Headline Sorotan   2020/06/28 15:08 WIB

Pedagang Pasar di Test Swab

Pedagang Pasar di Test Swab

Masih banyak pedagang dan pembeli di pasar tradisional mengabaikan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 salah satunya tidak memakai masker dan jaga jarak. Pada hal pihak kesehatan jauh hari sudah mengumumkan warga tetap pakai masker

class=wp-image-20928

nggota DPRD Kota Pekanbaru Jepta Sitohang menyesalkan masih banyak pedagang pasar tradisional di Kota Pekanbaru yang mengabaikan protokol kesehatan menyusul munculnya klaster baru Covid-19 di ibukota provinsi Riau.

Tidak mudah mengubah kebiasaan hidup, dibutuhkan komitmen kuat melaksanakannya. Komitmen dalam arti sesungguhnya, termasuk juga sosialisasi dari pemerintah harus benar-benar sampai ke masyarakat, kata Jepta.

Menurutnya, Pemerintah dan masyarakat harus serius menerapkan protokol kesehatan dalam menjalani Penerapan Hidup Baru (PHB) di tengah pandemi Covid-19. Perwako PHB tersebut jangan sekedar dibuat. Harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dan yang terpenting lakukan pengawasan untuk memastikan Perwako tersebut benar-benar dijalankan.

Seperti, jika nanti aktivitas belajar mengajar mulai diberlakukan dengan tatap muka, maka harus ada standar yang jelas. Baik soal jumlah murid di dalam kelas, tempat duduknya, alat pelindung diri dan hand sanitizer itu bagaimana? Termasuk juga soal wilayah dan zona-zona Covid-19 itu harus dipikirkan, sebutnya.

class=wp-image-25126

Ia tak henti-hentinya mengingatkan pemerintah agar gencar melakukan sosialisasi. Intinya kita tegas, tidak mau tatanan baru ini malah menjadi ajang coba-coba. Karena jika salah langkah, dampaknya bisa jadi akan melahirkan the second wave of Covid-19, pungkas Jepta.

Faktanya saya tadi keliling pasar di wilayah Pekanbaru, banyak pedagang tidak menerapkan protokol kesehatan, kata Jepta Sitohang didepan media, Sabtu (27/6/2020).

Menurut dia, kehadiran Pemkot Pekanbaru cukup esensial dalam memberikan edukasi secara terus menerus kepada masyarakat tentang pentingnya menjalankan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 ini. Apalagi kawasan pasar tradisional juga masuk zona merah penularan dan penyebaran Covid-19 seperti di pasar pagi Arengka itu. Pasar-pasar tradisional kurang tersentuh kehadiran pemerintah, hingga potensi penularan terbuka lebar, ujarnya.

Untuk itu, ia berharap Wali Kota Pekanbaru agar lebih meningkatkan komunikasinya dengan gubernur Riau terkait dengan penanganan Covid-19 di Pekanbaru ini. Penanganan Covid-19, kata dia, tidak hanya soal alat tes, namun bagaimana pemerintah daerah merekayasa interaksi sosial agar warga mematuhi protokol kesehatan secara ketat baik dalam imbauan, penyediaan cairan pembersih tangan dan serta pembagian masker. Jadi sesederhana itu bisa dilakukan, kata dia.

Sementara H Darmawi Aris SE, dari Lembaga Melayu Riau (LMR) menanggapi Riau sedang memasuki New Normal mengatakan pasar-pasar tradisional disebutkannya perlu menerapkan protokol kesehatan seperti halnya memakai masker, menyediakan tempat cuci tangan, jaga jarak dan lainnya. Kalau protokol kesehatan perlu diterapkan ya. Cuma masalahnya pada saat menjelang Lebaran kemarin pengunjung di pasar membludak. Ini sudah biasa terjadi setiap Lebaran, katanya.

Selain itu, ada sekitar 300 pedagang di Pasar pagi Arengka dan Pasar pagi Labuh Baru dan pasar lima puluh perlu menjalani tes cepat. Hasil dari tes cepat itu seorang pedagang akan diketahui nantinya apakah reaktif atau tidak, ini cara untuk memutus mata rantai covid-19, sebutnya dalam bincang-bincangnya kemarin.

Uji swab massal di pasar agus salim

Semnetara Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sudah menggelar swab dan rapid test massal di Pasar Agus Salim, Jumat lalu. Ada 254 warga yang ikut swab dan 160 warga menjalani rapid test. Hasil rapid test semua non reaktif. Untuk hasil swab, Senin atau Selasa baru bisa dilihat, kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, Maisel Fidayesi pada media, Minggu (28/6/2020).

Swab dan rapid test massal itu dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Sasaran uji swab dan rapid test massal ini Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang tercatat oleh tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru.

Selain ODP, pedagang dan pengunjung pasar diarahkan untuk melakukan rapid test dan swab. Tim mendirikan tenda di kawasan pasar itu. Petugas yang melakukan pemeriksaan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

Sebelumnya, Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT menyebut rapid test dan tes swab di fokuskan di pusat keramaian untuk menjaring Orang Tanpa Gejala (OTG) yang positif Covid-19. Upaya kami untuk temukan, obati, dan sembuhkan (TOS). Sampai saat ini tes masih berjalan, sudah 150 orang yang mengikuti rapid test, dan hampir 200 orang yang tes swab, kata Walikota.

class=wp-image-25127

Tim gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Pekanbaru bersama Diskes Provinsi Riau menyediakan 300 alat rapid test dan 300 alat swab di tempat itu. Masih ada pedagang yang enggan untuk ikut, ini yang harusnya kita berikan edukasi. Kita berikan pemahaman kepada mereka ini salah satu upaya untuk memutus penyebaran Covid-19, jelasnya.

214 PDP di Riau dirawat

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau, Mimi Yuliani Nazir menyebutkan kondisi dan informasi terkini Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Riau mengalami peningkatan dalam beberapa minggu terakhir. Hal tersebut dikarenakan ditemukannya beberapa klaster baru penularan Covid-19 di Riau. Secara otomatis juga beberapa rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Riau mengalami penambahan pasien. Dimana, saat ini ada 10 rumah sakit di Riau yang merawat PDP.

Rumah sakit di Riau yang terbanyak merawat PDP per tanggal 27 Juni, ucap Mimi, yakni RSUD Puri Husada di Indragiri Hilir, dengan total PDP sebanyak 51 orang. Kemudian RSUD Arifin Achmad dengan total PDP 50 orang, sebut Mimi, Minggu (28/6/2020).

Rumah sakit terbanyak ketiga merawat PDP yakni RSUD Dumai dengan 15 orang pasien. RSUD Bengkalis 13 pasien, Rumah sakit Awal Bross Sudirman 12 pasien, Rumah Sakit Aulia 9 pasien. Selanjutnya yakni ada Rumah Sakit Awal Bross A Yani dengan 9 pasien, Rumah Sakit Raja Musa Tembilahan 9 pasien, Rumah Sakit Santa Maria 7 pasien dan RSUD Madani 7 pasien PDP, jelasnya menambahkan untuk jumlah kasus positif Covid-19 Riau keseluruhan masih berjumlah 223 pasien, dengan rincian 121 sehat dan telah dipulangkan, 92 masih dirawat di rumah sakit, 10 meninggal dunia. (rp. san, jon, sul, muf, elf)

Editor: Syamsul Bahri

Tags : -,