 merupakan pesawat tempur lapis kedua. Oleh pihak pembuatnya, yakni British Aerospace (BAe), Hawk seri 200 yang dibeli Indonesia diberi kode 9.
Hingga penulisannya sah-sah saja menjadi Hawk 209 untuk menyebut varian Hawk yang dibeli Indonesia.
Untuk Hawk 200 yang dibeli Malaysia dilabeli kode 8 sehingga di Malaysia Hawk 200 disebut 208. Begitu juga di negara lainnya juga berbeda lagi.
Belum Menyandang Battle Proven
Di Indonesia, Hawk 209 belum menyandang predikat battle proven. Namun, pada pada 16 September 1999, dua Hawk 209 terlibat dogfight dan mengusir F/A-18 Hornet AU Australia dari udara Kupang, NTT.
Buatan Inggris Tapi Tak Masuk Alutsista Inggris
Meski dianggap canggih, tetapi Inggris sebagai negara pembuat Jet Tempur Hawk ternyata tak memasukkan Pesawat Tempur Hawk ini ke dalam brangkas kekuatannya.
Namun pesawat ini tetap mencuri perhatian negara-negara dengan budget alutsista yang ngepas seperti Indonesia.
Bermesin Tunggal
Pihak pabrikan, menobatkan Hawk 209 sebagai lightweight multirole fighter dengan single seat.
Embel-embel lightweight dikarenakan rancang bangun Hawk 209 yang bermesin tungggal mengacu pada keluarga jet Hawk, bobot kosong pesawat ini pun hanya 4.450 kg.
Hawk 200 pertama kali diperkenalkan dalam ajang Farnborough, pada September 1984.
Bisa Mengusung Banyak Rudal
Hawk 209 bisa membawa beragam rudal di antaranya rudal udara ke udara AIM-120 AMRAAM, dan Sky Flash.
Rudal udara ke permukaan AGM-65 Maverick, dan rudal anti kapal Sea Eagle, hingga bisa menggotong torpedo Sting Ray buatan Marconi. Pilihan bom yang dibawa Hawk 200 mencakup 9 x 240 kg bombs, 9 x 113 kg bombs, dan 5 x 540 kg bombs.
Sementara untuk mendukung misi khusus, Hawk 209 dapat dipasang reconnaissance pod.
Dilengkapi Radar Setara F-16
Dengan hidung yang terlihat lebih bongsor, Hawk 209 mengusung radar multi gelombang pada bagian hidung yang telah mengalami modifikasi bentuk.
Tipe radar yang dipasang adalah AN/APG-66H buatan Westinghouse. Radar jenis ini merupakan derivatif dari radar yang biasa dipakai F-16 A/B.
Radar ini terbilang ampuh, dapat mendeteksi 10 target di permukaan serta sembilan target di udara secara bersamaan. Jarak sapuan radar bisa mencapai 35 mil. Pada pilihan mode tertentu, target udara yang bermanuver dapat diakuisisi secara otomatis.
Dilengkapi Pengisian Bahan Bakar di Udara
Hawk 209 dilengkapi dengan perangkat pengisian bahan bakar di udara atau air refuelling.
Selama ini, TNI AU memiliki pesawat tanker KC-130B Hercules dari Skadron Udara 32, Lanud Abdurahman Saleh, Malang, Jawa Timur yang bisa melakukan pengisian bahan bakar di udara.
Bermesin Canggih
Hawk 209 mengusung jenis Turbom��ca Adour Mk.871 yang punya daya dorong 6.000 pon.
Dari mesin ini, bisa dicapai kecepatan maksimum hingga Mach 1.2 pada ketinggian di atas 17.000 kaki, jarak tempuh feri 3.610 km dengan tiga drop tanks, serta daya angkut senjata maksimal 3.500 kg. Untuk memudahkan navigasi, seluruh data ditampilkan pada sebuah layar multifungsi atau lebih sering disebut MPD (Multi Purpose Display).
Tugas pilot masih dipermudah dengan perangkat HUD (Head up Display). Standar fitur canggih khas jet tempur papan atas juga hadir dengan kelengkapan HOTAS (Hands on Throttle and Stick). Untuk bekal keselamatan pilot, juga telah dilengkapi kursi lontar (ejection seat) jenis Martin Baker MK.10. (*)
Tags : -,